_hamil_

27 11 0
                                    

Happy reading ✨


Nela berjalan mendekati Diaz yang kebetulan sendiri, cewek itu dengan ragu mendekati Diaz yang tengah memainkan ponselnya di taman seorang diri. Dengan pelan Nela mencolek bahu cowok itu, membuat cowok itu refleks menoleh kebelakang.

"Bisa bicara sebentar?" Tanyanya dengan pelan, membuat Diaz menatap bingung cewek itu yang tiba-tiba saja berbicara formal padanya.

"Itu Lo udah ngomong," ujarnya malas, seraya kembali memainkan ponsel nya. Namun Nela lebih dulu berseru.

"Hanya berdua, ada yang perlu aku omongin. Ini penting, " serunya membuat Diaz semakin malas, namun tak urung cowok itu berdiri menatap malas perempuan itu. Tapi tiba-tiba, matanya tak sengaja menangkap mata sebab Nela. Cewek itu sepertinya habis menangis semalaman, kantong mata hitam dan bengkak.

"Ikut aku," ujar Nela lantas berjalan terlebih dahulu yang di ikuti oleh Diaz dengan bingung. Cowok itu berjalan santai seraya tangannya yang masuk pada saku celananya, mengikuti Nela dari belakang.

Rooftop itu adalah tempat Nela membawanya, membuat Diaz berdecak karena merasa Nela berlebihan hingga membawanya kesini. Lagian ada hal penting apa sampai membawanya kemari?

"Lo mau apa sih?" Ujar Diaz saat melihat Nela hanya terdiam. Membuat Nela mengangkat kepalanya memandang Diaz dengan pandangan kesal, marah.

"Gara-gara kamu aku hamil!" Ucapnya pelan seraya menangis, namun tangannya melempar sebuah testpack kearah Diaz. Yang langsung di sambut Diaz, cowok itu melihat hasilnya garis dua.

Sial, cewek itu beneran hamil dan Diaz ayahnya? Enggak mungkin, dirinya bahkan tidak kenal cewek itu. Bagaimana mungkin langsung menyimpulkan dirinya yang membuat cewek itu hamil. Diaz menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir pikiran negatif di kepalanya.

"Gak mungkin, gua cuma ngelakuin itu sekali. Jangan ngada-ngada Lo jalang, " ucap Diaz marah, cowok itu merasa tak terima saat Nela mengatakan dirinya yang menghamili cewek itu. Jelas-jelas cewek itu yang menjebaknya dan sekarang lihat seakan cewek itu juga korban, munafik padahal dirinya yang korban Diaz tak habis pikir.

"Aku gak pernah ngelakuin sama siapa pun Diazka, kamu kemarin yang ngelakuin nya sama aku." Bela Nela seraya menangis, cewek itu frustasi semenjak kemarin saat dirinya mencoba benda itu.  Dan Saat dirinya mengetahui bahwa di rahim nya kini sudah ada calon bayi, membuat nya semakin frustasi.

"Gak usah drama Lo jalang, gua tau Lo yang ngejebak gua. Berhenti seakan Lo korban, Lo itu pelaku setan!" Umpat Diaz semakin kesal, bahkan cowok itu menghempaskan testpack itu ke arah Nela yang masih menangis.

"Udah gua peringati sama Lo dari awal, apapun yang terjadi gua enggak bakalan tanggung jawab. Jadi jangan harap gua bertanggung jawab atas hal yang bukan kesalahan gua. Lo yang bikin semuanya begini, jadi Lo yang harus tanggung sendiri akibatnya. Lo yang bikin kesalahan ngejebak gua, jadi Lo yang harus nanggung sendiri jangan bawa-bawa gua!" Ujar Diaz lantas pergi dari sana, meninggalkan Nela yang masih menangisi nasib dirinya. Padahal ini bukan salahnya, dirinya tak pernah menjebak cowok itu. Bagaimana mungkin dirinya yang merusak dirinya sendiri, menghancurkan masa depannya sendiri hanya untuk cowok itu? Bodoh, ia tak sebodoh itu.

"Apa yang aku harus lakuin tuhan? Kalau mama tau gimana hancurnya dia tuhan? Dia udah ngebesarin aku dengan keringatnya sendiri, seorang diri. Dan aku malah mengecewakannya," gumam Nela semakin frustasi, membayangkannya bagaimana hancurnya Maya saat tahu anak satu-satunya ternyata sudah rusak. membuat Nela semakin merasa hancur.

-----

Diaz memasuki rumahnya, cowok itu baru pulang dengan tubuh penuh keringat. Tadi saat setelah mendapatkan kabar bahwa cewek itu hamil membuat Diaz merasa frustasi, cowok itu membolos sekolah dan pergi ke club tinju untuk menuntaskan rasa frustasinya. Melampiaskannya, untuk menghilangkan beban pikirannya itu.

Cinta KesalahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang