Maura Putri Heriana A.

4 1 0
                                    


    ⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers

"Dok gimana keadaan mamah saya?"
Tanya Maura setelah melihat dokter keluar dari ruang rawat

"Sekarang Pasien tidak papa, pasien tadi mengalami keracunan makanan namun racunnya sudah berhasil di netralisir sehingga tidak membahayakan nyawanya"

"Ah baiklah terima kasih kalo gitu dok"
Ucap Maura yang terus bersyukur pada tuhan dihatinya karena menyelamatkan mamanya

"Sama sama kalau begitu saya permisi saya harus mengurus pasien lain"
Pamit dokter itu yang  segera pergi meninggalkan Maura menuju ke ruangan pasien lain

"Sialan"

"Setelah lo bunuh papa gue terus lo masukin abang gue ke rumah sakit sekarang lo pengen ngracunin mama gue?Kali ini gue ga akan tinggal diem Angkasa Putra Dwi Artasena"
Ucap Maura sambil mengepalkan tangannya

   sekali lagi ia sadar abangnya benar ia tidak boleh percaya Pada siapapun karna sekali memberi kepercayaaan berarti juga harus siap kehilangan dan terluka dan Itu sangat Maura benci namun Kali ini Maura tak akan membiarkan hal sama terulang kembali Maura benar benar akan menuntaskan semua tujuannya dan abangnya

Ia pun segera mengeluarkan poselnya, ia membuka roomchatnya, mencari sebuah lalu mulai mengiriminya pesan

Me

Kasih tau anak anak yang lain malem ini kita serang anak sebelah bawa semua pasukan jangan ada ke sisa

Reza
Oke ketua gue bakal kasih tau semua anak anak dan kita bakal habisi mereka semuanya termasuk ketua mereka yang songong

Me

Kalian urus anak buahnya ketuanya bagian gue jangan sampe kalian nyentuh sedikit pun ketuanya paham?

Reza
Oke deh bos kita ga bakal nyentuh ketua mereka

     Melihat itu Maura tersenyum dan ia segera memasukkan ponselnya ke saku jaketnya lalu pergi menggunakan ojol menuju ke Suatu tempat

                       ****************
*ting...."

   Mendengar ponselnya berbunyi Aksa menghela nafasnya pelan lalu dengan malas mengambil ponsel Di sakunya dan seketika rasa lelahnya berganti dengan Rasa kesal

"Baru juga pulang anjir"
Umpat Aksa kesal baru saja dirinya pulang namun kini dirinya harus pergi lagi ke Markas

    Karena itu tanggung jawabnya mau tak mau akhirnya Aksa terpaksa menaiki motornya lagi dan pergi menuju ke Markas dimana teman temannya telah menunggunya

         
           *******di markas******

"Kenapa tiba tiba sih anjir gue baru sampe rumah padahal"
Protes Aksa setelah sampai di Markasnya disana terlihat seluruh anggotanya tengah bersiap menghadapi tantangan yang ditujukan pada mereka malam ini

  ya dari siapa lagi kalo bukan tantangan dari pasukan musuh bebuyutan mereka, Nio sepertinya mereka memang tidak pernah kapok meskipun pada akhirnya mereka lah yang selalu kalah dari pasukan Aksa

"Gue ga tau tiba tiba mereka tadi ngacak ngacak Markas terus bilang nantang kita malem ini di tempat biasa"
Adu Rian membuat Aksa mengerutkan alisnya tiba tiba? Kenapa?batinnya

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang