O4 | cousin

1K 154 18
                                    

Jungwon membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon membuka mata. Tangan sebelah kanannya terpasang sebuah infus. Di sebelahnya ada Jake yang sedang bermain ponsel. Sepertinya dia tidak menyadari bahwa Jungwon telah sadar.

Tubuhnya lemas. Kepalanya juga masih terasa pusing.

Jake mengangkat pandangannya.

"Loh Jungwon, kok ngga manggil sih,"

Jake meletakkan ponselnya. Dia berdiri untuk lebih dekat dengan Jungwon.

"Ada yang sakit?"

"Haus" Balas Jungwon.

Jake mengambil gelas berisi air putih yang ada di meja samping brankar. Ia dengan telaten menuntun Jungwon bersandar pada kepala brankar dan membantunya untuk minum.

"Lo kok bisa sampe kayak gini Won? Untung ada bang Hee lewat,"

"Kak Hee mana kak? Aku belum bilang makasih sama dia,"

"Bang Heeseung ada tugas, jadi waktu dia nganter lo kesini dia langsung nelfon gue," Jawab Jake

Jungwon mengangguk tanda mengerti.

"Oh iya Won, gue belum bilang ke Jay kalo lo udah sadar. Gue telfon Jay du-"

"Jangan Kak!" Cegah Jungwon.

Jake yang hampir memencet tombol telfon menghentikan gerakannya.

"Kenapa?" Tanya Jake bingung.

Jungwon menggeleng.
"Kalo kak Jake kerepotan, kak Jake bisa tinggalin aku kok. Aku ngga papa sendiri. Tapi masalah biaya rumah sakit, Jungwon belum bisa gantiin ya?" Jungwon menunduk.

Jake terkejut. Bagaimana bisa Jungwon berbicara seperti itu.

"Kok lo ngomong gitu sih Won?" Tanya Jake heran.

"Maaf. Tapi Jungwon minta tolong kak, jangan kasih tau kak Jay," Jungwon masih setia dengan kepalanya yang menunduk.

"Syuut..., ngga usah di pikirin lagi. Gue ngga bakal ninggalin lo sendirian di sini kok,"

Jake mendekap dubuh mungil itu. Suhu tubuhnya masih terasa hangat.

'Maaf Won, tapi Jay udah tau lo di sini.'

______

Sebelumnya,

Jay menaiki mobilnya membelah jalanan yang basah karena hujan.
Tangannya memegang erat stir mobil.

Dia sudah meminta tolong kepada sepupunya, Sungoon untuk ikut mencari Jungwon.

Hampir satu kota sudah Jay jelajahi. Tapi Jungwon belum juga muncul.

Jay hampir saja putus asa. Ibunya sudah keterlaluan.

Ting!

Jake: Jay, ade lo.....
[2 pesan lainnya]

Jay menepi. Membuka pesan dari Jake yang masuk.

Jake

|Jay, ade lo ada sama gue
|Sekarang lagi di rs Belift
|Lo kesini aja

Oke|
Gue kesana|

Jay menelfon Sunghoon untuk memeberi tahu bahwa Jungwon sudah di temukan.

"Hallo Jay. Gimana?"

"Hallo Hoon, Jungwon ada sama Jake di rs Belift. Gue mau kesana sekarang,"

"Syukur deh. Oke Jay nanti gue nyusul kesana,"

"Oke Hoon, makasih,"

"Yoi bro. Santai aja,"

Setelah itu sambungan terputus.
Bary saja Jay akan meletakkan ponselnya, ponsel itu bergetar.

Drrt! Drrt!

Papah

"Jay, pulang atau Jungwon bakal dapet yang lebih dari ini,"

Baru saja terhubung, suara ayahnya lamgsung menyambut indra pendengarannya.

"Pah! Bisa ngga sih papah anggep Jungwon sama kayak aku?!"

"Papah sibuk Jay. Papah matiin dulu. Hati hati di jalan pulangnya,"

______

Jay bertemu Sunghoon di parkiran. Mereka berdua berjalan berdampingan setelah bertanya kepada petugas resepsionis dimana letak kamar Jungwon.

Ceklek

Jay membuka ruang inap yang di huni Jungwon. Di dalamnya ada Jungwon yang tengah terlelap di atas brankar dan Jake yang berbaring di atas sofa.

Jay bertemu Sunghoon di parkiran. Mereka berdua berjalan berdampingan setelah bertanya kepada petugas resepsionis dimana letak kamar Jungwon.

Ceklek

Jay membuka pintu ruang inap yang dihuni Jungwon. Di dalamnya, ada Jungwon yang tengah terlelap di atas brankar dan Jake yang berbaring di atas sofa.

Mendengar suara pintu dibuka, Jake langsung melihat ke arah pintu, dan dia melihat Jay dan Sunghoon sedang berjalan mendekatinya.

"Gimana keadaan adik gue, Jake?"

"Adik lo gapapa. Badannya sempet panas tadi karena kedinginan, tapi sekarang udah normal lagi suhu tubuhnya."

"Syukur kalau gitu.. gue takut banget adik gue kenapa-napa,"

"Kalian lagi ada masalah?
Tadi bang Heeseung bilang, dia liat adik lo ada di halte sendirian,"

"Gue ga pernah punya masalah sama adik gue.  Tapi, gue punya masalah sama papa.
Bahkan, papa ngancem mau celakain Jungwon kalo gue ga nurut sama dia."

"Astagaa, kok bisa papa lo setega itu sama lo, Jay?

"Nanti gue jelasin kenapa papa gue berubah, tapi ga sekarang.
Hoon, gue boleh minta tolong sama lo?"

"Lo mau minta tolong apa Jay?"

"Emm, sementara ini gue titip Jungwon ke lo dulu ya...
Izinin Jungwon buat tinggal sama lo dulu sementara.
Gue gamau papa celakain Jungwon.  Biar gue aja yang ngalah, dan kembali ke papa. Yang penting, gue harus pastiin kalo Jungwon aman sama lo."

------

Tbc

aeternum | Yang Jungwon | Enhypen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang