"Lo, mau ngapain?"Seorang gadis dengan rambut di sanggul atas mencengkam kuat kuat tangan Cassiera yang hendak di layangkan ke wajah Alina. Kedua matanya menatap tajam Cassiera.
Cassiera cukup terkejut mendapati gadis itu disini, tapi dengan cepat ia menyembunyikannya.
"Bukan urusan Lo! Lepaskan tangan gue!" Cassie menarik tangannya tapi tak terlepas.
"Lo tahu Starlight tidak mentoleransi kekerasan? Lo baru saja melakukan kekerasan!" Gadis itu menghempaskan kasar tangan Cassiera sehingga terdorong ke belakang dan memekik.
"Sudah gue bilang jangan ikut campur , ini urusan gue!" Marah Cassie
"Jika urusan Lo melakukan kekerasan, gue berhak ikut campur. Lo tahu gue, bukan?" Gadis itu berjalan mendekat, "Adleara , ketua osis! Sekolah kita tidak pernah menerapkan kekerasan di antara muridnya! Lo ingin melanggar aturan? Yakin, Lo sudah punya sembilan pelanggaran di tangan Lo. Kalau Lo, menamparnya dan mengambil satu pelanggaran lagi, orang tua Lo akan gue panggil kesekolah!" Ancam gadis itu yang tak lain adalah Adleara
Adleara Carissa Wijasaka, anak kelas 12 IPA yang menjabat sebagai ketua osis. Dia baik dan tegas, banyak di hindari para murid karena terlalu kejam jika memberi hukuman. Lebih kejam dari Bu Ghina yang menjabat sebagai guru BK sendiri.
Aish!
Cassiera mendelik , ia melirik kedua temannya yang bernama Yela dan Chana bergantian lalu berlalu begitu saja dari hadapan Alina juga Adleara.
"Gue belum selesai,"
Kalimat tajam Adleara menghentikan langkah ketiganya. Mereka berbalik dan menghadap malas Adleara .
"Gue, gak ada urusan sama Lo! Dan gue, udah selesai!" Ucap Cassie , ia malas berurusan dengan Adleara, selain ketua osis tak berperasaan gadis itu juga teman dekat Askara, bukan hal yang baik jika ia berurusan dengan gadis itu.
"Minta maaf sekarang" Suru Adleara
"Gue nggak berbuat kesalahan yang mengharuskan gue untuk minta maaf sama Lo!"
"Bukan sama gue," Adleara melirik Alina yang berdiri di sampingnya sekilas "Minta maaf sama dia, Lo mendorongnya dan membuat lututnya luka."
Ketiganya menahan nafas saat Adleara menyurunya meminta maaf pada Alina.
"Kita, minta maaf sama si cupu ini? Yang benar saja!" Delik Cassiera tak Sudi meminta maaf pada Alina
"Kalian ngga, mau?"
Ketiganya membuang wajah, menandakan mereka tidak ingin meminta maaf pada Alina. Meminta maaf pada seorang Alina akan menurunkan harga diri mereka.
"Yaudah kalau gitu," Adleara mengeluarkan ponselnya dari saku seragam "Lo di kenakan pelanggaran ke sepuluh, gue akan panggil orang tua Lo kesekolah!" Putus Adleara mencari setiap nomer orang tua siswa yang di milikinya.
Hal itu membuat ketiganya melebarkan kedua bola matanya,
"Orang tua siapa dulu yang harus gue hubungi? Yela? Chana? Atau, elo?" Senyumnya setelah mendapatkan ketiga nomer orang tua mereka di ponsenya.
"Gue gak ikut ikutan, gue hanya ngikutin perintah Cassie aja." Chana maju menghadap Adleara dengan cepat. Orang tuanya tidak boleh tahu jika dirinya selalu membuat masalah di sekolah.
Adleara lagi lagi tersenyum, ia memandang Cassie dengan sebelah alis terangkat.
Cassie mendelik tajam pada Chana yang tak setia kawan. Mau tidak mau ia maju menghadap Adleara. Bukan hal yang baik jika kedua orang tuanya di panggil kesekolah untuk yang ke sekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNICA (On Going)
Genç KurguArunica Gabriella Bible, gadis 17 tahun murid Starlight yang cukup pintar. Arunica cantik, ceria dan di gemari banyak orang karena keramahan dan kebaikannya. Tapi, tidak bisa di pungkiri , banyak juga yang tidak menyukai Arunica. Seperti Cassiera, a...