Tujuh

28 3 0
                                    

Nindi dan Aleta kembali kekelas setelah menghabiskan waktu istirahat dikantin.

"Perasaan tadi Lo enggak Bawak novel deh" ujar Nindi ketika melihat novel ditangan Aleta.

" Oh ini, tadi novel nya dibalikin Rafa" ujar Aleta sambil mengangkat novel yang ada ditangannya.

"Rafa? Yang kelas XII Ipa 1?"

Aleta tersenyum lalu menggangguk setuju dengan ucapan Nindi.

"Sejak kapan Lo dekat Rafa?"

Aleta diam, lalu menatap Nindi. " Enggak dekat. Cuman beberapa kali ketemu"

"Kalau enggak dekat kenapa tu novel bisa sama Rafa? Lo kan pelit kalau urusan novel" sindir Nindi.

Aleta cemberut mendengar ucapan Nindi yang mengatakan kalau dia pelit. "Aku enggak pelit. Cuman menjaga barang aja".

Nindi jadi ingat pernah minjam novel Aleta yang berakhir basah terkena air minum miliknya. "Yakan sama aja Lo tu pelit"

"Nindi aja yang enggak bisa jaga barang".

Nindi terkekeh. " Ya maap. Gue enggak gitu lagi kok".

Aleta mengangguk tersenyum." Iya. Kan Nindi enggak pernah minjam novel Aleta lagi"

Nindi cengengesan, lalu mengangguk. "Gue lagi mager baca, enak kan nonton"

"Iya nonton sampai lupa diri kan?" Sindir Aleta.

Nindi nyegir. " Tahu aja Lo".

----------

Nindi melirik Aleta yang menyusun perlengkapan belajarnya kedalam tas. "Mau pulang sama gue?"

Aleta menggeleng. "Aku dijemput bang Axel"

"Bang Axel masih disini?"

Aleta berdiri kemudian mengangguk. "Bang Axel libur kuliah nya 1 bulan".

"Lama ya, enggak kayak anak sekolahan"

Aleta terkekeh mendengar ucapan Nindi.

"Yaudah gue duluan ya" ujar Nindi kemudian pergi menuju parkiran mobil nya.

Aleta tersenyum dan berjalan menuju gerbang depan sekolah.

Langkah kaki Aleta terhenti, ketika Zea dan Zanna menghalangin jalannya.

Aleta tersenyum ramah menatap keduanya.

"Permisi kak" ujar Aleta sopan dan ingin meneruskan jalannya.

"Yang nyuruh Lo pergi siapa?" Tanya Zanna teman dekat Zea.

Aleta mendongak menatap Zanna bingung. "Kaka ada perlu sama aku ya?"

"Lo Aleta Quenby Elvina, kelas Xii Ipa 2 ?" Ujar Zea ketus.

Aleta menggangguk mendengar ucapa Zea.

"Oh jadi Lo yang udah dekatin pacar gue?" Ucap Zea tajam.

Aleta terkejut mendengar ucapan Zea.

"Rafael Abian Dharmendra. Dia pacar gue, dan Lo jangan coba-coba ngegoda pacar gue"

Aleta menggangguk mengerti."iya kak. Aleta jugak enggak dekat kok sama Rafa"

"Terus ngapain dia datangin Lo dikantin?"

"Tadi Rafa cuman balikin novel Aleta yang tertinggal di perpus" ujar Aleta pelan.

Zea tersenyum miring. " Pintar jugak modus Lo"

"Maaf kak Aleta enggak modus"

Zea menatap Aleta tajam. "Terserah Lo. Pokoknya gue enggak mau dengar lagi kalau Lo coba-coba dekatin pacar gue"

QuenbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang