"Panasnya masih gak turun?"
Minho menatap adiknya yang sedang terbaring lemas. "Iya pa. Dari tadi malem cuma manggil mama aja."
Tuan Lee tampak berpikir keras sebelum merasakan tepukan pelan di pundaknya.
"Pa? Bisa nggak turunin ego sedikit aja? Rhino sekarang sakit dan cuma manggil mama terus. Apa papa tetep mentingin ego papa?"
"Gak ngebiarin Rhino ketemu sama mama kandungnya sendiri? Papa mau sakit Rhino makin parah?" Minho menatap papanya penuh harap.
Tuan Lee tidak bergeming sama sekali.
"Minho mohon pa. Sekali ini aja. Bisa jadi sakit Rhino bukan demam biasa tapi cuma karena kangen sama mama."
Tuan Lee lalu menghembuskan nafasnya pelan. "Baiklah. Telepon mamamu. Suruh dia kesini."
Mata Minho langsung berbinar-binar mendengar ucapan sang papa. Cowok itu lalu bergegas ke kamar untuk menelepon mamanya.
Setelah melihat Minho yang pergi, Tuan Lee memandangi putranya lagi. Apakah dia memang sekejam itu? Memisahkan anak dan ibu kandungnya bahkan tidak memberinya izin untuk menemuinya sama sekali.
Padahal jelas-jelas dia tau kalau Rhino sangat dekat dengan mamanya. Tuan Lee memutuskan duduk di tepi ranjang. Memandang wajah putranya yang pucat. Tangannya bergerak untuk menyibak rambut di kening putranya dengan lembut.
"Rhino, maafkan papa." Ucapnya lirih.
"Pa.."
Mendengar panggilan itu, Tuan Lee menolehkan kepalanya ke belakang. "Iya Minho?"
Minho berjalan mendekat. Ikut duduk di ranjang tempat Rhino berbaring. "Pa, maaf kalo Minho lancang. Tapi Minho mau tanya satu hal. Papa masih sayang nggak sama mama?"
"Kenapa tanya itu?"
"Pa, kalo Minho pengen papa sama mama bareng lagi, apa itu sebuah permintaan yang mustahil?"
"Minho, tidak semudah itu-"
"Minho tau pa." Minho motong ucapan papanya.
"Tapi seenggaknya pikir lagi ucapan Minho. Minho pengen keluarga kita utuh lagi kayak dulu. Bukannya kayak sekarang."
Tuan Lee menatap anak kesayangannya yang mandang dengan tatapan memohon lalu memandang anaknya yang satu lagi yang sedang terbaring lemas.
"Papa akan pikirkan lagi nanti."
Sebuah senyuman lebar terulas di wajah tampan Minho.
TING... TONG..
"Pa? Itu mama."
"Coba kamu buka pintunya."
Minho mengangguk antusias. Cowok itu pergi keluar kamar lalu gak lama kemudian bawa seorang wanita paruh baya yang cantik masuk ke dalam kamar adiknya.
"Rhino?"
Wanita itu langsung membawa Rhino ke dalam pelukannya. Rhino sempat mengerang sebentar sebelum matanya terbuka sedikit demi sedikit.
"Ma-mama?" Ucapnya lemah.
"Iya sayang. Mama disini sayang."
Minho terharu melihat pemandangan di depan matanya. Mamanya masih sama. Seorang wanita yang cantik dan juga lembut. Mata Minho melirik sekilas pada papanya yang juga memperhatikan Rhino dan mamanya.
"Sayang tunggu sebentar ya. Mama mau buatkan bubur untuk kamu. Mama juga mau manggil dokter keluarga mama biar kesini."
Rhino mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/277681706-288-k223948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH | 2Min
FanfictionTentang si kembar Lee Minho dan Lee Rhino. Start: 18 Juli 2021 S1 End: 4 Februari 2022 S2 End: - 16/02/2022 🏅 4 in kimseungmin 10/09/2021 🏅10 in leeknow 19/11/2021 🏅10 in straykids