MINGYU POV
"....... Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa atas nama Jung Jaehyun alias Jaehyun dengan pidana penjara Seumur Hidup dan denda sebesar 2.000,000,000 (Dua miliyar)...."
"Demikian sidang pembacaan putusan pada hari senin tanggal 11 februari 2023..... Dengan ini sidang pidana penculikan serta pembunuhan ditutup.."
Tok tok tok..
Dengan diketuknya palu sebanyak 3x persidangan Jaehyunpun selesai, aku buru-buru memakai maskerku kembali agar orang-orang sekitarku tidak mengenaliku.
Wartawan berlomba-lomba meliput Jaehyun yang sudah diampit oleh 2 orang polisi disisinya.
Sejujurnya dari pada aku harus menyerahkannya kepada pihak kepolisian lebih baik aku membalaskannya dengan hal yang setimpa.
Sialnya saat itu Nayeon menghentikanku, Nayeon memohon kepadaku untuk tidak membunuh Jaehyun dan ia akan membersihkan namaku juga mendiang istriku tentunya.
Aku masih belum menyangka bahwa orang yang paling aku cintai harus pergi lebih dulu, mengapa tuhan harus menghukumku seperti ini.
Bukan hanya Rosé yang menghilang dari kehidupanku, Oma dan Eomma pun menghilang dan memutus komunikasi setelah kejadian tersebut.
Oma sangat kecewa kepadaku, bahkan yang tadinya aku sangat dimanja kini aku dibuang.
Aku mulai menutup diri setelah kejadian itu, tidak ada kegiatan apapun yang aku lakukan selain menyesali segala perbuatan yang telah aku lakukan kepada istriku.
Aku melangkahkan kaki keluar dari ruang sidang, namun ada sepasang mata yang menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.
Orang yang menatap kearahku adalah Ayah Mertuaku. sejak kejadian itu hubunganku dengan keluarga Rosé merenggang terlebih Alice yang paling menyalahkanku atas kejadian ini.
Aku menunduk dengan sopan, alangkah terkejutnya Ayah mertuaku melakukan hal yang sama kepadaku.
Kini posisi Ayah mertuaku berada persis didepanku dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
"Maaf atas kelalaianku dalam menjaga Rosé" persetan dengan semua gengsi.
"Lupakan" Balasnya dengan wajah dingin
"Ada yang ingin aku katakan kepadamu" sambung ayah mertuaku.Aku terdiam sejenak sebelum akhirnya aku menjawab
"Apa yang ingin Ayah sampaikan?" Tanyaku.Mingyu pov off
****
Mingyu menatap sebuah Columbarium disebuah gedung penitipan abu jenazah yang lumayan terkenal di Seoul.
Roséanne.
Itulah nama yang tertulis dalam Columbarium tersebut. Untuk pertama kalinya ia datang ketempat ini, butuh waktu 6 bulan untuk mendapatkan izin dari pihak keluarga Rosé.
Mingyu membuka kaca didepannya dan membawa sebuah bingkai foto yang terpajang disana. Diusapnya foto tersebut dengan jari
"Cantik, selalu cantik" komentarnyaTidak ada satu hari yang ia lewati tanpa penyesalan. Mulai dari malam itu, tepatnya 6 bulan lalu ia harus merelakan kepergian sang istri untuk selama-lamanya.
Rosé, wanitanya yang ia sia-siakan di akhir hidupnya, setiap malam ia dihantui rasa bersalah. Bagaimana cara ia menebus segala kesalahannya sekarang.
"Pada perjalanan kisah kita, sebetulnya aku tidak ingin sampai hilang arah. Hanya saja saat aku akan pergi ke arah tersebut, aku malah kehilangan kamu. Untuk selamanya" Mingyu menatap foto Rosé dengan sangat lama
"Apakah kamu sudah menemukan kebahagiaan disana, sayang?
Seharusnya kita bertemu di kedai ice cream kesukaanmu saja, bukan ditempat seperti ini-Aku benar-benar merindukanmu, aku rindu suara indah kamu, masakan kamu, aku butuh kamu sebagai obat penenang disaat aku gelisah-
Jika kamu masih disini menemaniku, apakah anak kita sudah lahir kedunia? Pasti bahagia menjadi seorang ayah.. Tapi, dari pada bahagia menjadi seorang ayah aku lebih pilih bahagia jadi suami kamu-
Bisakah kita mengulang waktu, aku ingin menebus semua kesalahanku. Aku janji aku tidak akan memaksa kamu untuk melakukan apapun termasuk mempertahankan anak kita. Lakukan apa yang kamu mau asal jangan pernah tinggalin aku
Jangan menghukumku seperti ini, datanglah kemimpiku. Aku ingin bertemu walaupun hanya didalam mimpi" Mingyu menyeka airmata yang mulai membasahi pipi nya.
Mingyu membuka paperbag yang ia bawa sedari tadi, dengan cekatan Mingyu mengganti semua pajangan ditempat itu dengan dekor baru.
Mingyu menambahkan foto didalam figura, foto tersebut adalah foto dirinya bersama sang istri yang tengah menghadiri acara para member seventeen
"Aku bawa bunga mawar, kesukaan kamu" Mingyu menaruh setangkai bunga tersebut didekat Columbarium.
"Bunga yang cantik untuk istriku yang paling cantik" sambungnya"Aku harap kamu suka, sayang." Mingyu tersenyum tulus dengan mata yang tidak lepas dari Columbarium Rosé.
"Ah iya" Mingyu merogoh saku celananya, diambilnya sebuah cincin didalam kotak berwarna merah
"Cincin pernikahan kita, kamu belum sempat memakainya lagi" Mingyu menaruhnya dengan hati-hati."Selamat ulangtahun sayang" sambungnya.
"Aku senang, di hari ulangtahunmu aku diberi izin untuk menemuimu disini. Ini kali pertama aku datang, dan mungkin untuk yang terakhir" Tutur Mingyu
"Ayahmu tadi menemuiku, dia memberikan aku kesempatan bertemu kamu untuk pertama dan terakhir.. dia menyuruhku untuk meninggalkan kota ini" Sambungnya
"Ini berat untukku, aku harus menghapus semua kenangan yang telah kita buat dikota ini" Mingyu terduduk
"Bolehkah aku menyusulmu saja?" Ucap Mingyu.
****
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
عشوائيWe Got Married ( Rosé dan Mingyu ) Variety Show asal korea ini hadir kembali untuk menghibur para penggemar setelah 5 tahun berakhir, bukan hanya kembali ditayangkan, tapi pihak We Got Married akan mengembangkan konsep-konsep baru. Roséanne Park ali...