12

7 3 0
                                    

⚠⚠WARNING⚠⚠

Cerita ini murni dari pemikiran manapun tanpa mengopas dan merugikan pihak manapun jika ada kesamaan maka itu adalah ketidak sengajaan dan bisa tolong di tegur secara sopan
Be smart readers


"Thanks bajunya"
Ucap Aksa menepuk pundak Bastia, ia langsung tahu diantara ketiga temannya pasti seragam ini adalah inisiatif Bastian (iyalah yang waras cuma dia:v)

"Yoi sans"

"Sama kita ga nih?"
Tanya Tio kepada Aksa dan yang ditanya  hanya menghembuskan nafasnya kasar melihat temannya tersebut

"Ya ya thanks ntar gw traktir di kantin"
Ucap Aksa yang sudah tau isi pikiran kedua temannya tersebut

"Asekkk makan gratis kita yo"
Kata Rian ber tos ria dengan Tio

"Ayo ke kantin"
Tarik Aksa sesaat setelah Maura keluar dari kamar mandi

"Tapi udah bel Sa"

"Gue ga peduli bel gue cuman peduli sama kesehatan lo"
Ucap Aksa bucin membuat ketiga temannya geleng geleng kepala

"Anjir lah gini amat ngontrak di bumi pengen pindah ke mars gue rasanya"
Ucap Tio yang lagi dan lagi hendak mendapat toyoran dari Rian namun kali ini ia dapat menghindar dengan baik
(Kesian ternistakan mlu:) )

"Eits tidak semudah itu ferguso"
Ucap tio lagi dengan senyum meledeknya

"Ck, gaya lo anjir makan aja masih sering minta traktir segala pengen ke mars"
Kali ini Rian yang membalas, Bastian yang melihat tingkah kedua teman temannya hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Kalian daripada bacot mending pesen makanan"
Titah Aksa yang jengah mendengar bacotan kedua temannya

"Siap pak bos, uang?"
Kata Tio yang langsung mengadahkan tangannya untuk meminta uang ke sang Ketua

"Tu pesen nasi goreng Sama es teh Maura sama Bastian samain aja kalian terserah mau pesen apa"
Kata Aksa memberi satu lembar uang seratus ribuan

   Sesudah mendapatkan uang Tio itu segera pergi meninggalkan Rian yang membuat terjadinya adegan kejar kejaran dengan segala umpatan yang dikeluarkan oleh Rian

"Temen lo gada yang waras anjir"

"Gitu gitu juga temen lo kali Sa"

"Btw gimana keadaan Hans?"
Tanya Aksa yang berusaha mengalihkan topik tak penting mereka

  Yap sudah hampir dua minggu sejak kejadian di Rumah Sakit itu dan Aksa belum sempat menjenguk sang Sahabat karna ia juga baru pulih total dari luka akibat serangan hari itu beberapa hari yang lalu sehingga ia penasaran dengan kondisi sahabatnya itu dan berencana menjenguknya nanti

"Gue denger udah mulai membaik tapi belum sadarkan diri, tapi tenang gue udah perketat penjagaannya jadi kita ga bakal kecolongan untuk kedua kalinya oh ya tadi gue juga baru aja dapet kabar dari anak anak kalo ada salah satu CCTV jalanan yang ngerekam kejadian penyerangan Hans dan gue bakal kesana lo mau ikut?"

"Mungkin, setelah gue nganter pulang cewe gue"
Kata Aksa menatap ke arah Maura namun yang di tatap hanya diam dengan pandangan yang kosong membuat Aksa berinisiatif untuk menggenggam tangan Maura.

   Merasakan kehangatan yang menjalar dari tangannya lamunan Maura menjadi buyar dan ia pun menoleh mendapati Aksa tengah menatapnya dengan tatapan teduhnya

"Kenapa?"

"Enggak"

"Mau gue bantu ngomong ke sahabat lo hm?"
Tawar Aksa yang di balas gelengan oleh Maura bukannya apa apa ia tak mau jika keadaannya menjadi lebih buruk lagi

AKSA MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang