[11] Dipermalukan

1.3K 223 15
                                    

"Dih lihat, para sampah sekolah pada datang berkerumun." Suara melengking milik Joy memenuhi suasana kantin IPA yang tadinya hening karena kedatangan Jisoo dan teman-temannya.

Para Bad Vibes hanya memutar bola mata mereka jengah, lalu kembali berjalan memasuki kantin.

"Ada nyali kalian nginjakin kaki kotor kalian ke kantin anak IPA?" Pertanyaan tajam milik Rose membuat Lisa yang tadi melewatinya segera berbalik.

"Mulut lo lebih kotor daripada kaki kita." Balas Lisa.

"Cih udah numpang ke kantin orang, ngata-ngatain lagi. Emang ya bener kata orang-orang, sekali bad attitude tetap bad attitude." Cibir Yeri.

"INI.KANTIN.PUNYA.SEKOLAH." Tekan Momo.

Rose yang mendengarnya tersenyum simpul, lalu segera berdiri dari tempat duduknya.

"Terus lapangan anak IPS punya siapa? Punya kalian?" Tanya Rose, senyumnya masih tetap ia pertahankan.

Lisa memutar bola matanya, "Lo goblok nya murni banget ya! Udah jelas jelas kita lagi bahas kantin, ngapain malah jadi merembet ke lapangan?!"

Rose mengerutkan keningnya, "Kapasitas otak lo sempit banget ternyata. Lo nggak inget gimana sombongnya lo sama temen temen lo saat kita (anak IPA) numpang olahraga ke lapangan IPS?!"

"Masa lalu nggak usah diungkit la---

"Enteng banget ya mulut lo bilang nggak usah di ungkit lagi. Lo sama temen temen lo yang lain itu selalu aja ngomong terlebih dulu tanpa mikirin gimana perasaan orang lain! LO NGGAK TAU GIMANA PERASAAN GUE SAMA TEMEN TEMEN GUE SAAT LO DENGAN LEMESNYA NGATAIN KITA DENGAN KATA KATA YANG NGGAK PANTES!"

Seulgi memijat pangkal hidungnya, "Denger. Kita lagi nggak mood bertengkar, mending lo minggir, kasi kita jalan, kita mau makan, laper."

"Yaudah laper laper aja si, kan punya kantin sendiri." Ujar Wendy.

Seulgi menarik nafas jengah sembari memejamkan matanya, demi apapun dia sedang tidak ingin nge-bacot saat ini.

"Kantin IPS lagi ada perbaikan." Akhirnya hanya itu yang keluar dari mulut Seulgi.

"Terus kenapa kok kesini? Kantin IPS yang ada perbaikan kok Kantin IPA yang ikut kena dampak?" Jeon mencibir.

"Kena dampak apaan sih curut?!" Jimin langsung membalas sewot bocah yang ia anggap prik tersebut.

"Lo semua kesini ngabisin makanan kantin kita aja, hih." Ucap Bambam.

"Dih perhitungan."

"Udahlah, kalian pergi aja. Nafsu makan anak IPA hits kayak kita langsung turun lihat para murid rendahan kayak kalian. IYAKAN GUYS?"

"Iya, betul."

"Bener tuh Joy."

"Ah udahlah pergi aja."

"Pergi aja pergi, nggak guna."

"Tau ngerusak suasana makan aja."

"Pict naked Jennie dulu baru kita kasi makan disini."

Emosi Jisoo terkuras, masih ingat? Ia paling tidak suka jika ia harus dipermalukan di depan banyak orang seperti ini.

Jisoo membanting gelas kaca yang ada di depannya.

Prang!

Irene memekik tertahan, namun setelahnya ia langsung memberi tatapan tajam untuk manusia yang paling ia benci itu.

"KITA NGGAK AKAN MAKAN DISINI! PUAS?!" Bentak Jisoo, keadaan hening sesaat, namun setelahnya gelak tawa memenuhi kantin IPA tersebut.

"Hahhaha bagus deh, syukur-syukur kantin anak IPA nggak jadi tercemari sama sampah macam kalian."

𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬 𝐯𝐬 𝐁𝐚𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang