19

55 6 2
                                    

Lets be Smart Readers 💚


.

.


.




Sora memandangi seluruh Zen Garden yang tampak hijau dan bunga-bunga mekar. Namun,sayang sekali Sora tidak bisa menikmati keindahan warna karena mata nya. Di belakang Sora, sudah ada Xia dan Tori yang menunggu dengan sabar Sora yang telah berdiri di sana sejak 2 jam yang lalu

"Suasananya, mengapa seperti ada yang meninggal?" tanya Sora tanpa menghadap kedua orang dibelakangnya.

Xia dan Tori saling menoleh dan merasa bersalah satu sama lain terhadap Sora. "Nona, Nona berbicara apa?! bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu??"

"Sora, tidak ada suasana seperti yang kamu maksud! Semua baik-baik saja!"

"Lalu kenapa semua orang di kediaman memakai baju berkabung?!" bentak Sora sembari melempar gelas teh yang dia pegang tadi.

Xia dan pelayan lainnya mundur satu langkah dan semua orang langsung bersujud. Terlihat Raiden dan Mandra yang datang dengan para pelayan dibelakangnya

"Ada apa ini kak?! Sebenarnya ada apa??!!"

"Sora minum obat!" perintah Raiden namun Sora menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sora minum obat!" perintah Raiden namun Sora menggeleng.

"Jelaskan padaku apa yang terjadi di kediaman Siapa yang meninggal? Mengapa aku harus minum obat yang memiliki aroma asing!"

Mandra maju untuk menenangkan Sora dan semua orang termasuk Raiden memberikan jarak kepada mereka. Mandra memegang tangan Sora dengan erat dan menepuknya perlahan.

"Sora, dengarkan aku baik-baik! Kami sedang berusaha melakukan ritual untuk mengusir iblis yang ada di tubuhmu. Jangan terkejut seperti itu, aku sudah tahu semuanya tentangmu dari awal kita saling menatap dan perjamuan hari itu menguatkan keyakinanku akan dirimu."

"Obat itu hanya untuk membantumu bertahan dari sakit. Aku yang membuatnya sendiri selama semalaman. Menjaga api sempurna untuk membuatnya, aku tidak akan meracunimu dengan obat. Jadilah anak baik dan turuti ucapan kakakmu untuk segera minum!"

Sora menggeleng sembari menahan isak tangisnya. Dia tidak mau minum obat itu!
"Bagaimana jika aku meminum obat itu lalu tertidur dan ketika aku bangun tidak ada dirimu?"

Mandra tersenyum, "Haruskah aku memberi janji atau sebuah sumpah agar kamu percaya?"

"Harus! Kamu harus menikahiku!! Bersumpahlah!"

Senyum Mandra makin melebar dan dia menghapus air mata yang mengalir di pipi porselen Sora. "Baik,baiklah! Aku Kumara Mandra Satriya bersumpah dan berjanji hanya akan menikahi Hazegawa Sora dalam kehidupan ini. kelak jika ada kehidupan lain, aku hanya akan menuju pada Hazegawa Sora seorang. Bagaimana, puas?" tanya Mandra setelah bersumpah di hadapan semua orang.

Seperti Mimpi | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang