9. Tawaran

6.1K 504 106
                                    

BACA CERITA INI BAYAR PAKE VOTE DAN KOMEN. JANGAN LUPA KLIK BINTANG SEBELUM BACA!❤️‍🔥

Maaf baru update, soalnya kemarin belum nyampe target. Sekarang pun sebenernya belum nyampe target, tapi tanganku udh gatel mau update wkwkwk

Di daerah kalian hujan gak?

Lebih suka cerita tulisan rapi tapi alurnya b aja atau cerita tulisan berantakan tapi alurnya bagus?

Bingung ga tuh wkkwkwk

Happy reading!🤟

"Gue selama ini gak pernah berani nanya, tapi gue penasaran gimana kronologi pembunuhan Pak Deddy itu? Kok, bisa Papa lo yang dituduh?" tanya Kiara bertubi-tubi.

Mengingat kejadian itu membuat Avram menarik napas sejenak, lalu menghembuskannya. Ia sebenarnya tak mau menceritakan ini pada siapa pun. Namun, karena Kiara yang bertanya, dengan ikhlas ia menjawab, "Papa gue waktu itu baru pulang dari kantor Gubernur, di sekitar sana kebetulan ada Pak Deddy. Pas Papa gue keluar dari gedung, pas banget kepala Pak Deddy ditembak, beliau langsung tewas di tempat."

"Terus, gara-gara itu Papa lo jadi tersangka?"

Avram mengangguk lesu. "Iya."

"Ih, rugi belajar tentang penyidikan dan penyelidikan tapi ngambil bukti cuma dari sana." Kiara benar-benar dongkol mendengar ketidakadilan hukum di kasus Derry.

"Palingan udah disogok sama Pak Mahardika." Avram berspekulasi.

"Untung gue udah putus sama Arjuna, amit-amit punya calon mertua kayak gitu." Kiara merasa jijik.

Pernyataan Kiara menyebabkan Avram tersenyum tipis. "Lo ternyata orangnya rada ceplas-ceplos, ya, soalnya selama ini orang-orang pada ngira lo kalem tapi tegas."

"Masalah kayak gini gampang banget bikin gue emosi. Belum lagi Arjuna brengsek banget," balas Kiara.

"Mereka harus dikasih pelajaran, sih, menurut gue," jawab Avram.

"Menurut lo, apa yang gue bisa lakuin supaya Si Brengsek itu nyesel?" Kiara bertanya.

"Pacaran sama gue," ungkap Avram tersenyum penuh arti.

"Apa?!" pekik perempuan berambut panjang itu.

Avram memegang kedua pundak Kiara, menatap sepasang retina tersebut penuh kesungguhan. "Gue serius."

Kiara mengerut bingung. "Serius pengen pacaran sama gue?"

Avram menarik tangannya yang memegang pundak Kiara. "Serius pengin bantuin lo buat balas dendam sama Arjuna. Arjuna bakal cemburu kalo lo pacaran sama gue."

"Oh, ya?" Kiara tak yakin akan jawaban Avram.

"Kemungkinan iya," jawabnya. "Gimana? Lo mau, gak?" tanya Avram menaikkan sebelah alisnya.

"Gue pertimbangin dulu, ya, Vram," balas Kiara menatap ragu Avram.

"Oke, gue juga gak minta lo buru-buru buat ambil keputusan. Pikirin baik-baik omongan gue."

Doom (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang