11

13 6 8
                                    

⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers


*plakkk*

  Nada yang geram pun mulai menampar Hana ia sungguh tak habis pikir apa yang ada pikiran Hana mengapa mengatakan itu pada Maura

"Lo kenapa sih Han kenapa?lo udah gila hah?"
Bentak Nada makin kesal dengan sikap Hana entah kenapa daritadi sikap Hana aneh mulai dari wajahnya yang sembab diam saja saat ia mengajaknya berbicara dan sekarang?ia menuduh Maura pembunuh?

"Gila?ya gue udah gila gue gila karna gue udah nganggep dia kaya sodara gue sendiri tapi nyatanya apa?dia yang buat mama gue masuk rumah sakit"
Ucap Hana emosi, mendengar hal itu sontak membuat seisi kelas terkejut

"Lo ngomong apa sih Han ga mungkin Maura kaya gitu"

"Ck,lo ketipu sama dia nad kalo memang nggak coba tanya dimana dia semalem?"

"Emang lo kemana ra semalem?"

  Apa yang harus Maura katakan?apakah ia harus jujur? keadaannya akan semakin rumit nanti namun dia diam pun juga tak akan membantu ia harus bagaimana?

"Aaaku-"

"Dengan lo gagap gitu udah ngebuktiin kalo lo nyembunyiin sesuatu ra"

"Ga gitu Han.."

"Terus ini apa hah!?"
Bentak Hana sambil menunjukkan gelang khusus bertuliskan nama Maura, ya gelang itu sengaja Hana buatkan khusus untuk kedua sahabatnya yang bertuliskan nama mereka masing masing

"Gelang ku ilang han beberapa hari lalu Dan kemarin juga aku-"

"Ilang?terus gelang ini jalan sendiri gitu?gelang ini punya kaki? Sampe tiba tiba bisa ada di samping ibu gue haha lucu lo ra?"
Tanya Hana dengan tawa sumbang nya

"Ga nyangka gue ra sama lo, sekarang gue emang belum bisa apa apa tapi setelah gue dapetin semua buktinya gue pastiin lo bakal dapetin balesan yang setimpal Bahkan lebih"
Ucap Hana yang langsung pergi memindahkan kan tasnya yang awalnya
Berada di sampingnya pindah ke sebelah temannya yang kebetulan kursinya kosong

"Nad-"

"Kasih gue waktu buat ncerna semua ini ra"
Kata Nada yang ikut pergi ke bangkunya yang tepat di belakang Maura

  Maura pun hanya bisa pasrah, kini dua sahabatnya memusuhinya sekarang apa yang harus ia lakukan? Apa dia harus diam melihat persahabatannya hancur dan menjalankan rencananya atau dia mengatakan segalanya untuk menyelamatkan persahabatan nya? Dan bagaimana ia akan menghadapi ini selanjutnya?

"Aku harus gimana?"

                         **************

  Bel istirahat berbunyi para siswa mulai berhamburan ke kantin termasuk Maura yang memutuskan untuk ke Kantin sendiri karna ia melihat dua sahabatnya masih tampak marah padanya

   akibat darikejadian tadi baru beberapa langkah keluar dari kelasnya ia sudah bisa mendengar banyak siswa siswi yang membicarakan hal buruk tentangnya

"Ck ga nyangka tampilanya aja polos dalem nya jijik banget"

"Iya tuh dasar sikopat"

"Duh gue jadi takut jangan jangan kita lagi korban berikutnya"

"Huh mending jangan deket deket daripada kena getahnya"

  Itulah beberapa hal yang dapat Maura dengar ia sangat kesal namun mencoba menahan dirinya agar tidak membuat suasana semakin kacau namun tiba tiba saja seseorang medorong dirinya lalu menuangkan sebuah cairan yang bau ke arah dirinya

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang