Mengurangi Konflik

1.3K 192 13
                                    

Sorry For Typo
30/01/22

Biasakan Vote & Comment

Udara dingin di dalam kamar begitu terasa menembus kulit, sayup-sayup mata sipit itu terbuka untuk mencari kesadaran. Pandangannya mengitari langit-langit kamar dan berhenti pada tirai putih yg di tembus cahaya mentari di pagi hari.

Meregangkah tubuh kecilnya di atas ranjang sebelum beraktifitas lebih lanjut, Jimin turun dari ranjang lalu melihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, ia bangun kesiangan sehingga tidak sempat membuatkan sarapan atau bekal untuk Minju. Jimin akan mengantarkan makan siang itu nanti untuk putrinya.

Kakinya melangkah menuju kamar mandi, ia berdiri di depan kaca untuk melepaskan pakaian yg saat ini ia gunakan, namun saat menatap dirinya di depan kaca semua tubuhnya terlihat polos, tak ada pakaian sama sekali yg melekat. Apa yg terjadi?

Jimin segera menutupi tubuhnya dengan bathroob, ia mencoba mengingat kembali kejadian apa saja yg ia lewati kemarin.

"Aku sangat mabuk, lalu apa selanjutnya!!" Jimin mengusak rambut penuh frustasi.

Berlari kecil menuju kamar dan melihat kearah ranjang, tentu saja tak ada siapapun disana, lalu kenapa tubuhnya penuh tanda merah! Jimin mendekat kearah kasur melihat apapun yg mencurigakan, tak bekas kondom ataupun tissue di lantai.

Jimin juga memeriksa sprei dengan teliti, ia melihat dengan cermat dan mengamati apa saja yg menempel disana.

"Sial, aku tidur dengan siapa semalam!"

"Bodohnya kau Park Jimin! aku tidak mengingat apapun,  tapi ini seperti aroma dewasa yg khas, sudah pasti ini cairan milikku, semoga saja"

Jimin kembali masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu ia turun ke lantai satu untuk menikmati sarapan yg telah dibeli secara online. Rumah besar itu sangat sepi.

Selesai sarapan Jimin kembali melanjutkan aktifitas seperti biasa hingga pukul 11 siang, ia menyiapkan bekal untuk di bawa keperusahaan dan mengunjungi Jungmin seperti biasanya.

Siluet tubuh ramping itu berjalan anggun menyusuri perusahaan Jeon, meski banyak mata yg melihat kearahnya namun Jimin tetap acuh saja. Di tangannya ia membawa 3 set rantang makan siang yg akan di berikan kepada Minju, lalu mungkin untuk Jungkook dan satunya lagi untuk Jungmin.

"Anakku"

"Ibu... Apa tidurmu semalam nyenyak, baru kali ini ibu tidak bangun di pagi hari sehingga aku tak berani mengusikmu" Minju menyambut sang Ibu dengan perasaan senang.

"Mungkin Ibu lelah, aku juga tidak menyangka akan bangun begitu telat"

"Tidak masalah Ibu, aku senang jika Ibu bisa tidur nyenyak setelah sekian lama selalu insomnia"

"ya benar, bagaimana pekerjaanmu nak? apa semua ini sulit?"

"Hmm... Aku benar-benar benci bekerja di perusahaan tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa dan senangnya tak ada yg mengganggu keberadaanku"

"Syukurlah Tuhan, aku selalu cemas karena kau akan di kucilkan oleh orang lain, dunia pekerjaan sangat jahat"

"Entahlah, ku rasa tuan Jungkook yg membantu juga agar orang-orang disini tidak bersikap seenaknya padaku, walau begitu aku juga tidak bisa di pandang sebelah mata masalah pekerjaan, aku sangat berterima kasih kasih Taehyung Oppa begitu banyak membantu."

[END] Bad Parents (Jikook vs Kookga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang