_pertemuan pertama_

50 17 2
                                    

Happy reading 🌱

Merasa cahaya matahari yang melewati gorden kamarnya mengenai wajahnya, serta sebuah tangisan yang  membuat dirinya merasa terganggu dalam tidurnya. Cowok itu, lantas membuka paksa matanya, dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna cowok itu menatap sosok perempuan berambut sepunggung yang tengah memeluk erat selimut di sampingnya.

"kenapa Lo?" Tanya Diaz dengan suara berat dan seraknya. Membuat perempuan iyang tengah menangis itu menoleh kearah Diaz, dengan mata sembab perempuan itu menatap takut, marah dan sedih kearah Diaz. Membuat Diaz tiba-tiba tersadar, sejak kapan ada cewek di kamarnya?

Dengan cepat, cowok itu duduk namun saat selimut nya  turun. Diaz tersadar, "brengsek apa yang gua lakuin semalam?" Pikir Diaz.

Ingatannya pun lantas langsung mengingat kejadian semalam. Sial, dirinya melakukan hal yang tak sepantasnya dirinya lakukan. Sementara perempuan asing itu terus menangis seraya memeluk selimut sisi lainnya, membuat Diaz semakin merasa frustasi.

Cowok itu akhirnya perlahan-lahan turun dari ranjang dan lantas memakai pakainnya dengan cepat, membuat perempuan itu menyembunyikan muka nya tak ingin melihat Diaz.

Setelah selesai dengan aktivitas nya, Diaz menatap perempuan itu yang masih memegang erat sisi selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Anggap ini gak pernah terjadi, gua tau lu yang ngejebak gua. Jadi kedepannya gua enggk akan bertanggung jawab, " ucap Diaz membuat cewek itu lantas menatap Diaz.

"Aku enggak jebak kamu, justru kamu yang jebak aku!" Teriak cewek itu seraya meraung-raung sedih. Membuat Diaz tersenyum sinis mendengarnya.

"Gua yang ngejebak elu? Hahaha... lawak banget Lo, Emang lu secantik apa?" ujar Diaz tertawa seraya remeh. Menertawakan perempuan itu yang terlalu kepedean.

"Tapi aku sama sekali enggak ngejebak kamu, bagaimana mungkin aku yang memberikan kamu harta berhargaku? Padahal aku enggak kenal kamu!" Pekiknya lagi dengan tangis yang semakin keras, membuat Diaz berdecak sinis melihat akting cewek itu. Jika dalam lomba akting, maka perempuan ini adalah juara pertama nya.

"Jalang kek lu, udah biasa memainkan peran. Gak usah sok jadi korban padahal elo pelaku, CK." Timpal Diaz dengan sinis lantas pergi dari sana meninggal perempuan itu yang masih meraung-raung akan tangisnya. Dirinya menangis, mengumpati Diaz dan hidupnya.

-------

Diaz berjalan menuju motornya di parkiran, hari ini dirinya pulang telat akibat ekskul basket yang ia ikuti mengadakan latihan hari ini. Dengan pelan dan santai dia berjalan melewati lorong sepi sekolah.

Sesampainya di parkiran dirinya lantas menaiki motor ninja hitam miliknya, lalu mulai mengendarai motor miliknya meninggalkan area sekolahan yang sudah sepi itu.

Namun saat melewati halte bus, matanya tak sengaja bertemu dengan sosok perempuan yang tengah menunggu bus. Perempuan itu menatapnya, dan Diaz juga menatapnya. Perempuan itu adalah, perempuan yang kemarin terlibat hal yang haram dengannya kemarin.

"Sial, ternyata dia satu sekolah sama gua." Gumam Diaz pelan, lantas langsung meninggalkan perempuan itu. Melanjutkan laju motornya meninggalkan halte bus itu.

Sedangkan perempuan itu hanya menatap Diaz dengan raut wajah marah, cowok itu menghancurkan dirinya dan bahkan mengatakan dirinya jalang.

Cinta KesalahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang