O2 | only with him

1.5K 188 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti yang di katakan kemarin, kini Jay dan Jungwon tinggal di satu apartemen.

Apartemen itu milik Jay yang di dapat dari orangtuanya.

Mereka berdua akan pergi ke sekolah.
Mereka pergi ke sekolah menggunakan mobil milik Jay.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa Jay mengantar adiknya terlebih dahulu sampai ke depan kelas.

Namun saat baru sampai di depan perpustakaan menuju lorong kelas 10, Jay dipanggil oleh penjaga perpustakaan. Penjaga perpustakaan meminta tolong kepada Jay untuk membantunya membawakan buku ke ruang guru.

Jay ingin menolak, tapi sang adik menyuruhnya untuk membantu penjaga perpus tersebut.
Karena adiknya yang menyuruh, maka Jay menurut dan terpaksa meninggalkan Jungwon sendirian menuju kelasnya.

Setelah berpisah dengan sang kakak di depan perpustakaan, Jungwon pun berjalan sendirian menuju kelasnya.

Saat berjalan di lorong kelas 10, jungwon mendengar para murid satu per satu mulai menghinanya...

"Huuu anak penyakitan.."
"Dasar anak lemah. Dikit-dikit pingsan, dikit dikit mimisan.."
"Lo itu cuma jadi beban kak Jay doang Won!"
"Kasian kak Jay punya adik yang cuman jadi beban kaya lo!"
"Mending kak Jay jadi kakak gue aja gasih?"

Jungwon melewati lorong itu sambil menahan tangis. Dia berusaha mati-matian untuk tidak mendengar semua cacian itu. Dia mengalihkan pendengarannya dengan mengambil earphone miliknya dan memutar lagu kesukaannya.

Sesampainya di depan kelas, sudah ada Junghwan yang berdiri bersandar pada pintu.

"Widih, tumben ngga di anter sama kakak kesayangan?" Ucapnya meledek.

Sebelum terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, Ni-ki menarik jungwon menuju tempat duduk milik mereka.

"Kata kak Jay kemaren kamu sakit, kok sekarang berangkat sih? Emang udah kuat?" Baru saja menjatuhkan tubuhnya pada kursi, Ni-ki sudah memberikannya pertanyaan.

"Aku ngga papa kok,"

Setelahnya, bel berbunyi dan pelajaran pun di mulai.

____

Sekarang pasangan kakak beradik itu sedang dalam satu mobil. Rencana mereka akan pulang ke rumah untuk mengambil barang milik jungwon yang tertinggal.

Saat sampai di halaman rumah orang tua mereka, terlihat satu mobik hitam yang sudah pasti milik ayahnya.

Jay mematikan mesin mobil. Membuka sabuk pengaman dan mengajak adiknya keluar.

Mereka memasuki rumah besar itu. Ayahnya duduk di ruang tamu. Ibunya entah kemana perginya.

"Jungwon ambil barang yang mau di ambil ya. Kakak tunggu di sini,"

Jungwon mengangguk. Kakinya melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Tangannya membuka laci nakas. Dia mengambil sebuah gelang. Gelenag itu Jay yang memberikannya.

Ia berjanji tak akan menghilangkan gelang miliknya itu.

Setelah selesai, Jungwon keluar dari kamarnya dan menuruni satu persatu anak tangga.

Tapi saat hampir menuju anak tangga terakhir, Jungwon berhenti.

"Pah, Jungwon itu adek aku! Aku ngga peduli mau dia anak papah atau bukan. Jay sayang sama Jungwon!"

"Kamu berani sama papah sekarang?! Pasti gara gara anak itu, Iya kan?!" Ayah Jay berhenti sejenak.

"Bawa barang kamu kembali ke sini! Rumah kamu di sini! Saya ngga peduli apapun sama anak itu. Mau dia sakit sakitan kek apa kek saya ngga peduli. Sekarang ka-"

"PAH STOP!"

Belum selesai ayahnya berbicara, Jay memotong ucapannya terlebih dahulu. Mukanya memerah menahan amarah.

"JUNGWON ITU ADEK JAY PAH! SEKALI LAGI DIA ADEK JAY!"

Plak!

"Bagus, sekarang berani ya bentak orang tua,"

"Kembali ke rumah ini atau anak itu yang nanggung akibatnya," Ucap ayah Jay sebelum pergi meninggalkannya.

Masih dengan wajah yang menahan amarah, Jay menghapus air matanya yang sempat menetes.

Jungwon menghampiri kakaknya yang masih berdiri di tempat semula. Dia menepuk pelan punggung kakaknya.

Jay berbalik badan.

"Oh, udah? Ayok pulang. Kamu pasti laper kan,"

Jay merangkul adiknya sampai di depan mobil.

Membukakan pintu unduk adiknya, lalu masuk di tempat kemudi.

Baru saja Jay menutup pintu mobil, Jungwon membuka suara.

"Kak? Kalo Jungwon bukan anak papah, jungwon anak siapa?"

----

Tbc

aeternum | Yang Jungwon | Enhypen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang