11

56 5 0
                                    

Please dont be silent readers! Tinggalkan jejak dan jangan lupa komen biar tetep lanjut 🤧

.

.









"HENDRA KENAPA DIAM SAJA?!" pertanyaan dengan nada membentak dari Saturnus berhasil membuat Hendra kembali tersadar dari pengaruh iblis berwujud asap hitam itu.

"CEPAT BERIKAN AIR CURUG PADANYA!" perintah Dito pada Hendra agar pemuda itu lebih cepat dalam bertindak. Pasalnya,kondisi tubuh dan jiwa Sora sudah tak karuan. Dengan segera Hendra menyipratkan sebuah air yang berasal dari dalam botol minuman yang ia bawa sehari-hari. Air ini bukanlah sembarang air, air ini diambil dari 7 curug keramat yang ada di Indonesia.

Sementara Hendra menyipratkan air ke seluruh tubuh Sora, Mandra tidak diam saja. tangannya bergerak untuk berusaha mengeluarkan jarum emas ghaib miliknya. Mulai dari Mandra hingga Dito,tak satupun dari mereka berhasil membuat jarum itu keluar dari dahi Sora.

Jarum tidak keluar,Sora malah bisa sadar dengan cepat. biasanya kalau dalam kondisi seperti ini,paling tidak penyembuhannya memakan waktu 5 hari atau bahkan bisa satu bulan tergantung kondisi luka ghaib yang didapatkan. Semakin besar dan parah akan semakin lama.

"B-bagaimana d-dia bisa sembuh secepat ini?" tanya Terra tak mengerti dan juga terkejut.

Sora lekas berdiri dan keadaannya baik-baik saja, seakan kejadian tadi tidak terjadi sama sekali. yang lain masih dalam keterkejutannya,Mandra sudah bergegas memegang bahu Sora dengan satu tangan,memojokannya ke dinding tiang penyangga bangunan.

"Kenapa kamu mengikuti kegiatan kami?! Apa saja yang sudah kamu lihat?!"

"Aku tahu,aku tahu kalian bukanlah manusia pada umumnya! Sejak pertama kali aku datang ke sekolah, kalian mempunyai berbagai aura yang begitu bersinar. Aku tidak tahu warna apa aura kalian masing-masing tapi aku bisa merasakannya!"

Semua orang menatap Sora dengan tatapan tidak percaya, gadis ini diam-diam ternyata seseorang yang diberi anugerah lebih oleh Tuhan seperti mereka.

"Apapun alasannya, jangan pernah mendatangi kami dan tutup mulutmu! Jangan pernah bocor kepada siapapun kalau tidak aku sendiri yang akan membunuhmu!" ancam Mandra dengan tatapan dingin kepada Sora. Setelah membuat Sora mengerti,Mandra beserta yang lainnya berjalan meninggalkan Sora sendiri.

"Aku bisa menyembuhkan Gerry!" kata Sora tiba-tiba yang akhirnya membuat Mandra berbalik dan mendorong Sora dengan keras hingga menabrak dinding tiang penyangga kembali. Kedua bahu Sora ditekan dengan kuat oleh Mandra.

Kedua sorot mata Mandra menajam karena perkataan Sora,"Seberapa jauh kamu tahu perihal kami? Tiada yang tahu kalau Gerry sedang sakit!!" tanya Mandra dengan suara yang dingin dan juga menakutkan.

Dengan berani,Sora menatap kedua manik mata Mandra. Menatap tanpa rasa takut kepada pemuda didepannya ini. "Gerry tidak terlihat sama sekali bersama kalian dalam waktu yang lama. Kalian sangat marah dan sensitif ketika seseorang membahas Gerry. Menjadi shaman ataupun dukun bukan hal yang mudah, resikonya adalah luka ghaib. Luka itu sulit disembuhkan oleh benda-benda duniawi." Jelas Sora.

Mandra memunculkan pedang yang tampak seperti Katana Jepang ke arah leher Sora sevara tiba-tiba. Membuat suasana makin menegang karena tindakannya."Bagaimana aku bisa percaya akan kata-katamu Nona? Kamu hanyalah orang luar yang tak sengaja pernah kuselamatkan. Meskipun,begitu bukan berarti kamu dan aku adalah teman baik!" kata Mandra.

"Kamu frustasi karena masalah Gerry bukan? bahkan jika kamu tak menganggapku teman meski kamu dan aku pernah berbagi duka,meskipun sebentar. Juga tidak apa-apa! tetapi,biarkan aku membuktikan diri bahwa ucapanku benar." Kata Sora dengan mata berkaca-kaca.

"Ah waktu itu? Aku hanya singgah sebentar untuk cerita,bukan untuk menetap!" kata Mandra dingin dan seperti tidak punya hati.

Mandra mengangkat pedangnya dan pedang itu tertahan di udara karena Dito menahannya dengan kekuatan yang ia punya. "Mandra,tindakanmu di situasi ini tidak benar! Biarkan Nona Sora membuktikan diri, siapa tahu dia memang bisa menyembuhkan Gerry. Gerry dan Anastasia masih belum berhasil sadar meskipun sudah ada batu hijau." Kata Dito mencoba menasehati dan menghentikan Mandra untuk bertindak lebih lanjut lagi.


***



Sora melukai telunjuk nya dan membuat darah keluar dari luka,kemudian dia arahkan telunjuknya tepat diatas mulut Gerry dan Anastasia. Satu tetes dua tetes darah mulai berjatuhan di mulut mereka.Setelah selesai dia langsung balut lukanya dengan kain kassa.

"Gadis muda itu siapa? Dia juga berada di kelas yang sama dengan kita tetapi tidak pakai seragam dan pergi sesukanya. Apa salah satu murid di kelas kita?" tanya Sora pada Hendra.

"Dia Anastasia, hantu yang selalu bersama kita saat memburu roh jahat."

"Jika kamu sudah tahu dari awal kenapa tidak bilang atau bertanya pada kami?" tanya Jevino heran.

"Aku tidak punya cukup keberanian untuk memulai obrolan dengan seseorang. Juga aku belum banyak tahu kalau kalian itu Shaman ataupun dukun waktu itu."

"Lalu pemilik bangku mu sebelumnya kau apakan sampai meringkuk di pojokan?" tanya Dito heran.

"Aku tak melakukan apapun, hanya berdiri diam disana lalu dia melihatku dan akhirnya pindah ke sudut ruangan."

Luka di tubuh Gerry maupun Anastasia mulai membaik sehingga membuat semua orang terkesima melihat kecepatan penyembuhan ini. "Darahmu, kenapa bisa darahmu dapat menyembuhkan mereka?"

"Aku terlahir penuh keistimewaan, darahku bisa menyembuhkan luka ghaib maupun fisik. Serta hatiku adalah senjata untuk memusnahkan iblis."

"Jadi,karena inikah kamu memakai kalung itu setiap hari?" tanya Saturnus.

Sora mengangguk pelan dan mulai melepaskan kalungnya, dengan cepat terpancar aura yang begitu kuat dan bau darah yang amat spesial. Aura orang hidup terlihat nampak sekali,tidak seperti sebelum nya yang mereka lihat dan rasakan.

Saking melimpah aura kehidupannya,membuat banyak mahluk ghiab tertarik dan terlihat mengerubungi markas. Untung karena ada pagar yang diperkuat, semua mahluk tak kasat mata itu tidak bisa menembus pagar.

Melihat situasi diluar,Sora bergegas memakai kalungnya kembali. Dia tidak ingin menimbulkan masalah lebih,dia juga harus tetap aman agar iblis di dalam tubuhnya tidak keluar.

Namun,Sora merasa aneh. Mengapa ketika kalung itu lepas, tak ada reaksi dari iblis itu sama sekali? Apa karena jarum emas yang tertanam di dahinya atau ada sebuah rencana yang tak Sora ketahui?

TBC

Seperti Mimpi | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang