1.2 | Random talk

832 126 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Duduk di hamparan rumput hijau dengan langit cerah. Angin bertiup menyapu wajahnya. Matanya ia pejamkan menikmati angin yang berhembus.

Tangannya di belakang ia gunakan untuk menyangga tubuhnya.

Ia tak tau dirinya berada di mana. Tapi tempat ini sangat nyaman.

---














Jungwon bergegas masuk ke dalam kelasnya setelah pergi ke kelas Haruto untuk memberikan tugas yang dia kerjakan.

Ia bersyukur karena hari ini tidak terlambat.

Jungwon duduk di bangku miliknya. Kursi di sampingnya masih kosong, itu berarti Ni-ki belum berangkat.

Jungwon merebahkan kepadanya di meja tengan tumpuan tangan. Ia masih mengantuk. Semalam ia tidur cukup larut untuk mengerjakan tugas milik Haruto.

Hingga ia terlelap sampai bel masuk berbunyi.

____




Seperti biasa, Jungwon datang ke tempatnya bekerja. Kali ini ia datang tepat waktu.

Keadaan cafe cukup banyak pengunjung. Apalagi besok afalah akhir pekan.

"Won, tolong anter ini ke meja nomor 4."

"Okeyy," Jungwon membawa nampan berisi beberapa pesanan pelanggan ke meja yang di sebutkan.

"Permisi kak, pesanannya."

Jungwon menaruh pesanan yang ia bawa ke atas meja. Saat hendak kembal, ia merasa tangannya di cekal.

"Jungwon?"

Jungwon membeku. Suara itu sangat ia kenali.

"Kamu ngapain di sini?" Jungwon menundukkan kepalanya. Dia enggan untuk menjawab.

"Kalo ada orang nanya jawa Won!"

"M-maaf,"

Huh

Helaan nafas keluar dari orang yang ada di depannya.

"Sekarang ikut kakak pulang!"

__









Jungwon duduk di depan Sunghoon yang berdiri di depannya. Kepalanya masih setia ia tundukkan.

"Won, kamu itu udah kakak anggep adek kakak sendiri. Kamu ngga perlu sampai kerja begitu. Tugas kamu sekarang belajar. Kejar cita-cita kamu!"

"Mulai besok kakak yang anter jemput kamu. Jangan sampai kamu kerja di cafe lagi Won."

Sunghoon duduk di single sofa di sebelah Jungwon.

"Maaf, Jungwon cuma ngga mau repotin kak Sunghoon," Jungwon berkata lirih. Ia masih takut dengan Sunghoon yang marah.

"Huh. Jangan kayak gitu lagi ya won."

Jungwon mengangguk cepat.

"Sini sini," Sunghoon merentangkan tangannya agar Jungwon datang kenpelukannya. Dengan senanghati Jungwon memeluk Sunghoon.

"Kamu masih kecil Won. Nikmatin dulu masa sekolah kamu. Belajar yang giat biar cita-cita kamu tercapai," Sunghoon berucap sembari mengelus rambut Jungwon.

Dia sangat sayang kepada sepupunya yang satu ini. Tidak mungkin ia membiarkan Jungwon bekerja.

____













Malam ini Sunghoon mengajak Jungwon pergi ke taman. Sekedar menikmati indahnya langit malam dengan taburan bintang yang gemerlap.

Daripada duduk di kursi yang di sediakan, mereka justru memilih untuk duduk di bawah pohon. Bersandar di pohon menikmati hembusan angin malam yang dingin tapi menenangkan.

Sesekali mereka berdua bertukar cerita tentang apa saja yang melintas di pikiran mereka.

Seperti sekarang. Jungwon menanyakan tentang kucing milik tetangga yang sering berada di depan unit apartemen Sunghoon.

"Kak, kucing item putih yang bulunya panjang yang suka nongkrong di depan pintu apart itu punya siapa sih? Cerewet banget kucingnya."

Sunghoon terkekeh. Jungwon itu anaknya random sebenarnya.

"Punya kak Soobin tetangga sebelah. Cerewet kenapa dia?"

"Setiap aku keluar dia suka ngedusel kaki aku sambil ngeong-ngeong. Disuruh diem nalah makin-makin,"

"Berarti dia suka kamu Won. Coba nanti kamu gendong,"

"Gamau. Dia cerewet."

Sunghoon tersenyum gemas. Rasanya ingin menggigit pipi ber dimple itu.

---
Tbc!

aeternum | Yang Jungwon | Enhypen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang