20. Live With My Boyfriend

4.8K 318 160
                                    

Holaaa, apa kabar nihhh? Dua minggu lagi mau end kayaknya, yuk kencengin vote dan comment❤️

Udah mulai tau karakter Dian ga? Yaa, emang rada edan gt mau main wkwkw, tapi jaman sekarang emang ada tipe orang yang kayak Dian. Yang penting hati-hati ya kalo pilih temen. Kalo dia gitu, kita jangan ikutan xixixi

Aku buat cerita ini karena mau ceritain walaupun kita temenan sama org yg "nakal", jangan ikut-ikutan.

Temenan bebas mau sama siapa pun, asal bisa jaga diri. Ada kok org kayak gitu sifat aslinya baik😂 aku halu ga ngasal halu, pasti riset kecil-kecilan dulu supaya masuk akal, walaupun cuma fiksi.

Happy reading❤️

"Tapi, apa harus dengan cara menikah? Kami masih muda, Pa," balas Kiara.

"Kalau kamu gimana, Vram?" tanya Krisna pada Avram.

"Saya sebenernya mau aja, Om. Tapi, saya juga belum ada kerjaan, takutnya saya gak bisa memenuhi kebutuhan Kiara dan anak kita nanti. Lebih baik menunggu lulus kuliah saja. Kalaupun Om mau kami berdua terus agar Kiara aman, lebih baik Kiara tinggal di rumah saya. Saya janji gak bakal apa-apain Kiara. Saya juga gak biarin dia tinggal berdua aja."

"Kiara percaya sama Avram. Kiara yakin kalian mau cepat-cepat pindah ke Bali, makanya nyuruh kami nikah," ujar Kiara.

Mely mengangguk lesu. Sebenarnya ia berat hati untuk membiarkan anaknya di sini, sedangkan ia pergi ke Bali. Namun, demi kebaikan bersama, ia rela melakukan itu. Ia yakin Avram adalah pilihan yang tepat untuk Kiara. "Iya, Nak ...."

Dada gadis itu seketika sesak, ia tak rela harus berpisah dengan keluarganya. Di sisi lain, Avram peka dengan ekspresi Kiara. Ia langsung menggenggam tangan samg gadis, mengelus punggung tangannya agar dia tenang. "Sebenernya Kiara gak rela kalo kalian pindah, tapi demi kebaikan kita semua, Kiara ikhlas," ungkapnya.

"Avram janji bakal bantu Papa keluar penjara dan membuat Mahardika masuk penjara." Kini Avram yang berbicara.

Krisna mengangguk paham. "Baiklah, kalau begitu tolong jaga Kiara, Om dan Tante sebentar lagi akan ke bandara. Om untung dikasih kesempatan pindah ke cabang kantor yang di Bali, jadi nggak perlu resign."

"Syukurlah kalau begitu, Om. Tolong sering-sering memberi kabar, ya," ucap Avram.

"Siap, Avram," balas Krisna.

Ting.

Bel kediaman keluarga Krisna berbunyi, suaranya terdengar dari luar pintu, membuat pembicaraan mereka terhenti sejenak.

"Sebentar, bodyguard untuk saya dan kalian pasti sudah datang. Saya ke depan dulu," tutur Mely, lalu berdiri dari sofa.

Mereka mengangguk ketika mendengar ucapan Mely.

Mely berjalan ke depan rumah, tangannya membuka pintu. Ketika melihat keempat bodyguard yang ia dan Krisna sewa, ia langsung tersenyum ramah.

"Halo, Bu. Kami bodyguard yang direkrut oleh Pak Krisna," ujar Inyong—salah satu bodyguard mereka nanti.

"Silakan masuk," balas Mely, kemudian berjalan ke dalam rumah—disusul oleh mereka.

Doom (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang