"Jungwon di rumah dulu ya. Kakak beli bahan buat bikin kue nanti."
"Iya."
___"Pus pus.."
"Sini...meong..."
'Meong'
"Ihh kamu gemes banget sih!--," Jungwon mengangkat kucing putih itu ke dalam pangkuannya lalu memainkan pipi si kucing.
"Kamu ko gendut sih, makannya apa?"
'Meong'
"Hah, apa? Aku gatau kamu ngomong apa,"
'Meong meong'
"Udah ah. Aku mau pulang dulu ya, pus. Takut kak Sunghoon nyari. Nanti aku kesini lagi bye bye~"
Jungwon berjalan menuju apartemen Sunghoon dengan sesekali melompat kegirangan. Sudah lama dia tidak keluar malam walau hanya untuk sekedar menikmati angin malam.
Akhir akhir ini dirinya sering drop. Maka dari itu Sunghoon menjaganya dengan ketat.
Sunghoon adalah orang yang sangat baik. Ah, Jungwon harus banyak banyak berterimakasih kepada Sunghoon. Dia merawat Jungwon semenjak Jungwon kehilangan kakak dan orangtuanya.
'Kak Jay. Jungwon jadi kangen.'
Langkahnya memelan. Senyumnya tak lagi terlihat di wajahnya.
Sesampainya di apartemen, Jungwon pergi menuju kamarnya. Beruntung Sunghoon belum pulang.
Ia duduk di tepi ranjang. Tangannya mengambil bingkai foto di atas nakasnya.
"Kak Jay bentar lagi Jungwon ulang tahun. Jungwon nggamau minta apa apa. Tapi kalo boleh Jungwon mau sama kak Jay."
Bruk.
Jungwon menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Terlentang dengan bingkai foto yang masih dalam pelukannya. Menatap langit langit kamar dengan pikiran yang entah kemana.
Ceklek.
"Jungwon, belum bobo?"
Jungwon bangkit dari posisinya menjadi duduk.
"Belum kak."
Pandangan Sunghoon beralih kepada apa yang Jungwon pegang.
"Ada masalah?" Sunghoon berjalan mendekat ke arah Jungwon.
Jungwon menggeleng. "Jungwon kangen kak Jay."
Sunghoon membawa Jungwon ke dalam pelukannya. Mengusap punggunf yang lebih muda.
"Hiks. Jungwon kangen kak Jay."
___
"Jungwon bangun,"
"Bentar lagi kak."
"Ayo jalan jalan pagi," Sunghoon berjalan ke arah tempat tidur Jungwon. Menyingkirkan anak rambut yang menghalangi mata cantik yang masih tertutup.
"Badan kamu anget Won, pusing?"
"Eung, engga." Jungwon bangun dari tidurnya.
"Aku mau mandi," dengan nyawa yang masih setengah, Jungwon berjalan ke kamar mandi.
"Kakak tunggu di bawah ya!"
___
'Meong'
"Eh,"
"Pus!" Jungwon mengangkat kucing itu ke dalam gendongannya."Kucing siapa heh," Sunghoon yang di sebelahnya terkejut.
"Hehe ngga tau."
"Taruh lagi Won. Takut yang punya nyariin."
"Ngga ada ko kak. Kemarin juga dia sendirian. Utututuu~"
"Huft dasar. Kucing ketemu kucing ya begini."
___
"Kak Jungwon capek mau bobo."
"Yaudah ayo ke kamar."
"Kakak temenin ya."
Sunghon mengangguk. Mereka berdua berjalan menuju kamar Jungwon.
Sunghoon berbaring dengan Jungwon yang ada di pelukannya.
"Besok Jungwon mau bikin kue...," Suaran Jungwon yang sedikit teredam.
"He'em."
___
"Jungwon, ayo makan dulu nanti lanjut tidur lagi."
"Won," Sunghoon membuka selimut yang membungkus tubuh Jungwon.
"Jungwon, hey."
Puk puk
"Jungwon,"
"Anjing."
Sunghoon menggendong Jungwon ala bridal Style, lalu bergegas menuju mobilnya berada.
___
"Hallo Jake? Gue boleh minta tolong?"
"...."
"Gue di rumah sakit. Gue minta tolong jagain Jungwon sebentar bisa?"
"...."
"Oke, makasih banyak."
Tut.
"Katanya mau buat kue besok, Won."
"Jungwon mau minta apa? Jangan sakit terus."
Ceklek
"Hoon."
"Jake! Minta tolong bentar ya. Gue mau ke ruangan dokter dulu."
"Iya santai aja."
___
"Penyakit Jantung bawaan yang di derita pasien sudah cukup parah. Seharusnya sudah di lakukan tindakan operasi dari dulu. Namun sekarang sudah terlambat. Pasien di diagnosa terkena Hipertensi Paru dan tidak bisa di operasi lagi."
---
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
aeternum | Yang Jungwon | Enhypen ✔
Fanfic[09.02]semuanya usai. _aeternum_ Start: 03/01/2022 End: 15/04/2022 (Tahap revisi, beberapa bagian di ubah.)