12. 🌤️

1.3K 89 3
                                    

Sudah beberapa bulan Seungmin menghilang tak ada kabar. Han dan Changbin sudah resmi bercerai, kini Han berusaha merebut kembali hati Minho namun Minho tak ingin menanggapi semua kata manisnya. Kini dia hanya terfokus pada benih Seungmin yang tengah tumbuh di dalam rahimnya.

" Ho, sekarang aku datang secara resmi untuk melamar kamu menjadi istri aku. Kamu mau kan nerima aku baby?" Han berlutut dengan sebuah cincin persembahan untuk Minho.

" Lu gila, Hah! Gua sama Seungmin belum bercerai! Dan yang paling penting sekarang gua lagi hamil anak Seungmin!" Minho mengelus perutnya yang mulai membuncit.

" Aku ga peduli baby, aku akan mencintai dan merawat kalian dengan sepenuh jiwa."

" Ga Han! Cuma Seungmin yang gua harapkan sekarang! Gua harap dia mau memafkan segala kesalahan gua dan kembali untuk memeluk gua dan calon anaknya ini. Ga ada orang lain Han, gua cuma butuh Seungmin. Maaf___"

Tak lupa Minho mengembalikan gelang yang dulu di berikan oleh Han di hari ulang tahunnya. Kemudian Minho pergi meninggalkan Han sendiri.

______________________________________

Hari ini Minhyuk mengantarkan sang adik untuk memeriksakan kandungannya. Mata Minho mendadak sembab melihat hasil foto USG janinnya yang tumbuh dengan sehat.

Minho duduk di ruang tunggu sementara Minhyuk menebus resep obat di apotek. Di sana Minho melihat seorang ibu yang tengah hamil besar tersenyum lebar saat suaminya menggodanya dan mengelus perut besar itu dengan penuh kasih sayang. Air mata Minho menetes, terlintas di pikirannya sosok ayah dari janin yang di kandungnya.

" Seandainya... Seandainya Seungmin masih bersamaku... Dia pasti akan melakukan hal yang sama dengan pria itu dan senyuman wanita itupun akan menjadi milikku. Kamu dimana Seungmin?"

Minhyuk mengamati adiknya yang terus menatap pasutri yang ada di sebrang sana.

Minhyuk menghela nafas panjang, sebenarnya sudah beberapa kali Minhyuk menemui Seungmin diam-diam untuk membujuk adik iparnya itu kembali. Namun luka di hati Seungmin masih terasa perih, hingga menahan langkahnya untuk menemui Minho yang sampai saat ini.

Minhyuk mengusap air mata Minho dan menggenggam tangan adiknya kuat untuk memberinya semangat.

" Gimana kalau kita jalan-jalan dulu? Udah lama kan kamu ga shoping? Kakak anter ya." Bujuk Minhyuk agar sang adik tidak merasa sedih lagi. Minho pun menyetujui ide Minhyuk.

Minhyuk dan Minho mampir di sebuah pusat perbelanjaan dan sibuk memilih perlengkapan bayi.

Tiba-tiba fokus Minho berubah pada sosok yang sedang berjalan berdua di luar toko.

" SEUNGMIN!" Minho berlari mengejar sosok itu yang terus berjalan menjauh.

Setelah berapa lama Minho berlari, akhirnya lengan itu berhasil di raih olehnya, dan Seungmin pun berbalik melihat sosok yang sudah menghentikan langkahnya.

" Seungmin----" Minho masih tidak percaya dengan pandangan matanya.

" Seungmin kamu kemana aja? Kenapa kamu ga ada kabar? Dan---- kenapa kamu bisa jalan sama Hyunjin? Jelasin semuanya Seungmin!" Seungmin menatap Minho dingin seperti orang asing.

Seungmin menepis tangan Minho dan berniat menjauh darinya namun Hyunjin menahan langkah Seungmin.

" Sebaiknya kalian bicara dulu berdua, aku bisa pulang sendiri." Hyunjin memberikan space untuk keduanya mengungkapkan isi hati masing-masing.

" Ga usah mba! Udah ga ada yang harus di bicarain. Ayo pergi mba!" Seungmin menepis tangan Minho dan menarik tangan Hyunjin menjauh dari sana.

Minho menohok dengan sikap Seungmin yang berubah 360° padanya. Hatinya sakit karena Seungmin lebih memilih menemani wanita lain dari pada dirinya.

Hal itu membuat jiwa Minho terguncang dan jatuh pingsan. Minhyuk yang melihat tubuh sang adik jatuh lunglai di lantai segera berlari kearahnya.

" Min! Minho!" Hyunjin menarik tangan Seungmin untuk melihat keadaan Minho.

Seungmin yang mengetahui hal tersebut segera berlari kembali kearah Minho. Seungmin dan Minhyuk membawa Minho kerumah sakit.

Dokter sudah memeriksa, keadaan janin dan ibunya baik-baik saja hanya depresi yang Minho alami membuat suhu tubuhnya naik dan membuatnya terus merancau memanggil-manggil Seungmin.

Minhyuk menghampiri Seungmin yang hanya sejak tadi mengunggu di kursi luar.

" Mau sampai kapan kalian begini? Sekali aja, kalian redam ego masing-masing, bicara baik-baik semua pasti ada jalannya." Nasehat Minhyuk yang kini duduk di samping Seungmin.

Seungmin hanya tertunduk, pikiran dan hatinya masih kalut. Dia sedang tak bisa mengambil keputusan yang baik baginya ataupun Minho.

" Minnie... Aku tau hati kamu masih sakit. Kamu berhak marah pada Minho, tapi kamu juga harus sadar jika sekarang Minho sedang mengandung darah daging kamu. Jika bukan karena Minho, kembalilah demi anak kamu. Dia butuh ayahnya, dia butuh kasih sayang kamu. Saat ini Minho dan anak itu sama-sama membutuhkan kamu, hanya kamu kekuatan Minho, Minniiee..." Hyunjin juga membantu membujuknya.

Seungmin memijat pelan pelipisnya yang berdenyut. Sesekali nafas panjangnya terdengar lelah.

" Jangan pernah berpikir untuk menyelesaikan semuanya dengan jalan perceraian, karena sebenarnya itu hanya akan menyakiti kalian berdua."

Minho terdengar kembali merancau memanggil Seungmin, Minhyuk membujuk adik iparnya itu hingga akhirnya Seungmin luluh.

Seungmin berjalan masuk, terlihat wajah Minho yang begitu resah. Peluh mengalir deras membasahi wajahnya. Seungmin menggapai tangan Minho dan mengusap peluh di dahinya. Seungmin mencium kening Minho membuat Minho perlahan membuka matanya.

" Seungmin...." Ucap Minho lirih.

" Aku di sini sayang, kamu istirahat ya." Ucap Seungmin sambil tersenyum.

Mendengar perkataan Seungmin air mata Minho mengalir. Seungmin mengusap manik kesedihan di mata Minho.

" Jangan pergi lagi... Seungmin...
Aku mohon.. jangan tinggalkan aku lagi, aku sedang mengandung anakmu. Jika bukan demi aku setidaknya demi anak kita. Berjanjilah..." Minho meluapkan semua emosi yang terpendam belakangan ini kepada Seungmin.

" Jangan menangis lagi! Aku janji, aku akan tetap di sini. Aku akan menjaga kalian. Sekarang kamu tidur ya, istirahat. Supaya kamu dan calon bayi kita sehat. Ya, sayang----" Bujuk Seungmin.

Seungmin mencium tangan Minho yang dia genggam dan meletakan tangan pucat itu di pipinya.

Minho yang tenang karena senyum manis Seungmin pun mulai terpejam. Seungmin terus mengelus surai Minho mengantarkan sang istri menuju mimpi indahnya.











Kyuji_25

[ GS ] KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang