6

11 7 1
                                    

⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers

Bukannya memelankan laju motornya Aksa semakin mempercepat laju motornya di tengah padatnya kendaraan namun sepertinya nasib sedang tidak berpihak padanya

   Orang orang itu berhasil mengepung Aksa dan Maura,Aksa yang pada dasarnya tak kenal takut pun turun dari motornya dan menyuruh Maura untuk tetap disana sedangkan ia pun menghampiri orang orang tersebut

"Ati ati"
Pesan Maura ke Aksa

   Aksa pun mulai maju dan menyerang orang orang tersebut secara brutal, ia sempat ingin menelfon teman temannya namun ia urungkan

   Semakin lama mereka bertarung Aksa mulai kehilangan kendali, kesabarannya mulai habis ia semakin menghajar lawannya secara membabi buta membuat lawannya yang secara teknik menang jumlah menjadi kewalahan

   namun Aksa tidak menyadari sesuatu bahwa salah satu dari mereka mengeluarkan seseatu dan dan..

"Dugh.."

   Aksa terjatuh seketika dengan pisau yang tertancap di perutnya badannya mulai lemas karena darah yang mulai mengucur dari perutnya ia mendengar samar samar saat suara motor mulai meninggalkannya dan setelahnya ia tak dapat melihat mendengar maupun merasakan apapun semua seketika menjadi gelap gulita baginya

                          ********

"Aw...."
Rintih Aksa sambil perutnya yang diperban

"Akhirnya sadar juga lo"
Ucap Bastian yang sedaritadi ada di sofa

"Lo gapapa kan?"
Tanya Bastian yang langsung membantu Aksa duduk

"Gak,anak anak mana?"
Tanya Aksa yang sedari tadi mengedarkan pandangan namun ia hanya menemukan Bastian yang memainkan ponselnya

"Beli Makan"

   Mendengar hal itu Aksa hanya ber oh ria seketika Ia teringat dengan Maura berbagai pertanyaan terlintas di pikirannya Gimana keadaan Maura?dia baik baik aja?apa lukanya udah diobatin?hal itu sukses membuatnya sangat khawatir dengan cewek itu

"Lo gausah khawatir dia baik baik aja tapi....."
Ucap Bastian yang sengaja memotong kata katanya

    Sontak Aksa pun menaikkan satu alisnya pertanda bahwa dia menantikan kelanjutan ucapan sahabatnya itu

"Tadi dia dijemput sama seseorang"
Ucap Bastian akhirnya

   pada awalnya dia ragu mengatakannya karna ia takut akan reaksi Aksa dan benar saja seketika Aksa langsung memecahkan gelas di sebelahnya dan itu membuat bastian dan kedua temannya yang hendak masuk terkejut

"Kenapa ini anj"
Tanya Rian terkejut

"Tenang Sa tahan emosi lo tadi yang jemput dia bukan bagian dari orang yang udah nusuk lo mungkin itu sodara atau kenalannya lo gausah emosi dan gue harap mulai sekarang lo kontrol emosi lo lo udah punya Dia klo lo masih emosian kayak gini cepet ato lambat lo bakal nempatin dia dalam bahaya sekarang lo harus mulai mikir pake otak jangan emosi karna lo udah narik dia ke kehidupan lo otomatis apapun yang lo lakuin bakal berimbas ke dia juga"
Nasehat Bastian sambil menepuk pundak Aksa

"Bener bro ini baru awal dan untungnya dia gapapa kalo lo emang serius sama dia perjuangin jaga dia bro jangan ditinggalin karna mulai sekarang dia tanggung jawab lo dan gue yakin sahabat gue ga bakal diem aja klo miliknya kenapa napa"
Kata Rian yang ikut ikutan menasehati

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang