20

81 6 6
                                    


.

.





Suara tawa yang berasal dari Gerry membuat semua orang terkejut. Pemuda itu berdiri dan luka-lukanya sembuh dengan cepat. Asap hitam mulai mengelilinginya dan mata nya berubah menjadi hitam legam.

"Berakhir? Apa yang berakhir Sora? Kau berharap terlalu banyak!" ucap nya dalam Bahasa Jepang yang hanya bisa Sora dan keluarganya mengerti.

"GERRY KAU?!!" marah Mandra sembari berusaha berdiri dibantu oleh Hendra.

"Aku tidak berkolusi dengannya tapi akulah iblis itu!" kata Gerry lalu merubah dirinya menjadi sosok aslinya. Iblis dengan tubuh ular hitam yang mengerikan.

"AKUMA!!" geram Sora melihat sosok iblis itu.

"Tubuh gadis itu hanyalah sebagai wadah membagi sebagian kecil jiwaku. Hahaha bodoh sekali kalian selama ini ditipu olehku bahkan malah menyayangiku. Aku senang melihat ekspresi Sora yang terpaksa menerima bunga yang dia benci. Sora bagaimana dengan bunga yang aku berikan?? Pasti sangat menyiksa bukan?!! "

"Dan kalian berpikir kalian semua bisa menghancurkan ku?" tanya nya lalu dengan secepat kilat memegang leher Terra yang sudah sekarat.

"LEPASKAN ADIK KU IBLIS!!!" teriak Saturnus.

"Baiklah!" ucap nya lalu melempar tubuh Terra ke laut begitu saja. Beruntung, dengan cepat Mandra berhasil menangkapnnya sehingga Terra tak sampai jatuh ke laut. Mandra membuat kubah pelindung dan setelah itu Mandra dengan cepat mendorong Sora, Jevino, Saturnus,Hendra dan tubuh Terra keluar dari kubah pelindung.

"MANDRA APA YANG KAMU LAKUKAN?!!" teriak Dito tak percaya bahwa Mandra akan menghadapi iblis itu sendirian.

"Lawan mu adalah aku, jangan libatlkan lagi yang tak bersalah!" kata Mandra, ia kumpulkan seluruh kekuatannya. Memusatkan seluruh energi tak terbatas dari alam semesta untuk membunuh Iblis bernama Akuma ini.

Pertarungan sengit itu membuat 3 alam menjadi gempar. Alam manusia, alam gaib hingga alam langit. Iblis itu lebih kuat daripada Mandra, ia bisa membuat Mandra tidak bisa bergerak. Satu-persatu urat otot Mandra disayat oleh iblis itu. tak hanya itu, Akuma bahkan mengigit leher Mandra.

Rasa sakit yang Mandra rasakan juga Sora rasakan. Setiap sayatan yang Mandra terima juga diterima oleh Sora. Mereka berdua layaknya dua tubuh satu jiwa.

Mandra tak berdaya dan sebelum dia jatuh ke tanah tatapan mata terakhir untuk Sora begitu jelas dipancarkan. Tubuh tak bernyawa Mandra dibuang begitu saja di laut.

Semua orang yang ada di luar kubah tak percaya bahwa mereka kalah bahkan sebelum melawan. Dito dan Jevino memaksakan diri untuk masuk dan terus menyerang kubah pelindung, berusaha menghancurkannya tapi itu sia-sia saja. Yang ada mereka malah terlempar hingga membentur pepohonan.

Sora yang lemah berusaha berdiri, dia lalu lari menembus kubah dan terjun ke dasar laut untuk mengambil tubuh Mandra. Gerry alias Akuma tertawa penuh kemenangan karena orang yang ditakdirkan untuk memusnahkannya telah mati bersama Mandra. Ombak laut pada malam hari begitu ganas ditambah Bulan Purnama membuat gravitasi air di bumi makin meningkat.

Semakin dalam lautan,maka cahaya akan semakin sulit menembus. Sora berusaha menggapai tangan Mandra dan berenang semakin dalam. Sora berhasil menggapainya namun dia sudah kehabisan nafas. Alhasil, tangannya terlepas lagi dari Mandra. Tubuh keduanya menjadi jauh karena arus laut.

"Orang bilang kehidupan itu seperti mimpi. Entah seperti mimpi buruk ataupun mimpi indah. Lalu dimana kenyataan itu berada?? Kenyataan itu ada pada setelah kematian. Ketika kita bangun dari kematian, disanalah kamu telah bangun dari kehidupan yang seperti mimpi ini." suara yang berasal dari tubuh Sora terdengar jelas di lautan malam.

Seperti Mimpi | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang