WARNING!! 🔞
Tidak cocok untuk anak di bawah umur!
Sekian dan terimagaji.
____________________________________________________________________________
Minho sedang sibuk mencuci piring di dapur, saat tangan Seungmin tiba-tiba menyusup membelai lembut pinggulnya. Nafas Seungmin begitu dekat, terasa lembut membelai leher Minho. Minho menggigit ujung bibirnya karena nafas Seungmin yang terus memprovokasinya.
Seungmin membuka rak yang berada di atas Minho hingga jarak keduanya semakin menipis. Minho merasakan bagian sensitif Seungmin mulai menggesek bokongnya di belakang sana.
" Yang...." Panggil Seungmin lirih.
" I---iya..." Ucap Minho lirih.
" Coba geser dikit! Aku lagi nyari sesuatu ini! Dimana ya?!" Gumam Seungmin tanpa dosa, sementara itu Minho menjadi kesal bukan main karena kenyataan tak sesuai ekspektasinya.
" Nyari apa sih? Malem-malem ribet banget hidup lu!" Sewot Minho.
" Makanan kucing... Itu anak mu dari tadi meong, meong mulu." Seungmin masih sibuk menggeledah rak di sana.
" Eh samin! Sejak kapan gua naro makanan kucing di dalem situ?! Noh di teras belakang!"
" Owh, ngomong dong dari tadi...." Seungmin pun berjalan menuju teras belakang rumahnya.
" Njir! Beneran pergi gitu aja, kayak ga ada dosa?! Minta maaf kek apa! Udah bikin orang traveling aja malem-malem!" Minho cemberut.
Minho sudah terbaring lebih dulu di ranjang kamar, sementara itu Seungmin yang baru saja selesai mandi melirik tipis kearah Minho. Seungmin mengamati mata Minho yang sudah terpejam.
Seungmin pun mengambil pakaian santainya dan berganti baju di sana tanpa ada beban. Tidur Minho terusik dan tak sengaja membuka matanya.
Wajah Minho memerah melihat tubuh indah sang suami yang terlihat tanpa sehelai kain pun, meski itu tak berlangsung lama karena Seungmin segera memakai bajunya, tetap saja keadaan beberapa detik tadi membuat jantung Minho berdebar kencang.
Seungmin yang menyadari perubahan warna pipi sang istri mendekat dan mengecek dengan punggung tangannya.
" Kamu demam lagi yang?" Seungmin menekan pipi, kening dan leher Minho namun dia tak mendapati perubahan suhu tubuh Minho.
" Ee--- engga..." Jawab Minho terbata.
" Iya sih, badan kamu juga ga panas. Tapi kok muka kamu merah banget gini. Ya udah deh aku ambil obat dulu ya." Seungmin hendak beranjak namun Minho menahan tangannya.
" Ga usah! Ga apa-apa kok! U--dah malem, ga ti---dur?"
" Iya ini mau. Kamu istirahat yang cukup ya. Aku ga mau kamu sakit lagi. Malam Yang..." Seungmin mencium kening Minho dan pergi dari kamar.
Minho yang melihat Seungmin yang tak peka dengan kodenya, menjadi kesal bukan main.
" Ihh!! Kan maksud gua tidur disini... Bukan tidur di luar! Akh! Bete!" Minho misuh-misuh.
______________________________________
Jam menunjukan pukul 12.15 malam. Suara gemuruh petir bergema memecah ketenangan malam. Minho terbangun karena suara keras itu, tak berapa lama hujan mengguyur di sana.
Kilat meyambar terang dan tiba-tiba listrik pun padam seketika. Minho memanggil-manggil Seungmin karena ketakutan.
" Yang! Hey! Tenang aku disini." Seungmin memeluk Minho yang ketakutan.
" Lu tidur sini aja! Gua takut! Seungmin..." Minho mendusel manja dada bidang Seungmin.
Seungmin terbaring di samping Minho sambil terus mengelus punggung Minho agar sang istri dapat kembali tidur dengan tenang.
Harum tubuh Seungmin yang begitu dekat membuat Minho menarik kuat punggung suaminya itu agar lebih dekat dengannya. Seungmin mengeratkan pelukannya sambil memandangi silhouette wajah Minho.
Saat Minho mulai terlelap, Seungmin perlahan menggeser tubuhnya. Dia berniat menyalakan lilin agar Minho tak merasa ketakutan lagi.
Minho yang merasakan pergerakan dari Seungmin mengeratkan pelukannya dan menggeser tubuhnya lebih dekat kearah Seungmin.
" Yang, bentar ya, aku nyalain lilin dulu biar kamu ga takut." Bujuk Seungmin.
" Ga mau," Ucap Minho manja.
" Bentar aja, kan kamu takut gelap. Ya, bentar aja kok."
" Ga, gua ga mau! Gua lebih takut kalau ga ada lu disini, Min! Gua mau lu disini, tidur di sini sama gua. Min..." Rengek Minho.
" Bener? Nanti kalau aku lompat keatas kamu gimana?" Goda Seungmin.
" Ga apa-apa!" Jawab Minho cepat. Seungmin terdiam menatap bayangan wajah Minho yang tak terlalu jelas di sana.
" Kamu serius?" Minho terdiam.
Seungmin mulai mengelus paha Minho, dan tangannya mulai memijat lembut pangkal paha Minho.
" Kalau nanti aku masuk ke dalam sana gimana? Kan mendingan aku nyalain lilin..." Seungmin mendusel leher Minho membuat sang empu salah tingkah.
Di luar dugaan, bukannya mendorong Seungmin menjauh dari tubuhnya, Minho malah membuka lebar-lebar pahanya dan menarik tubuh Seungmin agar menindih diatasnya.
Seungmin yang sebenarnya juga menginginkan hal yang sama segera melampiaskan hasratnya malam ini pada sang pujaan hati.
Gemericik air hujan menambah panas permainan keduanya. Untuk pertama kalinya Minho tak memperdulikan phobia gelap yang selalu menghantui dirinya selama ini. Seungmin lebih membuatnya menggila dengan permainannya di bawah sana, di bandingkan dengan ketakutannya.
Beberapa ronde mereka lalui malam ini untuk menghangatkan tubuh keduanya.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] KUSUT
Fanfic[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini BUKAN bxb dan mengandung konten dewasa [ 25+ ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap Skip saja. Sekian dan terimagaji