10. 🌤️

1.3K 92 6
                                    

Dengan upaya kerasnya akhirnya Han dapat mendobrak masuk kedalam rumah tersebut. Dia melihat tubuh Minho yang menggelosor di lantai kamar sementara Seungmin berdiri di sebranya dengan tangan yang sudah berlumuran darah.

" Kamu ga apa-apa beb? Apa yang dia lakuin sama kamu?" Han shock melihat pakaian Minho yang sudah koyak.

" Hari ini gua akan kasih kesempatan terakhir buat lu, Ho. Gua mau lu bilang dengan tegas, siapa yang lu pilih. Gua--- atau Han?" Meski sakit Seungmin tak ingin menahan Minho lebih lama lagi. Seungmin sudah sampai di titik lelahnya. Dia tak ingin lagi menggantungkan harapannya pada wanita cantik yang sudah satu tahun lebih menghiasi hidupnya.

" Ngapain gua harus milih? Lu bahkan tau jawabannya sejak awal! Lu tuh ga pernah ngertiin gua Seungmin. Lu selalu sibuk sama pekerjaan lu! Lu ga pernah punya waktu buat gua! Sedangkan Han, dia selalu tau apa yang gua mau, apa yang gua butuh! Itulah sebabnya dari awal sampai sekarang gua tetep milih Han di hati gua! Lu ga pernah ada artinya buat gua! Lu ga pernah ngerasain apa yang gua rasain. Andai lu bisa ngerti perasaan gua, lu pasti ngerti apa yang gua mau, apa yang gua inginkan!"

" Lu mau gua bisa ngerti perasaan lu?" Seungmin terkekeh.

" Oke... Gua akan mencoba mengerti perasaan lu mulai sekarang. Perasaan di mana gua ga ada artinya dan ga pernah ada maknanya di hidup lu. Mulai sekarang lu ga usah sembunyi-sembunyi lagi dari gua buat ketemu Han, karena mulai hari ini lu juga ga ada artinya di hidup gua. Makasih untuk semua harapan yang udah lu hancurin. Dan selamat buat kalian berdua. Lu mau ceraikan? Gua akan urus itu secepatnya. Dan selamat ulang tahun sayang!" Seungmin tersenyum dan pergi dari sana.

Seungmin kembali kemobilnya, dia melempar semua kejutan manisnya untuk Minho dan kemudian memacu mobilnya cepat meninggalkan rumah tersebut.

Hyunjin mengamati Seungmin dari dalam rumahnya. Hyunjin keluar dan mengambil semua barang-barang tersebut dan menyimpannya.

______________________________________

Semalaman Seungmin tak kembali kerumah, Minho hanya bisa menangisi semuanya di kamarnya sendirian.

Pagi harinya Minho mencoba menghapus semua ingatannya tentang kejadian pilu kemarin. Dia berjalan keluar untuk berbelanja sayuran seperti biasa.

Minho terkejut mendapati buket bunga yang sudah separuh hancur, kue tar yang sudah tak berbentuk dan sebuah kotak hadiah besar berada di teras rumahnya.

" Itu semua dari Seungmin. Semalem gua lihat Seungmin melempar semua itu dari dalem mobilnya. Gua rasa itu semua buat lu." Ucap Hyunjin yang muncul di belakang Minho.

Minho mengambil note kecil yang tertempel di kotak hadiah tersebut dan membacanya.

" Happy birth day sweet heart ♥️ "

Terlintas di pikiran Minho bagaimana ekspresi bahagia Seungmin, senyum lebar Seungmin saat menulis note itu untuknya.

Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi Minho. Tubuhnya melorot kelantai, hatinya sesak dan menyesal mengingat semua perkataan kasarnya semalam pada suami yang ternyata begitu mencintainya.

" Permisi..." Felix datang ditengah kesedihan Minho yang mendalam. Minho menghapus air matanya dan mencoba bangkit manghadapi Felix.

" Lu lix, nyari Seungmin ya? Ah, gini Seungmi____"

" Ga kok mba, saya ga nyari Seungmin. Justru saya kesini untuk menyampaikan berkas dari Seungmin untuk mba." Felix menyerahkan file dengan cover yang mengejutkan hati Minho.

Seungmin benar-benar mengirimkan surat cerainya pada Minho. Minho terkejut, hatinya lebih sakit dari yang dia kira. Hyunjin bergeleng melihat apa yang telah terjadi pada Minho.

" Seungmin minta mba tanda tangan di sana supaya prosesnya bisa lebih cepat." Mendengar perkataan Felix wajah Minho mendadak pucat, Minho pun jatuh lunglai tak berdaya. Felix dan Hyunjin yang melihat hal itu panik.

Felix dan Hyunjin membawa Minho kerumah sakit. Selama dokter memeriksa keadaan Minho, Felix menelpon Seungmin untuk memberitahu kabar tersebut.

Seungmin segera mendatangi rumah sakit yang Felix maksud dan dia duduk di samping ranjang Minho sambil menggenggam tangan istrinya itu.

Tak lama kemudian, Seungmin merasakan pergerakan tangan Minho.

" Yang--- kamu ga apa-apa kan? Aku minta maaf udah buat kamu begini." Seungmin menahan air matanya karena melihat keadaan Minho yang kacau.

" H--an..." Rancau Minho.

Seungmin terdiam, lagi-lagi yang Minho cari dan butuhkan ternyata bukanlah dirinya. Seungmin melepaskan gengaman tangan, dia merasa tak pantas lagi menyentuh wanita itu.

Tak lama Minhyuk, kakak Minho datang menghampiri Seungmin.

" Min! Minho kenapa?" Tanya Minhyuk panik. Minhyuk terus memperhatikan Seungmin yang terdiam di sana.

" Min, ada apa?"

Seungmin mengajak Minhyuk keluar dan menceritakan semua kondisi rumah tangganya pada kakak Minho. Minhyuk terkejut dengan apa yang sudah Minho lakukan. Di akhir ceritanya Seungmin hanya bisa tersenyum dia bertekad untuk mengakhiri dan melupakan semuanya.

" Min, sorry aku ga tau soal ini. Aku mohon kamu maafin Minho, aku bakal tegur dia soal ini." Minhyuk gemas.

" Ga perlu, saya ga mau mengekang Minho lebih lama lagi. Saya sudah kirim surat perceraian untuk Minho. Saya akan suruh orang untuk mengambilnya kembali saat Minho sudah menandatanganinya."

" Min, kamu serius? Kamu pikirin baik-baik, jangan terbawa emosi."

" Meski jawaban dari hati saya belum pasti, tapi jawaban adik kakak sudah pasti. Dia ga butuh saya dalam hidupnya. Sekalian saya juga mau pamit, untuk tiga bulan kedepan saya akan pindah ke luar kota karena urusan pekerjaan."

" Kamu ga bisa tunggu Minho sadar dulu? Kalau dia tau kamu pergi tanpa pamit gini, dia bisa kepikiran Min."

" Kakak tenang aja, saya ga pernah ada di pikiran atau hati adik kakak. Dia pasti akan baik-baik saja selama Han ada bersamanya. Saya pergi dulu." Seungmin pun melangkah pergi dari sana.

Minhyuk menghela nafas panjang, dia tak bisa menemukan titik terang untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga adiknya itu.

Sementara itu Minho terus merancau di kamar inapnya.

" Haan... Pergi! Aku mau Seungmin... Seungmin!"










Kyuji_25

[ GS ] KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang