25. Mafia bersikap

1.8K 242 63
                                    

Rosé menatap bangunan nuansa putih yang ada dihadapannya, tercium bau antibiotik yang khas menusuk penciumannya. Ya, Rosé sekarang berada di depan Rumah Sakit. Dengan tekad yang kuat Rosé meyakinkan dirinya untuk tetap pada keputusannya, menggugurkan kandungannya. 

Usia kandungannya kini menginjak 14 minggu, bisa diperkirakan saat mereka berlibur ke Newzealand Rosé sudah dalam keadaan mengandung.

Perlahan Rosé mengelus perutnya yang sudah tidak rata lagi
"Maaf. Maaf karena aku gabisa bikin kamu melihat dunia" Ucapnya
"Jika tuhan mengizinkan, dikehidupan selanjutnya tolong jadi anakku lagi ya, sayang-" Rosé sedikit ragu mengucap kata 'sayang' untuk kandungannya.

"-Aku akan menebus kesalahanku sekarang" Rosé melihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya.

Detik berikutnya Rosé menaikan jaket yang ia kenakan untuk menutupi hidungnya, penciumannya akhir-akhir ini sangat sensitif, setiap ia mencium sesuatu yang lumayan menyengat pasti dirinya akan mual-mual. Ahh Mungkinkah ini yang Mingyu rasakan waktu itu?, Pikir Rosé.

Rosé melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 10, Tanpa berlama-lama Rosé melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam Rumah Sakit tersebut.

"Semoga ini keputusan yang terbaik" Ucapnya kembali.

xxx

Pranggg!!!

Mingyu memukul kaca yang ada dihadapannya dengan sekuat tenaga, terlihat bercak darah yang mulai mengalir dijari-jarinya akibat serpihan kaca.

Mingyu menggertakan rahangnya, tangannya yang dipenuhi darah itu kembali mengepal. Bukan tanpa alasan Mingyu melakukan hal gila tersebut, emosi Mingyu meluap ketika mendapatkan pesan dari sang asisten yang memberikan informasi tentang Rosé.

"Tidak bisakah kamu mencegahnya, Jono?!" Teriak Mingyu lewat sambungan telfonnya

"Maaf tuan, tapi tadi nyonya terburu-buru untuk masuk ke ruangan itu" Itu lah balasan jono, setelahnya jono mengirimkan gambar sang istri yang tengah menunggu di ruangan tunggu dengan masker dan topi yang menutupi wajah cantiknya.

Mingyu meringgis, Ponsel canggihnya ia lempar kesembarang arah

Jika kalian bertanya upaya apalagi yang Mingyu lakukan? Meskipun Mingyu tidak berkomunikasi dengan Rosé tapi Mingyu merencakan banyak hal, Mingyu bahkan menyewa banyak aktor cilik untuk berakting seakan-akan dirinya membutuhkan bantuan kepada Rosé, Mingyu melakukan itu semua untuk membangun rasa keibuan yang Rosé miliki.

Tapi semuanya itu tidak membuahkan hasil.

"Keras kepala!!" Mingyu kembali memukul kaca, jujur rasa sakit yang ada ditangannya tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya. Kecewa, marah itulah yang dialami Mingyu sekarang. Mingyu merasa gagal menjadi suami serta calon ayah yang baik untuk anaknya, Mingyu gagal mempertahankan anak yang ada dikandungan Rosé.

Mingyu mencintai Rosé, sungguh. Tapi dengan posisinya yang sekarang rasa cinta itu tertutupi dengan rasa kecewa. Mingyu tidak pernah membayangkan jika Rosé akan melakukan hal nekat seperti ini.

Mingyu menatap dirinya didepan cermin yang sudah retak, matanya terlihat memerah karena menahan emosi. Mingyu tersenyum menyeringai kearah pantulan dirinya tersebut, detik berikutnya senyuman itu berubah menjadi tawa hambar.

"Jika seperti ini, akan aku tunjukan bagaimana cara Mafia bersikap, Roséanne" Ucap mingyu kepada dirinya sendiri.

xxx

Di sisi lain

"-Tapi yang gue tau Rosé hari ini gugurin kandungannya hyung" Ucap Dino meyakinkan Hoshi, DK dan Seungkwan

We Got Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang