Pagi ini sesuai janjinya, Axel akan mengantar Aleta kesekolah.
"Dek ini kan jam 6, pagi amat kesekolah nya" ujar Axel melirik adiknya.
Aleta terkekeh menatap Axel, " Perjalanan dari rumah kesekolah kan 30 menit bang".
" Tapi ini kepagian, berangkat jam set 7 aja kamu enggak bakalan telat kok".
"Jangan ngomel, sesekali jugak ngantariin Aleta" jawab Aleta sambil menggenggam bekal untuk Rafa.
Axel kembali melirik Aleta dan apa yang ada ditangan Aleta, "tu bekal? Kok banyak amat?"
"Iya bekal, sekalian berbagi sama teman-teman" sahut Aleta santai.
Axel tersenyum, "Adik gue emang yang paling baik"."Udah sampai, leta kesekolah dulu ya" pamit Aleta sambil menyalami tangan Axel dan mencium kedua pipi Axel.
"Yang rajin belajarnya, entar Abang jemput kamu ya" ujar Axel
----------
Rafa, Adrian, Delvin, dan Kavin memasukin kelas nya .
Kavin duduk disamping Rafa, " Bekal Lo hari ini apa? Bagi dong. Enggak sempat serapan gue tadi".
Rafa melirik kavin sekilas, "Enak bgt hidup lo". Kemudian mengeluarkan bekal dari laci meja nya.
"Box? Isinya apaan?" Ujar Delvin ingin membuka bekal Rafa.
Rafa mendengus, "jangan dibuka, gue belum baca notenya".
Rafa membaca note yang iya terima, (12 Sandwich? Tepat nya sudah 12 bulan bekal khusus yang aku kasih buat kamu. Semoga suka dan jangan lupa berbagi ketiga teman kamu. -Q)
Delvin terkejut ketika Rafa membuka box pemberian Aleta, "Buset banyak bangat tu sandwich".
Rafa terkekeh,"iya ada 12,tepatnya 12 bulan dia udah gue dikasih bekal".
"Anniversary?" Tanya Adrian.
Rafa mengangguk sambil tersenyum senang.
"Salut sih gue sama ni cewek, jadi pengagum rahasia selama setahun kan enggak gampang" ujar Kavin.
"Benar bgt, gue rasa ni cewek jugak pintar. Bisa hati-hati dan enggak ketahuan selama setahun" jawab Delvin.
Adrian melirik, "Tahu dari mana kalau dia cewek?".
Rafa mendengus," Bacot Lo. Nih siapa yang mau ambil aja".
"Dari tadi kek, gue kan udah lapar bgt" ujar Kavin kemudian menggigit sandwichnya.
Ketika bel istirah berbunyi Rafa dkk tetap fokus bercerita tanpa ingin pergi kekantin.
Delvin melirik ketiga temannya,”kekantin?”.
“Ngapain? Udah kenyang gue makan sandwich tadi” ujar Kavin.
Delvin mendengus,”mau cari mangsa baru”.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quenby
Teen FictionBagaimana bisa aku mencintai seseorang yang tidak tahu keberadaan ku ada.