13. 🌤️

1.2K 82 1
                                    

Minho terbangun dari tidurnya dan mendapati Seungmin yang sudah raib dari sisinya. Minho panik hingga membuat Minhyuk mengampirinya.

" Minho ada apa?" Tanya Minhyuk panik.

" Kak, Seungmin mana? Seungmin! Seungmin! Jangan pergi!" Minho meronta hingga darahnya naik ke selang infus yang di pakai.

" Minho tenanglah!" Minhyuk semakin panik melihat sang adik yang terus meronta tak tentu arah.

Seungmin yang baru kembali dari membeli sarapan pun terkejut, melihat Minhyuk yang kewalahan menghadapi yang terus meronta ingin turun dari ranjang rawatnya. Seungmin menghampiri keduanya.

" Ada apa kak?" Tanya Seungmin. Mata Minho langsung terfokus pada pemilik suara.

" Seung--- min..." Seungmin segera menangkap tubuh Minho yang lunglai.

" Sayang! Kamu kenapa?" Seungmin memencet tombol di samping ranjang Minho, dan para medis segera datang.

Selama dokter memeriksa keadaanya, Minho tak mengijikan tangan Seungmin sedetik pun menjauh darinya. Dia menggenggam erat tangan Seungmin di sana.

Setelah dokter selesai, Seungmin duduk di samping ranjang Minho dengan senyum manisnya menatap sang istri yang terus memasang wajah masam padanya.

" Kamu kan udah janji ga akan pergi lagi, tapi nyatanya apa?" Protes Minho.

" Aku ga pergi, aku cuma keluar sebentar buat beli bubur buat kamu. Aku tau kamu belum makan kan?" Seungmin mencubit manja pipi Minho.

Seungmin mengambil air hangat yang di belinya dan membuka bungkus buburnya. Dengan telaten Seungmin menyuapi sang istri. Minhyuk tersenyum melihat keharmonisan keduanya.

Setelah itu Seungmin membukakan obat untuk Minho, Minho menuruti apapun yang Seungmin perintahkan padanya. Kini Minho kembali terbaring untuk istirahat, karena siang nanti dokter sudah mengijinkannya untuk pulang.

" Kak, jagain Minho sebentar ya, saya mau urus administrasi dan semua dokumennya." Pamit Seungmin.

" Ga! Kamu ga boleh kemana-mana. Biar kak Minhyuk aja yang urus semua. Kamu di sini aja, temenin aku!" Rengek Minho.

" Tapi sayang____"

" Udah Seungmin, biar kakak aja yang urus. Kamu urus aja bayi gede kamu itu. Bikin orang sport jantung aja pagi-pagi!" Sindir Minhyuk. Minho mempoutkan bibirnya karena pertakaan Minhyuk.

" Makasih ya kak. Maaf loh, ngerepotin."

" Santai aja Min. Kakak tinggal dulu ya." Minhyuk pun pergi.

Minho menarik-narik tangan Seungmin memberi kode agar Seungmin segera duduk dan  membelainya agar Minho bisa tidur.

Seungmin menggelengkan kepala melihat perilaku Minho yang semakin manja padanya. Seungmin duduk di samping ranjang Minho. Seungmin bersenandung sambil mengelus perut Minho dan sesekali menciumnya.

Minho dan calon bayi mereka yang merasakan kehangatan dan kasih sayang yang berlimpah dari Seungmin menjadi tenang dan nyaman. Minho pun mulai memejamkan matanya dan beristirahat dengan tenang.

______________________________________

Perilaku manja Minho tak cukup sampai di situ. Saat dirumah, Minho terus berteriak memanggil Seungmin jika sang suami menghilang dari pandangan matanya.

" SAYANG!! CEPETAN!!" Teriak Minho saat Seungmin sedang membuatkannya susu hamil dan mengambil beberapa camilan di lantai bawah.

" Iya sayang sebentar. Ini aku masih ngukur airnya loh, kalau kebanyakan nanti kamu ga mau minum." Sahut Seungmin.

" IH LAMA!!"

" Ya ampun Minho! Bisa tenang sedikit ga sih? Kakak lagi meeting zoom ini sama klien!" Minhyuk datang menghampiri Minho dengan wajah kesal.

" Aduh, maaf ya kak. Ini semua salah saya. Kakak lanjutin aja meetingnya." Seungmin menghampiri Minho dengan membawa makanan dan susu yang Minho minta.

" Tuh! Kakak denger sendirikan, ini salah Seungmin bukan aku!" Sahut Minho.

" Kamu tuh Ho! Manjanya kebangetan! Untung ada Seungmin, kalau ga--- kakak bisa stres ngadepin manjanya kamu!" Minhyuk menggelengkan kepala dan pergi dari sana.

Ponsel Seungmin berbunyi, sebuah panggilan masuk kesana.

" Siapa yang?" Tanya Minho saat Seungmin mengamati layar ponselnya.

" Felix telpon. Kayaknya ada masalah deh. Aku angkat dulu ya," Minho dengan cepat merebut ponsel Seungmin dan menjauhkannya dari sang suami.

Beberapa detik kemudian, ponsel Seungmin kembali berdering dan menunjukan nama Felix di sana.

" Tuh kan Yang, pasti ada masalah di kantor. Udah sini aku angkat dulu!" Bukannya memberikan ponsel tersebut Minho malah menonaktifkan ponsel Seungmin.

Seungmin memijat keningnya yang mendadak pening, karena ulah Minho. Seungmin menghela nafas panjang, Minho mengamati pergerakan sang suami.

" Kamu marah sama aku?" Tanya Minho sambil mempoutkan bibirnya.

" Bukan marah cuma itu ----- Felix telpon pasti ada sesuatu yang penting Yang---- kamu ngertiin dikit dong!"

Minho menghentikan kegiatan mengunyahnya dan memalingkan wajahnya dari Seungmin.

" Kamu kan udah janji mau lebih perhatian sama aku, tapi apa kenyataannya. Kamu lebih mentingin panggilan Felix dari pada aku! Padahal kan anak kamu lagi pengen sesuatu, tapi kamu malah marah begitu."

" Aku ga marah Yang----"

" Bohong!" Seungmin mendekati Minho dan merangkul sang istri. Seungmin mengecup dan mengelus surai Minho agar sang istri tak merajuk lagi.

" Ya udah, aku minta maaf. Sekarang kamu bilang, anak kita lagi mau apa? Biar nanti aku beliin." Seungmin mengelus perut Minho yang mulai membuncit.

" Mau mangga! Tapi harus ngambil langsung dari pohonya. Dan harus dari pohon mangga pak RT!"

" Hmm---- beli aja ga bisa?"

" Ga! Orang anak kita maunya itu."

" Ya udah nanti aku minta tolong pak RT ambilin mangganya."

" Ga mau! Maunya kamu yang manjat terus ambil mangganya sendiri. Harus yang setangkai isi tiga buah ya sayang..." Minho mengelus dada Seungmin manja.

" Aku ga bisa manjat loh, Yang,"

" Ya ga mau tau! Orang anaknya yang minta!"

" Sulit! Sulit!"









Kyuji_25

[ GS ] KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang