12. Jatuh Cinta

2.1K 268 4
                                    

Rosé terkejut dengan perkataan yang di ucapkan Mingyu.
"Maksudnya?" Mingyu tersenyum kearah Rosé.

"Pernikahan kita pernikahan sungguhan sayang, Kita sudah sah di mata hukum dan agama" Mingyu tersenyum bangga.

"Apa?! Ngaco lu, gak mungkin lah" Rosé tidak percaya karena dia tahu betul YG Entertainment pasti tidak akan mengizinkan Idol yang sedang berada di puncak popularitasnya menikah. apalagi dengan sesama Idol.

"Tidak ada yang tidak mungkin buat Kim Mingyu" Ucap Mingyu

"YG gak sembarangan mengizinkan Idolnya menikah" Jawab Rosé

"Bisa aja kalo orangnya gue" Mingyu tersenyum manis kearah Rosé. Hei mengapa Mingyu sangat menyebalkan

Rosé melihat mata mingyu dengan baik, Tidak ada kebohongan yang tersirat dimata Mingyu. Apakah benar semua yang di ucapkan Mingyu? Kenapa mendengar semua ini Rosé menjadi lega?

Mingyu sudah menjebaknya dan membohonginya, bukankah seharusnya Rosé marah? Mengapa Rosé tidak bisa marah? Apa ini semua karena rasa yang mulai tumbuh untuk sang suami? Rosé terus menggelengkan kepalanya menghilangkan semua pikiran bodohnya

"Lu serius?" Tanya Rosé untuk memastikan. 
"Tentu saja sayang" Balas Mingyu. 

"Ya bagus deh" Ucapan Rosé tersebut tentu saja membuat Mingyu terkejut, Mingyu sudah membuat ancang-ancang jika istrinya itu akan marah atau bahkan menyerangnya.

"Tanpa terikat kontrak gue bisa minta cerai besok" Rosé menaruh laptop di nakas. Mingyu menarik Rosé kedalam pelukannya

"Emm sayang. Tanpa terikat kontrak gue bisa minta hak gue sebagai suami " Mingyu menggoda Rosé dibalas dengan sebuah jitakan kecil di jidat Mingyu.

"Otak mesum" Kesal Rosé.
"Mesumin istri sendiri gapapa kan?" Mingyu menaikan alisnya satu. Rosé berdecak kesal

***

Pagi-pagi sekali mingyu terbangun, terlihat Rosé yang masih tidur dengan guling yang sudah ada dibawah. Benar-benar berantakan.

Mingyu menggerak-gerakan kakinya untuk peregangan. Menurut mingyu ini bukan musibah untuknya tetapi anugerah. Karena berkat kakinya yang terluka, dia dan Rosé menjadi sangat dekat.

Mingyu bangun karena merasa perutnya sangat sakit, biasanya Rosé lah yang mengantar Mingyu kedalam kamar mandi. Tapi kali ini dia ingin mencoba berjalan tanpa bantuan Rosé.

Mingyu melangkah perlahan kearah kamar mandi. Tetapi baru beberapa langkah mingyu berjalan badannya oleng hingga menjatuhkan beberapa skincare Rosé yang tertata di meja rias.

"Waaa" Rosé kaget dengan bunyi yang ditimbulkan dari skincare yang berjatuhan.

"Mingyu, astaga lu mau kemana? " Rosé dengan cepat menghampiri mingyu untuk membopongnya.

"Gue kebelet, Gue gamau ngerepotin lu apalagi bangunin lu pas lagi pules-pulesnya kaya tadi " Jawab Mingyu.

Rosé menggeleng-gelengkan kepalanya, di bopongnya tubuh Mingyu ke arah Kamar Mandi
"Lain kali bangunin gue aja, lebih repot kalo lu jatuh terus tambah sakit" Celetuk Rosé

"Iya istriku yang cantik " Rosé memutar bola matanya malas.

Rosé dengan setia menunggu Mingyu didepan pintu kamar mandi, sejujurnya dia masih sangat mengantuk karena semalam setelah pembicaraan tentang pernikahan Rosé kepikiran gimana cara mingyu mendapatkan izin menikah dari agensinya. Selain itu, Rosé memikirkan perasaannya kepada mingyu.

Perasaannya mulai tumbuh akhir-akhir ini. Awalnya Rosé kira hanya perasaan bersalah karena Mingyu berkorban untuk menangkap orang yang menerrornya. Tapi, seiring berjalannya waktu Rosé sadar bahwa rasa ini lebih dari perasaan bersalah.

We Got Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang