8. 🌤️

1.3K 89 10
                                    

Pagi ini seperti biasa Minho berbelanja di bakul sayur dekat rumah. Di sana sudah berkumpul beberapa ibu-ibu komplek yang sedang berbincang asik.

" Eh, jeng! Tau ga, si itu yang tinggal di rumahnya dekat tiang listrik, katanya hamil sama selingkuhannya loh jeng!"

" Ah masa sih?"

" Iya, ih malu banget! Mana suaminya galak gitukan ya, enteng tangan berani-beraninya dia main sama orang lain ampe hamil begitu."

" Terus gimana tuh nasibnya?"

" Kemarin saya ga sengaja lewat sana, saya lihat dia lagi duduk di teras bareng suaminya, terus dia tiba-tiba mual-mual gitu dihadapan suaminya pas suaminya lagi sarapan. Maklum ya jeng, kan lagi hamil muda. Eh terus di pukulin dong sama suaminya sampe dia jerit-jerit minta tolong."

" Ih masa sih jeng! Itu sih udah masuk KDRT. Laporin aja sama pak RT!"

" Saya ga berani ah, Jeng! Kalau mau situ aja yang buat laporan!"

" Ih ga deh! Saya juga takut, nanti keluarga saya di datengin orang-orang berseragam lagi. Secara suami dia kan orang yang punya jabatan."

" Saya curiga jangan-jangan dia itu istri mudanya lagi.."

Minho mendengarkan dalam diam pergibahan ibu-ibu komplek yang terjadi di sana.

" Ihh... Serem banget ya ibu-ibu ceritanya. Saya sih ga bisa bayangin kalau sampe suami saya KDRT gitu." Sela Hyunjin yang baru datang. Minho memutar matanya malas, menghadapi janda tersebut.

" Ah, jeng kan ga punya suami. Mana mungkin di KDRT, tenang aja." Sahut oknum A disana.

" Iya ya, tapi kalau di pikir-pikir mendingan saya ga punya suami. Dari pada yang punya suami baik, kalem, pengertian, sayang banget sama istri, tapi di selingkuhin mulu. Bisa-bisa kejadiannya sama tuh kaya si jeng itu. Di pukulin sama suaminya karena hamil sama selingkuhannya. Ih... Kan ngeri ya bu ibu..." Sindir Hyunjin dengan mata yang melirik tajam ke arah Minho

" Ih kok bisa sih punya suami yang sempurna begitu malah selingkuh. Ga sayang apa kalau suaminya ke melirik perempuan lain di luar?"

" Iya, nanti kalau udah kejadian gitu baru nyesel loh." Sambung oknum lainnya.

Minho menahan kuat emosinya karena ulah Hyunjin. Dia buru-buru membayar belanjaannya dan segera pergi dari sana.

Saat melewati rumah yang tadi di gunjingkan oleh ibu-ibu tersebut, Minho melihat banyak orang sudah berkerumun di sana karena pasutri tersebut ternyata kembali terlibat keributan hingga pak RT pun ikut turun tangan.

Minho melihat perempuan itu di tampar kencang oleh suaminya meski di sana sudah banyak orang mengerubunginya. Minho menelan salivanya payah, tiba-tiba terlintas di pikirannya jika Seungmin yang melakukan semua itu padanya.

" Pasti sakit deh di tampar begitu, salah sendiri, berani main api di belakang suami. Mending kalau suaminya kejam kayak gitu, lah ini mana baik, kalem, setia, eh masih aja di tikung. Dasar perempuan ga tau diri!" Umpat Hyunjin yang sudah berdiri di samping Minho.

" Maksud lu apa, Hah?"

" Kenapa lu emosi? Gua cuma ngomentarin pasutri itu doang. Ya, tapi--- kalau lu merasa tersinggung sih ya bagus. Berarti lu masih sadar diri, cuma urat malu nya aja yang udah putus!" Sindir Hyunjin keras.

" Jaga ya mulut lu janda gatel!"

" Hello... Ga salah tuh? Diantara kita siapa yang lebih gatel? Gua yang janda ini, apa lu yang udah punya suami tapi masih berani masukin lelaki lain ke rumah waktu suami lu lagi ga ada?"

" Ga usah kepo sama urusan orang! Urus aja urusan lu sendiri!" Ketus Minho.

" Gua ga bakal ikut campur kalau suami lu tuh kasar dan suka main tangan. Kalau kejadiannya begitu mah wajar lu mau nyeleweng juga! Lah ini kebalikannya! Sadar Ho! Sebaik apa Seungmin selama ini sama lu, dia ga pernah main tangan, dia selalu sabar ngadepin istri yang barbar model lu. Dia kerja banting tulang, eh lu malah asik-asikan sama mantan pacar lu itu. Kalau gua jadi Seungmin, udah gua usir lu dari rumah dan nikah lagi sama perempuan lain yang lebih baik."

" Udah ngomongnya? Awas! Gua mau pulang!" Hyunjin dengan cepat menahan tangan Minho.

" Ho! Gua udah ngerasain susahnya jadi single parent, gua ga mau lu salah langkah dan bikin hidup lu susah. Lu ga akan nemu lelaki baik kayak Seungmin yang mencintai lu lebih dari apapun. Dia lebih rela hatinya yang terluka menahan semua pengkhianatan lu dari pada harus nyakitin lu. Gua harap lu sadar sebelum hati Seungmin bener-bener hancur karena ulah lu."

Untuk pertama kalinya Minho merasa bila Hyunjin terlihat mengkhawatirkan dirinya. Gaya bicara Hyunjin juga seperti seorang kakak perempuan yang berbagi pengalaman dengan adik perempuannya agar tak salah mengambil keputusan.

Minho melangkah pulang sambil memikirkan dalam-dalam perkataan Hyunjin. Bayangan tamparan kencang tadi pun masih terekam jelas di pikiran Minho.

" Yang..." Sentuhan lembut dari Seungmin menyadarkan Minho dari lamunannya.

" Kamu kenapa? Kok pucet gitu mukanya? Sakit lagi?" Tanya Seungmin perhatian.

Minho tak menjawab, dia memeluk Seungmin erat dan mendusel dada bidang Seungmin untuk mencurahkan segala kegelisahan di hatinya.

" Seungmin bukan orang yang ringan tangan. Selama ini dia ga pernah sekalipun berani jatuh tangan ke gua waktu dia marah. Dan lagi, gua cuma ngelakuin itu sama Seungmin. Jadi kalau pun gua hamil itu udah pasti anak Seungmin. Tapi---- kenapa hati gua masih resah dan takut. Gua bingung tentang perasaan gua sama Seungmin dan Han. Siapa yang sebenarnya hati gua butuhkan dan inginkan?"

Hati dan logika Minho sedang berkecambuk hebat. Hari ini pelukan Seungmin terasa sangat hangat dan nyaman baginya. Mungkinkah hatinya sudah berpaling?













Kyuji_25

[ GS ] KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang