16

1.1K 123 5
                                    


"Kenapa kau menjadi manusia, Dewi." Aku hanya menggeleng karena tidak bisa mengingat keseluruhannya. Bagaimana pun aku masih ragu, tentang siapa aku?

Raizel memeluk ku erat menghirup ceruk leher ku. "Erhm. Aku kira aku akan kehilangan mu lagi." Sebuah aura hitam menyelubungi kami berdua. Aku terasa sesak, kekuatan ini adalah keterbalikan dari didiriku. "Sean!" pekik ku meminta pertolongan.

Sebuah cahaya putih menyinari tubuhku. "ARGH!" aku mengigil pilu. Raizel menatap ku dengan dingin. "Kau tidak bisa kembali lagi ke dunia itu lagi. "Syila, kau pujaan hatiku di dunia sana." Keningku bertaut bingung dengan apa yang ia ceritakan.

"Maksud mu?"

Sebuah cahaya menguar dari tubuhku lagi, ini terasa tidak menyakitkan. Kegelapan kini ikut masuk kedalam tubuhku seakan mencoba berkombinasi dari kedua kekuatan itu. "Will, sadarlah aku istrimu."

Setelah lingkaran aura hitam milik Raizel terhancurkan karena ku. Ribuan binatang menghiasi langit. Ada yang terbang memenuhi permukaan langit dan daratan. Semua pasukan terdiam tidak tahu akan berbuat apa. "Jangan ada yang menyerangnya." Pekik ku pada mereka.

Tubuh ku tiba-tiba bergerak dengan sendirinya. "Semua makhluk suci. Aku haturkan kepercayaan ku pada kalian." ku tekuk kaki ku menandakan hormat. Binatang ini menunduk begitu pun para naga dan Sean. Kepakan sayap mereka menjadi soundtrack suasana ini sekarang.

"Kau adalah dewi kami." Ucap mereka semua serentak. Aku menggeleng.

"Aku tidak pantas."

"Jika begitu biar kan kami melindungi mu." Aku menggeleng lagi.

"Cukup lindungi kekaisaran ini dari peperangan besar dikemudian hari."

Semua makhluk itu mengangguk dan menghilang. Raizel menghampiriku ia benar-benar tinggi berkali-kali lipat di banding Will yang biasanya. "Syila~" telinga runcing itu turun seakan takut di marahi oleh ku.

"Aku tak ingin kau pergi lagi." Pikir ku mulai kalut. Mengapa Raizel tahu tentang Syila.


"Aku mengintip masa lalu mu, kau menjadi manusia karena keserakahan ku." Seekor naga itu muncul lagi sambil mengaum. Kami semua menutup telinga kami lantaran suara itu terdengar ke seluruh penjuru.

"DIA BERBOHONG DEWI." Naga itu menghilang setelah Raizel melemparkan semacam bola biru bercahaya ke arahnya. Ku menjauh perlahan dari Raizel. "Siapa kau Raizel."

Raizel meraih tangan kiri miliknya dan memutar kan tangan itu hingga terlepas. Krak.

"Zel! Apa yang kau lakukan bodoh."

"Hanya mengembalikan apa yang seharusnya."

Raizel berubah, ia berubah menjadi sosok naga hitam bahkan lebih besar dari naga biru itu. "Tidak ada yang bisa merebut mu dari ku."

"Raizel. Ayo pulang aku tidak akan pergi kemana pun." Ia melihat ku dengan tampang seramnya. "Tidak. Aku akan melawan kekuatan sang Kuasa." Kali ini suaranya jauh lebih berat, aku benar-benar ketakutan.

"Tidak Raizel, kau bisa mati." Aku mengeluarkan kekuatan ku jauh lebih banyak di banding pertama kali. Kekuatan suci ku keluar. "Ini kekuatan ku di kehidupan pertama." Pikirku bingung.

Cahaya itu juga menjadi terbading terbalik dengan kekuatan Raizel. "Aku tidak ingin melawan mu Raizel. Aku mohon." Awan gelap dan terang itu saling beradu untuk menetapkan kekuasaan. Will tersadar saat kulihat iris matanya kembali berwarna hijau.

"Eta, aku tak tau apa yang terjadi." Will tertelan dengan kekuatan nya sendiri. Aku memutar otak ku agar mendapat jalan keluar untuk tidak menyakiti siapapun diantara kami. "Raizel aku berjanji tidak akan pergi kemana pun. Walau kau berbohong padaku. Bukan kah kita sudah menikah?"

"Siapa nama ku?"

"Raizel."

"lagi."

"krell?" Raizel mulai merespon jawaban lirih ku dengan merubah bentuknya seperti semula.

Raizel melangkah dengan yakin. "kau tetap bersama ku." Telapak tangan nya menyentuh pipi kiri ku. "I-iya." Jawab ku takut.

Raizel berubah menjadi manusia seutuhnya menampilkan Will dengan kebingungan. Will memeluk ku erat. "Jangan pergi lagi."

Will merasa kan rasa sakit teramat dalam saat Raizel menunjukan dirinya. Seakan ada lubang dihati nya saat melihat pujaan hati saat dia berada dalam bayangan Raizel. Para prajurit berlutut seakan tak percaya kedua pasangan ini memiliki kekuatan melebihi para keturunan kekaisaran.

"Hidup Duke dan Duches." Kesadaran ku akan teriakan para prajurit memberitahu ku bahwa akan ada masalah yang lebih besar dibanding ini semua. Para makhluk itu telah berkerja sama dengan ku. Raizel yang menampak kan dirinya. Para karakter yang akan terus bermunculan. Perang akan kekuatan dan kekuasaan akan terus dimulai.

"Eta, bersiap lah untuk hari yang akan datang nanti." Aku mengangguk disela Will menyatukan kening kami.

.

.

.

Pulang dengan rasa bangga karena bisa menaklukan siluman naga yang dilawan oleh anak dari sang kaisar yang tidak berhasil menaklukannya. Aku memandang pria itu remeh dengan mencemohnya. "Iya, saya ternyata kuat sekali sehingga tidak menjadi beban untuk suami saya sendiri." Aku yakin semua orang memandang ku jengah karena sifat sombong ku.

||TBC||

||VOTE||

cerita ini jujur aku udah buat hingga end, tapi keknya aneh banget. maaf ya aku masih belajar! mohon kritikan kalian.

DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang