Bagian Lima

15 4 0
                                    


Hampir menyerah

Menjadi kuat bukanlah sebuah pilihan . Namun , harapan harus terus bertahan entah pederitaan menemukan pintu keluar atau kematian menghampiri lebih awal .

~ Keisha ~

—-—-—

“ Denger ya gue terpaksa bawa lo kesini karena nyokap gue selalu nanyain , jadi kalo lo ngomong aneh-aneh gue hajar lo”

Pagi buta Leo sudah menculiknya ke bogor . Cowok itu bilang mamanya pingin ketemu , nanyain Key mulu . Ya , Key bisa apa selaian pasrah dan nurut .

Tiga bulan lalu Leo memang sengaja memperkenalkan Key ke mamanya . Mengulangi perkataan mama Leo waktu itu bahwa usianya tidak akan lama .  Tante Widya bercerita tentang harapan terakhirnya melihat Leo bahagia , berharap putra semata wayangnya itu mampu menemukan tambatan hati lalu beliau baru bisa pergi dengan tenang .

Lorong rumah sakit terlihat sepi dan lengang . Ruang rawat inap mama Leo terletak dilantai atas . Sedang cowok itu, terus berjalan mengabaikan Key yang tertinggal di belakang . Sampai ia membuka salah satu pintu ruangan , barulah cowok itu menunggu Key agar masuk lebih dulu .

“ Assalamualaikum . Pagi , tante” , sapa Key membuat wanita berambut gelombang yang tengah bersandar pada kepala ranjang itu perlahan memutar kepala . Lalu tak lama senyum hangat muncul dari wajah senjanya .

“ Keishaaa”

Keisha menghambur dalam dekapan wanita yang meregangkan tangan di atas brangkar.

“ Apa kabar cantik ? Tante nungguin lama . Kalau nggak maksa Leo bawa kamu kesini , mana nglihat calon mantu mama yang cantik ini ?”

Tante Widya melirik anak laki-lakinya yang mengusap hidung canggung . Cowok itu berdiri cukup jauh , hanya mengawasi pemandangan  tersebut dengan wajah datar .

“ Ma Leo keluar sebentar ya”

Seperginya cowok itu iris Key belum berpindah dari daun pintu putih yang menelan sosok Leo

“ Key kemarin Leo beliin buku buat tante . Key mau bacain buat tante ?”

Keisha terkesiap dan menatap perempuan paruh baya itu memanjangkan tangan untuk meraih sebuah buku novel di nakas sebelah ranjang . Kemudian menyerahkannya pada Key .

“ Sebenarnya tante bisa baca sendiri tapi , karena tante tahu Key juga suka baca novel tante nahan sampai kamu datang dan bacain buat tante”

Key meraih novel terjemahan karya Jane Austen itu ragu-ragu . Jujur Key sudah pernah menonton filmnya , tapi untuk novelnya sendiri baru hari ini akan membacanya .

Gadis itu mulai membaca dari bab pertama. Saat membalik halaman , beberapa kali mata Key bergerak untuk mencuri pandang  aktifitas tante Widya yang terdiam mendengarkan . Nyatanya perempuan paruh baya itu menatap kosong jendela diseberang kamaranya , entah apa yang dilihatnya atau mungkin sesuatu terlintas dalam kepalanya .

Sudut bibirnya terangkat membuat senyum misterius yang manis .

“ Leo itu mirip ayahnya . Kadang saya takut membayangkan bagaimana kedepan jika saya tiba-tiba pergi dari dunia ini . Siapa yang akan menemaninya , siapa yang akan menasehatinya jika salah , siapa yang akan mendengar keluh kesahnya ? Sejauh ini saya bertahan hanya untuk Leo . Hanya saya yang benar-benar dimilikinya”

My Boo , Kalandra ( after Hiraeth ) ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang