15

510 53 0
                                    

Double up = cepet selesai

Eh btw makasih banget ya sama yang udah pernah komen, vote atau pun yang lain. Sumpah, bahagia banget gue. Anjay. Dah lah drama nya dilanjut nanti.

***

Matematika ilmu yang menyenangkan~~

Jangan takut belajar matematika~~

Oke skip, ntar malah keterusan.

Pagi ini adalah pelajaran matematika yang di bina oleh bapak Kim Namjoon.

Biasanya pas pelajaran matematika kayak gini, Jake paling semangat soal dengarin penjelasan dari bapak Namjoon. Tapi hari ini, entah kesambet setan males apa gimana, dia gak semangat sama sekali. Kayak ada hal yang aneh bakal kejadian tapi gak tau apa.

Dia ngelamun, sampai-sampai panggilan Ej dan tepukan di bahunya yang dilakukan sama Nicholas gak dia tanggepin.

"JAKE SIM, SILAKAN KERJAAN SOAL INI SEKARANG." Kata pak Namjoon kepada Jake.

Jake yang lagi ngelamun terkejut akibat teriakan dari pak Namjoon.

Sesaat ia melihat sekitar, ternyata yang lain lagi ngeliatin dia.

"Maaf pak." Hanya itu yang dapat Jake ucapkan dari bibir nya.

"Sanksi tetap sanksi jadi kamu harus membersihkan toilet sebelah saat pulang. Tidak ada tawaran apapun dan ingat jangan ada yang membantunya." Perintah pak Namjoon mutlak.

Setelah mengatakan hal demikian, pak Namjoon keluar dari kelas dikarenakan jam istirahat sudah berbunyi.

02L berjalan beriringan menuju kantin, sembari berjalan mereka mengobrol hal random. Kecuali Jake, ia gak ikut sama sekali sama pembicaraan mereka.

Masih mikir kenapa dia gak fokus hari ini. Dia ngelamun sepanjang koridor sampai dia gak sengaja kesenggol sama adek kelas mereka. Untung gak jatuh soalnya Sunghoon dengan sigap menangkap tubuh Jake agar tak mencium lantai.

"Eh kak maaf gak sengaja. Maaf." Ucapnya menyesal.

"Ah gak papa kok. Ahn kyunjoo." Kata Jake kepada Kyunjoo karena tadi ia sempat melirik nametag yang pemuda tersebut pakai.

Kemudian mereka kembali berjalan setelah acara maaf maafan dadakan.

Gak kerasa waktu pulang udah berbunyi. Semua orang udah pulang kecuali Jake. Karena ia masih ada tanggungan buat ngebersihin toilet.

Tadi sih yang lain sempet nawarin, tapi karena pak Namjoon nyuruh dia buat ngebersihin sendiri jadi gak enak kalo nerima. Lagian cuma satu kamar mandi yang isinya ada 4 bilik.

Jake dengan telaten ngebersihin toilet. Seragamnya udah dia lepas. Tapi dia gak telanjang kok, dia pakai kaos putih polos tenang aja.

Gak kerasa udah mau malem dan akhirnya hukuman dia selesai juga.

Ia pun bersiap-siap buat keluar dari sekolah.

Tapi, di tengah koridor ia seperti merasakan hal aneh seperti tadi. Entah feeling atau gimana, ia berjalan menuju rooftop.

Dan alangkah terkejutnya ia, di sana terdapat Jiyoon yang sudah berlumuran darah dengan tangan dan kaki terpotong akibat ulah seorang pemuda yang posisinya sedang memunggungi Jake.

Tak.
Tak.
Tak.

"Itulah akibat karena lo udah berani nyari tau tentang gue Shin Jiyoon." Kata orang itu sambil mencincang tubuh Jiyoon.

"S-sunghoon." Lirih Jake karena ia mendengar suara yang sangat ia kenali.

Sunghoon yang mendengar namanya seperti terpanggil oleh seseorang, segera membalikkan badan nya menghadap ke arah Jake.
Ia menatap Jake dengan senyum manis miliknya.

Tetapi berbeda dengan Jake, ia merasa bahwa senyuman pemuda Park tersebut sangat mengerikan terlebih lagi ia telah melihat bagaimana Jiyoon terbunuh.

"Kenapa Jake? Kok lo masih di sekolah? Oh iya lupa, lo kan dihukum sama pak Namjoon gara-gara gak fokus di pelajarnya." Ucapan Sunghoon seperti membuka pertanyaan yang sedari tadi ia pertanyakan.

Ternyata hal ini yang dari tadi mengganggu pikirannya. Kematian Jiyoon di tangan pemuda Park yang disaksikan langsung dengan kedua bola mata Jake.

Jake berjalan mundur ketika Sunghoon perlahan berjalan kearah dirinya.

"S-stop Hoon." Ucap Jake gugup.

"Kenapa Jake? Lo takut gue bunuh lo? Tenang aja, gak usah takut. Gue bunuh mereka itu bukan tanpa alasan Jake, tapi gue bunuh mereka itu karena mereka udah ngebuat gue risih. Jadi kalo lo gak mau nasib lo kayak mereka jangan macam-macam sama gue. " Peringat Sunghoon ke Jake.

Setelah mengatakan demikian Sunghoon berjalan menuju pintu tapi, baru ia memegang gagang pintu, Sunghoon memberhentikan aksinya dan segera berjalan menuju ke arah Jake lagi.

"Tapi jangan harap lo bisa pergi dari gue Jake, ingat itu." Lanjutnya sembari meniup telinga Jake sebentar yang dapat membuat bulu kuduk Jake meremang.

Perkataan Sunghoon tersebut menutup pembicaraan mengerikan mereka berdua. Sunghoon telah pergi dari rooftop. Meninggalkan Jake yang sedang berdiri mematung.

Tanpa sengaja ia melihat mayat Jiyoon yang sudah tak utuh itu.

Tanpa merasa jijik ia mendekat dan berjongkok disana.

"Gue janji kepada Shin Jiyoon atas kematian nya untuk membalaskan dendam kepada pemuda bernama Park Sunghoon. Dan gue, Jake Sim berjanji untuk tidak terjatuh ke atas pesonanya." Janji Jake.

-mari kita do'akan saja biar janji Jake gak dia ingkar ya-






Tbc!!!

Ada yang nebak kalo Sunghoon itu emang pembunuhnya gak?

Kalo ada, selamat anda mendapatkan 2 juta rupiah. G canda. Lagi bokek gue anjirr.

Dah lah malah jadi bahas cuan kan.

Babay.

Voment Chingu❤

You & I | SungJake  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang