"Kalo lelah istirahat, bukan menyerah"
Calle Aditama.
•
•
•
...
Calle Aditama, seorang gadis yang mempunya paras yang cantik, attitude yang baik, yang hidup di keluarga kaya raya, hidupnya selalu di manjakan dengan uang, tapi tidak dengan kasih sayang orang tua.
Banyak sekali orang yang iri dengan kehidupan Calle, karena mereka melihat kebahagiannya, tapi tidak dengan kesedihannya.
Itulah kebanyakan manusia, hanya melihat dari covernya, tanpa melihat isinya.
Calle terbangun dari tidurnya. Dia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 05.40 wib, dengan cepat dia bangun untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Tiba-tiba Calle merasakan kepalanya yang sangat berat dan sakit, tapi Calle masih saja berusaha untuk berjalan menuju kamar mandi, perlahan-lahan pandangan Calle memburam dan semuanya berubah hitam.
BRAK
Calle kehilangan keseimbangan, dan terjatuh.
...
"Calle!"
"Calle!"
"Calle!" Ayunda berteriak memanggil Calle,tapi tidak mendapatkan jawaban.
"Astaghfirullah punya anak gadis jam segini belum bangun."gerutu Ayunda.
"Ada apa sih ma, masih pagi udah ngomel-ngomel ajaa."tanya Seina.
"Itu tuh adik kamu jam segini belum bangun,"jelas Ayunda.
"Adik?dih males banget punya adik kek gitu, jelek, ga guna lagi, bisanya cuman nyusahin."cemooh Seina.
"Udah-udah percuma kamu caci-maki dia, orangnya aja gak ada di sini,"ucap Ayunda. "Ya udah sana kamu bangunin dia."perintah Ayunda kepada Seina.
Dengan malas-malasan Seina menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar Calle.
Tok
Tok
Tok
"Bukak woi!"teriak Seina dari luar.
"Lo budeg apa pura-pura budeg?"tanya Seina,tapi masih saja tidak mendapatkan jawaban dari dalam.
Ceklek
Seina memutar knop pintu, dan ternyata pintu itu tidak di kunci.
"Ck, udah capek-capek teriak, gataunya ga di kunci."gerutu Seina sambil masuk ke dalam kamar Calle.
"Alle!"panggil Seina.
Seina yang tidak melihat Calle di atas kasur, langsung berjalan ke arah kamar mandi.
Tiba-tiba Seina melihat Calle yang tergeletak di lantai, dengan cepat Seina memanggil Mamanya.
"Mama, Calle pingsan!."teriak Seina dari lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fabula Ad Calle
Teen Fiction"terlalu lama memendam pikiran,hingga lupa bagaimana caranya untuk bercerita"
