Dua Puluh Empat

28 2 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 23.40, tandanya orang-orang sudah memasuki alam mimpi.

Seperti Rafa yang sudah terlelap dalam tidurnya.

Tapi tidak dengan ketiga sahabatnya, mereka sedang berdiskusi bagaimana cara memberi suprise untuk Rafa.

"Om kalau kami bangunin Rafa jam 12, enggak papa" tanya Delvin ketika berada diruang tamu rumah Rafa.

Reno mengangguk. "Bangunin aja, lagian kalian kan sahabatnya"

Delvin mengangguk senang. "Eh iya om. Kami izin nginap dirumah om ya?"

Reno tersenyum. "Nginap aja. Kalian jugak udah om anggab anak om sendiri. Jadi kalian bisa bebas ngapain aja"

"Serius om? Kalau gitu, saya boleh dong jual motor Rafa" tanya Kavin antusias.

Adrian menoyor kepala Kavin. " Jangan didengarin om. Kalau gitu kami keatas dulu ya om"

Reno mengangguk sambil tersenyum. "Jangan tidur kemalaman. Besok kalian sekolah"

"Siap om".

Mereka sudah berada didepan kamar Rafa, dan sedang berusaha menghidupkan lilin.

"Eh bentar. 1 menit lagi" ujar Delvin ketika Kavin ingin membuka pintu kamar Rafa.

Adrian melirik jam tangannya kemudian menatap kedua temannya . "Ayok"

*Ceklek (bunyi pintu terbuka)

"Happy birthday to you. Happy Birthday to you. Happy Birthday. Happy Birthday. Happy birthday Rafa"

Rafa terkejut ketika teman-temannya datang dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

"Udah sadar kan? Sekarang Lo tiup lilinnya" ujar Delvin

Rafa tersenyum kemudian meniup lilin yang ada dikue ulang tahunnya.

"Selamat ulang tahun bro" ujar Delvin kemudian memeluk Rafa

"Selamat ya" ujar Adrian

Setalah Adrian, sekarang giliran Kavin yang memeluk Rafa. "Selamat ulang tahun Rafaku. Jangan pelit lagi ya kalau lagi ujian, selalu ingat gue. Jangan tinggalin gue kalau Lo jadian sama Aleta ya"

Rafa terkekeh mendengar ucapan Kavin. Kemudian menatap ketiga temannya. "Thanks ya. Gue enggak nyangka Lo pada ngerayainnya tepat pukul 12"

Mereka semua mengangguk mendengar ucapan Rafa.

"Ayok makan kue nya. Gue udah nggak sabar ni"

Rafa mengangguk kemudian memotong kue ulang tahunnya.

*Drrrrrttt

Tiba-tiba hp Rafa bergetar ketika mereka sibuk bercerita.

"Cie ada yang ngucapin tu" ledek Delvin.

"Aleta?" Tanya Adrian.

Rafa membuka pesan yang masuk dihpnya

Secret Admire
Meskipun usiamu lebih tua hari ini, kamu tetap terlihat luar biasa.
Selamat merayakan hari lahirmu.
Semoga bahagia dan sukses selalu.

"Bukan dari Aleta" ujar Rafa sambil tersenyum.

Delvin mengerutkan keningnya menatap Rafa. " Terus siapa? Kenapa Lo senyum-senyum?"

"Jangan kepo" ujar Rafa Kemudian membalas pesan tersebut.

Secret Admire
Thanks!

Pagi ini Rafa dan ketiga teman nya sudah siap untuk kesekolah.

QuenbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang