19

11 2 0
                                    

      ⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers

  Mendengar itu Aksa kini paham apa yang terjadi rupaya itu yang membuat cewek di hadapannya ini sangat marah, namun siapa yang melakukannya? Apakah pemuda kemarin? Aksa tidak ingin berburuk sangka namun kali ini hanya dia tersangkanya dan ia yakin ini
ada sangkut pautnya dengan papanya

"Bukan gue pelakunya tapi-"

"Ck, masih mau ngelak?gue lihat pake mata kepala gue sendiri lo disana!!"

"Apa lo masih belum puas?papa lo udah bikin papa gue meninggal lo juga udah bikin abang gue masuk ke rumah sakit dan sekarang lo mau bunuh mama gue Hah?ga pernah gue lihat orang sebrengsek lo Sa"
Ucap Maura dengan nada penuh benci dan Aksa pun dapat melihatnya dengan jelas melalui tatapan Maura dan itu membuatnya jauh lebih terluka lagi

"Jadi orang yang lo maksud itu papa gue?"

   sekarang semuanya semakin jelas bagi Aksa inikah alasan Nio membencinya? dan apakah ini juga alasan dibalik kejadian yang sudah menghancurkan hidup mamanya?mamanya yang harus menerima imbas dari kelakuan di tua bangka itu?

"Ck tua bangka sialan"
Umpat Aksa kesal, habis sudah kali ini kesabaran Aksa, setelah ini ia berjanji pada dirinya sendiri ia akan segera memastikan kehancuran tua bangka tersebut

"Iya tadinya gue berpikir lo itu orang baik lo beda sama bokap lo, tapi gue ketipu sama sikap baik lo tapi nyatanya bener kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya dan gue ngalamin sendiri"

"Tapi gue bener bener sayang sama lo ra"

"Bullshit semua omongan lo bullshit sialan mulai sekarang gue ga percaya apapun yang keluar dari mulut lo, sekarang serang gue!!!!!"
Bentak Maura yang lagi dan lagi tak digubris oleh Aksa, kalian bisa saja mengatakan bahwa Aksa lemah atau bucin namun jika kalian menjadi Aksa kalian pasti akan melakukan hal yang sama

   Setiap pukulan cewek itu mungkin Sakit bahkan baru beberapa serangan saja badan Aksa rasa nya remuk namun itu semuanya masih tidak sebanding dengan apa cewek tersebut rasakan dan alami selama ini akibat ulah papanya dan dirinya, ia hanya berharap dengan begini cewek itu mau memaafkan nya kelak, semoga....

"Bugh....."

"Bangun!!!"
Bentak Maura sambil terus memukuli Aksa

*bughhhh*

"Bangun gue bilang...jangan jadi pengecut lawan gue"
Bentak Maura lagi namun Aksa tetap tak mau melawan, teman temannya yang melihat itu hendak membantu namun saat mendapat tatapan tajam dari Aksa mereka pun langsung paham dan memilih melawan yang lain

"Ck, tanpa lo sadari gue udah nyerah sama lo bahkan sejak pertama gue ketemu lo dan ya gue akui gue pengecut dan itu semua gara gara lo cuman lo Maura"

"Sialan sempet sempet nya gombal anjir"
Ucap Tio yang tak habis pikir dengan ketuanya yang tiba tiba menjadi bucin tersebut

"Gausah bacot ibu sama bapak negara lagi mode galak kedengaran mampus lo"
Peringatan Rian yang langsung membuat Tio begidik ngeri

(Btw mereka itu geludnya deketan soalnya tadi temen temannya pada mau bantuin jadi ya otomatis bisa denger omongan Maura sama Aksa)

"Ck,  mungkin kalo gue denger dari orang lain gue bakal tersipu malu tapi berhubung gue denger dari lo gue jadi pengen muntah tau nggak"

"Lo mungkin bisa ngomong gitu ra tapi mata lo ga bisa bohong "

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang