Lional Andrean Devanzo

3 2 0
                                    

    ⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers

"Tumben udah siap mau kemana kamu?"

   Mendengar hal itu Aksa enggan untuk menanggapi ia hanya mampir ke meja makan untuk mengambil beberapa roti dan pergi mengambil motornya di garasi

"Ck,punya anak satu gada adab"
Umpat Putra kesal

                         ****************
"Pagi om"
Sapa Aksa saat melihat Bima sedang menyiram tanaman di pekarangan rumahnya

    Yap sesuai janjinya dengan Melisya kemarin kini Aksa telah berada di rumah Melisya atau lebih tepatnya kediaman Bima yang merupakan patner kerja ayahnya yang sempat ia permalukan dulu

"Ck,ngapain kamu kesini hah?"
Tanya Bima dengan nada tak bersahabat nya saat melihat Aksa

"Saya mau jemput Melisya Om"
Sahut Aksa to the point

"Jemput?bukannya waktu itu kamu bilang ga mau sama anak saya hah?sampai kamu mempermalukan saya sekarang kamu datang ke rumah saya untuk menjemput anak saya?ga punya malu kamu?"
Bentak Bima yang masih kesal setengah mati dengan Aksa akibat kejadian hari itu

"Maaf om, sekarang saya sudah tau semua dan saya minta maaf atas kelakuan saya hari itu saya tau ga seharusnya saya bersikap seperti itu maafin saya om"

    Ya setelah melihat isi memo card yang diberikan Melisya kemarin Aksa semakin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan ia juga semakin membenci sang papa atau disini ia lebih pantas di sebut monster setelah semua yang dia lakukan

"Apa maksud kamu tahu semuanya?"
Kali ini giliran Bima yang bingung dengan perkataan Aksa

"Melisya udah kasih tau semuanya pah"
Kata Melisya yang tiba tiba hadir diantara mereka berdua membuat Bima akhirnya mengerti apa maksud Aksa

"Ya...sebenernya om masih kesel tapi berhubung kamu udah minta maaf dan Waktu itu juga kamu belum tahu yang sebenernya Om bakal maafin kamu"

"Makasih Om"

"Yaudah kalo gitu Melisya pamit keburu telat bye pah"
Ucap Melisya yang mencium pipi papanya lalu segera naik ke motor Aksa

                        *************
"Dughhhh"

  Seseorang sengaja menjegal Kaki Maura  membuat Maura terjatuh, Melihat itu
teman sekelas hanya Maura tertawa, malah banyak juga dari teman temannya yang berbicara buruk tentangnya padahal Maura juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang tega memfitnahnya?

        Dan dari tempat Maura terjatuh ia  melihat Hana sahabatnya atau mungkin lebih tepatnya mantan sahabat itu yang mungkin Hana pikirkan hanya terdiam melihatnya

"Ck,puas kalian ketawa hah?sialan"
Umpat Nada yang segera membantu Maura berdiri

"Lo ngapain sih Nad belain dia?"
Tanya salah satu teman sekelas mereka kesal

"Tau tuh dia tu pantes dapetin ini semua"
Sahut teman lainnya

"Pantes?kalian pikir kalian tuhan?tau mana yang pantes mana yang nggak?Dia juga belum ke bukti bersalah dan kalau dia bersalah Polisi yang yang bakal ngurus bukan kalian, harusnya kalian malu sama seragam kalian seragam abu abu tapi pemikiran kayak bocah seragam merah miris gue sama kalian semua"
Bentak Nada yang membuat teman temannya terdiam dan Nada langsung membawa Maura ke tempat duduknya (asek mbak Nada)

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang