Happy reading ✨
Pagi hari Nela terbangun saat alarm yang ia pasang di ponselnya berdering. Membuat Nela terbangun untuk mematikan alarm itu, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 04.30 membuat Nela yang melihatnya langsung bangun. Namun tak sengaja matanya menatap sosok laki-laki yang tengah tidur di sebelahnya, dengan memeluk bantal guling erat, itu Diaz. Nela bahkan semalam tak tau kapan Diaz pulang ke rumah, sepertinya Diaz pulang tengah malam.
Tiba-tiba saja Nela terkejut dengan aksi Diaz, yang tiba-tiba membuang bantal gulingnya kelantai dan menurunkan selimutnya hingga sepinggangnya. Membuat Nela melotot saat melihat Diaz yang tak memakai baju, wajah Nela memerah menahan malu.
Cewek itu dengan cepat langsung berjalan menuju kamar mandi, sial matanya sudah tidak suci Karena menatap hal yang belum legal. Ini pertama kalinya dirinya menatap laki-laki tanpa baju membuat wajahnya panas dan memerah, namu Nela terdiam saat mengingat malam sialan itu. Dirinya juga mantap Diaz tanpa baju, namun anehnya dirinya tetap saja malu.
Membuang jauh-jauh pemikiran nya soal malam sialan itu, Nela akhirnya memilih untuk mandi. Selesai mandi Nela lantas mengerjakan kewajiban nya sebagai umat muslim, yaitu sholat subuh.
-----
Diaz bercedih saat seseorang menggangu tidurnya, dengan kesal Diaz akhirnya membuka matanya. Dan terlihat lah Nela yang tengah berdiri, dengan memakai seragam sekolah membuat Diaz lagi-lagi berdecih, mau caper nih anak? pikirnya.
"Bangun sekolah," ucap perempuan itu lantas pergi meninggalkan Diaz yang menatapnya datar dan tajam. Cowok itu mengacak rambutnya dengan kesal. Sial, berani sekali cewek itu menganggu tidur nikmatnya.
Dengan kesal akhirnya Diaz bangun, dengan mendengus Diaz akhirnya pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap memulai sekolahnya setelah seminggu izin untuk pernikahan nya dengan Nela.
Setelah selesai dengan semua aktivitas nya, Diaz akhirnya keluar dari kamarnya. Cowok berwajah tampan dan dadar itu keluar dengan menggendong tas hitam, dengan langkah gontai cowok itu berjalan menuju dapur berniat ingin minum.
Namun saat sampai di dapur cowok itu melihat Nela yang tengah berada di meja makan. Juga di sana terdapat sebuah piring berisi roti lengkap dengan selai kacang, membuat Diaz sedikit bingung pasalnya di apartemennya tidak ada roti.
"Ini sarapan dulu, tadi aku keluar buat beli roti. Soalnya enggak ada yang bisa dimasak." Ucap Nela seraya bangkit dari posisi duduknya, cewek itu berjalan menuju Diaz yang masih menatap datar Nela.
"Caper banget Lo, haus perhatian gua?" Tanya Diaz dengan sinis membuat Nela menatap datar Diaz.
"Aku enggak caper, apalagi haus perhatian kamu. Kalau bukan karena amanah dari bunda aku, buat ngelayani kamu. Aku ogah banget perhatian dan ngelayani kamu. Manusia brengsek dan kurang ajar kek kamu," ucap Nela lantas berjalan meninggalkan Diazka yang hanya menatap remeh Nela, Nela berjalan melewati Diaz untuk mengambil tasnya yang ada di atas sofa.
"CK, sok banget jadi anak kebanggaan bunda Lo. Lu aja bikin dia kecewa, ck kasian bunda Lo yang terlalu berharap sama Lo tapi lu sendiri yang hancurin. Parah banget Ckckck," ujar Diaz membuat Nela terdiam, cewek itu mengepalkan tangannya mendengar ucapan Diaz. Fakta yang diucapkan Diaz, namun itu berhasil membuat Nela semakin hancur.
"Jangan bawa-bawa bunda aku, kamu enggak berhak bicara soal bunda aku!" Teriak Nela dengan marah lantas berjalan meninggalkan Diaz yang hanya terdiam datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kesalahan
Teen FictionCerita saya yang kedelapan Harap follow akun saya dahulu sebelum membacanya.... Bagaimana rasanya jatuh cinta yang berawal dari kesalahan? Ah kata orang jatuh cinta itu adalah hal yang paling indah di dunia ini. Kata orang kesalahan adalah awal dari...