"Jungwon berangkat kak!"
"Jungwon tunggu! Won! Sarapan dulu!"
"Jungwon udah telat kak," Kata Jungwon sembari memakai sepatunya.
"Kakak anter,"
"Ngga usah kak, arah kampus kakak sama sekolah aku beda. Aku berangkat kak, Dadah!"
Jungwon berlari. Bus sudah lewat beberapa menit yang lalau.
Ia terpaksa harus berlari menuju sekolahnya. Lima menit lagi gerbang akan di tutup. Semoga Jungwon bisa sampai tanpa terlambat."Telat lagi Jungwon?"
Jungwon menunduk. Di depannya ada guru piket yang sedang bertugas.
"Lari keliling lapangam 15 kali sekarang!"
Dengan berat hati, Jungwon menuruti perintah guru tersebut. Tak masalah. Jungwon pernah mengikuti tekwondo dulu. Ini bukan apa apa.
Satu putaran.
Dua putaran.
Lima putaran.
Sepuluh putaran.
Putaran ke sebelas Jungwon mulai melambat. Matahari begitu terik. Bibirnya pucat.
Ia tidak peduli pada hukuman sekarang. Tidak ada yang mengawasi. Jungwon menepi. Kepalanya pusing.
Sekedar mendudukkan diri di tepi lapangan, mencoba meredakan pusing di kepalanya.
Puk!
Seseorang duduk di sampingnya.
"Nih minum,"
"Makasih," Jungwon mengambil air yang di sodorkan oleh orang tersebut.
"Kamu ngga ke kelas Nik?"
"Ngga ada guru."
Keduanya terdiam.
"Muka kamu pucet won, ngga sarapan?"
Jungwon menggeleng.
"Ayo ke kantin! Guru ada rapat hari ini,"
Ni-ki menarik tangan Jungwon menuju kantin.Mereka sudah menginjak kelas 11. Sunoo berada di kelas 12.
Sekarang mereka tidak terlalu dekat. Mungkin karena Sunoo yang sibuk untuk ujian kelulusannya nanti.
Kring
Bel cafe berbunyi.
Jungwon memasuki cafe tempatnya bekerja."Baru pulang won?" Ryujin, sang pemilik cafe.
"Iya kak," Jungwon membalas ucapan Ryujin sembari memakai apron.
"Yaudah kakak tinggal dulu ya. Semangat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
aeternum | Yang Jungwon | Enhypen ✔
Fanfiction[09.02]semuanya usai. _aeternum_ Start: 03/01/2022 End: 15/04/2022 (Tahap revisi, beberapa bagian di ubah.)