Kembali

547 75 22
                                    

Pada akhirnya perusahaan tidak merilis pernyataan apapun terkait foto Hyunjin di butik.

Direktur Park berpikir lebih baik mengabaikannya agar jadi angin lalu, pernyataan resmi malah akan membuat masalah besar.

Efek lainnya, Stray Kids diminta untuk segera melanjutkan shooting yang sempat ditunda.

'Kalau Hyunjin bisa jalan-jalan itu artinya dia sudah cukup baik untuk kembali bekerja'

Begitu katanya.

Jadi mereka kembali ke tempat shooting hari ini.

Sejujurnya perasaan Hyunjin tidak enak, tempat shooting mereka adalah gedung yang sudah lama terbengkalai dan auranya tidak terlalu bagus.

Belum lagi, entah kenapa sejak bangun pagi ini tubuhnya juga terasa pegal dan tidak bertenaga.

Tentu saja Hyunjin tidak bilang apa-apa, mana berani setelah membuat gara-gara kemarin.

Perjalanan masih panjang, dan Hyunjin tanpa sadar tertidur.

[]

Saat Hyunjin bangun, mobil van mereka sudah berada di lokasi shooting. Semua member turun satu per satu dan hanya tersisa Hyunjin di dalam mobil.

"Sedang apa? Cepat turun" tegur manager.

Berat sekali rasanya. Hyunjin tidak ingin turun. Tempat itu terasa lebih menyeramkan dari terakhir kali mereka datang.

"Hyunjin!"

Nada bicara sang manager mulai tinggi, Hyunjin mau tak mau akhirnya turun.

Angin berhembus kencang tepat saat kakinya menapaki tanah basah.

Gedung tua yang kotor berdiri kokoh di hadapannya, tampak para kru hilir mudik membawa banyak barang untuk set.

Langkah Hyunjin pelan, semakin dekat dengan gedung Hyunjin bisa merasakan jantungnya berdebar lebih keras, aura hitam membuat napasnya berat.

Hyunjin mengabaikan rasa takut dalam dirinya. 'Sebelumnya pun tidak terjadi apa-apa, itu hanya perasaanmu saja. Jangan takut Hyunjin, mereka akan lebih kuat jika kau takut' batin Hyunjin.

Salah.

Jelas ada yang berbeda, Hyunjin tidak bisa menampiknya. Tidak ketika tiba-tiba saja dia mulai mendengar bisikan-bisikan aneh dalam kepalanya sendiri.

'Buka....kembali...pergi'

Banyak suara, tetapi Hyunjin hanya mampu menangkap beberapa kata.

"Kau kenapa?" sang manager tampak bingung saat Hyunjin menutup kedua telinganya.

Hyunjin menggeleng, berusaha memblokir suara-suara yang memenuhi kepalanya.

Kemudian bahunya ditepuk.

Hening.

Semua bisikan tadi menghilang tanpa sisa.

"Jangan membuatku takut. Kau ini kenapa?"

Hyunjin menangkap rasa takut dan kesal bercampur jadi satu pada nada bicara managernya. Kalau bukan karena perasaan Hyunjin yang semakin tidak tenang, dia tidak akan berani mengatakan ini...

EVIL - Hyunjin Centric ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang