O5

4.5K 398 25
                                    

Sudah menunjukan pukul 8 malam dimana para member aespa sudah sampai di dorm. Artinya sudah 11 jam mereka di agensi untuk latihan dance. Besok mereka akan latihan lagi namun untuk projek kolaborasi masing-masing individu.

Jika hari ini adalah latihan untuk grub aespa, maka besoknya ganti latihan untuk projek individu. Begitu terus sampai mereka mendekati hari H perilisan projek mereka. Tentu sangat melelahkan untuk mereka, namun ini sudah konsekuensi menjadi idol apalagi mereka debut dibawah agensi yang besar seperti SM Ent.

"Sungguh lelah sekali." Ucap Karina, sambil merebahkan dirinya di kasur.

"Sama, rasanya badanku hancur sakit sekali punggungku." Balas Jijel tertidur di kasur bersama Karina.

"Dulu waktu trainee aku selalu membayangkan mempunyai jadwal yang super padat itu rasanya seperti apa, dan sekarang aku merasakannya." Ucap Ningning sambil sedikit tertawa membayangkan kejadian di masa lalunya.

"Capek sii, tapi sungguh menyenangkan dikenal banyak orang, meskipun masih banyak heters diluar sana." Tambah Winter sambil duduk di kursi Ningning.

Ya mereka berempat berkumpul di kamar Karina dan Ningning, setelah mandi dan memesan makanan mereka memutuskan untuk bercerita di kamar tersebut.

"Jijel, jangan lupa nanti jam 1 pagi kau ada rekaman projek mu bersama member NCT." Ucap Karina setelah mendapat pesan dari manajernya, karena HP Jijel kehabisan baterai pasti manajer oppanya sedang mem-spam hp nya.

"Astaga aku hampir lupa, makasih Rin. Tapi aku capek sekali, sungguh." Balas Jijel sambil meringkuk di dinding.

"Semangat Unnie, aku juga heran dengan agensi, apakah mereka ngga ada waktu sampai menyuruh kita rekaman tengah malam, bahkan pagi buta." Ucap Ningning kesal dengan cara kerja di agensinya.

"Semangat Unnie, kau pasti bisa. Jangan lupa minum teh jahe sebelum rekaman agar suaramu lancar." Tambah Winter sambil memakan camilan.

 Jijel hanya mengangguk dan memutuskan untuk tidur sebentar sebelum jam 12 nanti ia bangun untuk bersiap pergi ke agensi dalam rangka rekaman lagu. Ia hari ini akan menginap di kamar Karina.

Badannya sudah tidak sanggup untuk berpindah tempat, lagian kasur di dorm mereka juga cukup besar mampu menampung dua orang sekaligus. Jijel masih berada di tahap penyesuaian untuk menjadi idol, karena mengingat waktu trainee nya sangat singkat bahkan kurang dari setahun.

Karina, Winter, dan Ningning sudah terbiasa dengan latihan yang lama bahkan hingga pagi sekalipun, karena waktu trainee mereka dulu sudah melewati waktu - waktu sulit apalagi persaingan antar trainee yang ketat.

"Jel, Jijel." Panggil Karina pada Jijel yang tertidur disampingnya.

"Hm?" Balasnya setengah sadar.

"Kau harus bangun untuk bersiap, ini sudah jam setengah satu pagi." Perintah Karina setelah mematikan alarm HP Jijel.

Jijel terduduk di ranjang, dan mengusap kedua kelopak matanya, seingatnya ia baru saja terlelap kok sekarang sudah jam setengah satu pagi. Ia segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Minum teh dulu Jel, sudah aku buatkan di meja makan." Ucap Karina sambil membereskan peralatan masaknya tadi.

"Eo, tengkyu eomma." Balas Jijel. 

Karina adalah member yang paling rajin dan bisa memasak di dorm, sangat perhatian pada para member lihatlah ia rela bangun pagi buta untuk menemani Jijel bersiap dan membuatkan teh jahe untuk kelancaran Jijel rekaman.

"Aku pergi dulu Rin, makasi tehnya."

"Eo, hati - hati semoga lancar rekamannya." 

Setelah meminum teh jahe buatan Karina, Jijel pamit untuk ke bawah karena ia sudah ditunggu oleh manajer NCT Dream. Jangan lupakan manajernya hari ini tidak bisa mengantarkannya karena ibu sang manajer sedang sakit.

Jijel hanya menggunakan sweater panjang, dengan coat dipadukan dengan celana joger abu- abu serta sneakers tak lupa ia membawa bucket hat berwarna hitam senada dengan coatnya. Rambutnya ia gerai dan hanya mempoleskan liptint. Ia pikir pagi - pagi tidak akan bertemu dengan orang banyak, makanya ia tidak merias diri.

Jijel telah sampai di lobby, dan ia melihat mobil van berwarna hitam telah terpakir di depan. Ia langsung menghampiri mobil tersebut dan mengetuk kacanya.

"Annyeonghaseyo." Sapa Jijel ketika pintu van terbuka.

"Annyeong." Balas mereka yang ada di dalam mobil.

Ia mengambil duduk di sebelah Jeno, benar ia akan rekaman bersama Jeno. Para anggota lainnya sudah rekaman tadi malam karena mereka harus menyesuaikan jadwal. Hari ini kebetulan Jeno dan Jijel masih ada aktivitas grub sehingga harus melakukan rekaman pagi.

"Mau?" Tanya Jeno sambil menyodorkan sandwich kearah Jijel.

"Ngga Jen, makan aja." Balasnya pada Jeno.

Jijel memutuskan untuk memejamkan matanya, ia benar - benar masih mengantuk dan masih malas untuk berangkat rekaman. Andaikan ia bisa bernegoisasi pada menejernya, namun ia mana berani hiks.

"Jijel bangun, kita sudah sampai" Panggil Jeno karena Jijel tertidur.

"Hm." Balasnya sambil membuka mata. Ia lupa ternyata jarak dorm dan agensinya dekat tak butuh 10 menit untuk sampai di agensinya.

Jeno dan Jijel turun dari van dan mulai berjalan menuju agensi, pagi ini cuaca sangat dingin karena ini musim dingin. Sebelum turun ia memakai bucket hatnya untuk berjaga - jaga dari hal yang tak diinginkan.

"Yaa, masih saja mengantuk." Ucap Jeno sambil menyenggol bahu Jijel.

"Aku lagi capek banget Jen pengen tidur lagi." Balas Jijel sambil tetap berjalan lesu menuju agensinya.

Sesampainya di ruang rekaman Jeno yang memulai rekaman pertama, disusul Jijel. Ada bagian part di lagu dimana ia dan Jeno harus rap bersama. Sebelum rekaman Jijel meminta saran kepada Jeno atau bisa disebut dengan berguru karena Jeno sudah berpengalaman dan berpengetahuan luas mengenai rap.

"Kau hebat banget bisa nyiptain lirik sendiri." Puji Jeno pada orang disampingnya.

"Kau juga hebat, beberapa kali kau juga ikut andil dalam penulisan lagu. Kau masi diatas ku bro." Balas Jijel sambil tertawa.

"Lapar sekali, mau makan ramyon?" Tanya Jeno.

"Yaa kau tadi sudah memakan sandwich, dan sekarang masih lapar?" Heran Jijel pada Jeno.

"Ayolah Jel, masak aku harus makan sendirian sambil menunggu manajer oppa kembali." Ajaknya lagi.

"Ngga mau, aku tadi sudah makan nasi." Tolak Jijel lagi.

"Yaa, aku tau kau hari ini makan nasi sekali saja, makan sebungkus ramyeon tidak akan membuatmu gemuk."

"Baiklah sekali saja. Jangan keseringan makan ramyeon karena itu tidak sehat." Nasihat Jijel yaang dibalas anggukan oleh Jeno.

Mereka berdua turun ke bawah tepatnya di cafe SM, untuk memesan ramyeon dan cafe SM masih buka 24 jam tak perlu takut ketahuan karena jika sudah jam 9 cafe ini tidak menerima pelanggan kecuali staff atau artis dari SM.

Tanpa mereka sadari, tadi disaat mereka berjalan beriringan memasuki gedung agensi ada seseorang yang mengawasi mereka dari kejauhan.
.
.
.
.
Menurut kalian gimana sama cerita ini? aneh ga ya?

Jangan lupa buat vote dan komen biar aku tambah semangat kalau mau update xixixixi

by.어미

🌙SEE U NEXT CHAPT🐶

Fake to Real | Giselle x JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang