14. 🌤️

1.2K 91 1
                                    

Malam ini, Seungmin sedang sibuk di ruang tengah dengan beberapa file dan laptopnya. Dia sedang membahas pekerjaan yang terpaksa Seungmin abaikan beberapa hari untuk menemani sang istri tercinta.

" Terus masalah tender yang di luar kota gimana? Udah ada info belum?" Tanya Seungmin pada sahabat sekaligus teman kantornya Felix yang terhubung melalui sambungan panggilan video.

" Sampai sekarang mereka belum ada kabar. Oh ya, lu besok beneran bisa masuk kerja kan? Bos udah uring-uringan tuh nanyain lu mulu!"

" Aduh, ga tau deh Lix. Minho masih ga bisa di tinggal. Kalau dia bilang gua ga boleh pergi ya ga boleh."

" Sulit ya bro kalau punya istri yang kelewat sayang, hahaahaha..." Ledek Felix.

Seungmin dan Felix yang sedang serius membicarakan pekerjaan terusik oleh lengan Minho yang tiba-tiba merangkul manja leher Seungmin dari belakang dan tak malu untuk mengecup pipi sang suami di sana.

" Yang! Apaan sih kamu?! Aku lagi video call sama Felix nih! Malu!" Seungmin buru-buru melepaskan pelukan tangan Minho.

" Ini udah malam Yang, ayo tidur...." Rengek Minho. Felix berusaha menahan tawa di bibirnya melihat keromantisan yang terjadi.

" Kamu tidur duluan aja! Aku masih ada kerjaan." Bisik Seungmin.

" Ih! Ga mau! Anak kamu minta di elus ini! Ayolah Yang..."

" Khm! Iya ya, ga kerasa udah malam, waktunya tidur. Aduh... Nasib jadi jomblo, ga ada yang ngingetin buat istirahat, apa lagi ngajakin tidur!" Goda Felix sambil terkekeh.

" Mangkanya Felix, kamu cepet cari pendamping. Biar ada yang ngajakin tidur." Sahut Minho.

" Owh siap mba! Itu sedang di usahakan! Ya udah Min, besok lagi aja bahas kerjaannya. Jadi ga enak, udah ganggu jadwal kalian, dah..." Felix memutus sambungannya.

Seungmin terlihat sangat kesal dengan hal tersebut karena memang data yang Felix laporkan padanya belum lengkap.

" Yang... Ayo tidur..."

" Kamu kenapa sih?! Kamu kan bisa tidur duluan, sana! Aku masih banyak kerjaan! Ngerti dikit dong Yang!" Nada bicara Seungmin meninggi membuat Minho seketika menjaga jarak dengannya.

Tanpa berkata-kata, Minho pergi meninggalkan Seungmin menuju kekamarnya. Seungmin yang sadar bila perkataannya agak keterlaluan pada dang istri pun segera membereskan filenya dan menyusul Minho kekamar.

Minho terbaring di ranjang dan menutup wajahnya dengan selimut. Sayup terdengar isak tangis dari balik selimut tersebut.

" Yang...." Panggil Seungmin pelan sambil mengelus surai Minho.

" Maafin aku ya sayang ---- aku ga bermaksud kasar sama kamu tadi. Pekerjaan aku emang lagi banyak, jadi belum bisa temenin kamu."

" Ya udah! Kamu kerja aja sana! Aku ga apa-apa!" Usir Minho dengan wajahnya yang masih tertutup rapi.

" Ga jadi deh! Setelah aku pikir-pikir manjain istri dan anak aku lebih penting dari pekerjaan apapun. Jangan marah lagi dong Yang, ya cantik..." Seungmin berusaha menyingkirkan selimut yang menutupi wajah manis sang istri tapi Minho menahannya.

" Ih kok di tutupin sih? Aku kan mau lihat wajah bidadari aku yang cantik ini... Buka dong sayang..."

" Ga! Sana ah! Sempit!" Minho berusaha menggeser tubuh Seungmin.

" Yang..."

" Engga!"

" Ya udah kalau selimutnya ga mau di buka ---- aku ikut masuk aja kalau gitu!"

Seungmin menyelusup kedalam selimut dan menggelitik tubuh Minho hingga sang empu meronta dan tertawa kencang.

Seungmin menahan ke dua tangan Minho, dia pun mulai mencumbu mesra bibir manis sang istri. Beberapa kecupan untuk mengawali lumatan panas keduanya di sana.

" Udah ga marah kan?" Seungmin mengedipkan matanya membuat wajah Minho merona.

" Hmm ----- kamu mah curang!" Minho cemberut. Dia memukul pelan dada bidang Seungmin yang berada di atas tubuhnya.

" Udah ah, jangan lama-lama pose begini bisa bahaya." Kekeh Seungmin sambil membenarkan posisinya. Kini dia terbaring di samping Minho.

Sebelah tangan Seungmin menyusup di bawah leher Minho untuk menjadi bantalan sang istri.

Minho memiringkan tubuhnya dan memeluk erat Seungmin yang terbaring di sampingnya. Seungmin mengelus surai Minho dan mengecup kening sang istri untuk mengantarkannya menuju alam mimpi. Tak lupa sebelah tangan Seungmin yang terus mengelus perut buncit yang membuat jarak diantara dua tubuh dewasa itu.

Setelah Minho terlelap, Seungmin kembali disibukan dengan laptop dan pekerjaan kantornya. Namun kali ini Seungmin mengerjakan pekerjaanya di kamar sambil sesekali mengamati pergerakan sang istri.

Minho yang tadinya tertidur miring kearah Seungmin, tiba-tiba berubah terlentang dan membuat Seungmin terkejut. Seungmin segera merangkul tubuh Minho agar kembali miring kearahnya dan menahan punggung Minho dengan bantal agar posisinya tak berubah.

" Kamu nih Yang, dokter kan udah bilang ga boleh tidur terlentang gitu, masih aja." Gerutu Seungmin sambil menarik selimutnya untuk menjaga tubuh sang istri agar tak kedinginan.

Seungmin mematikan laptopnya, dia pun berbaring di samping Minho dan mengamati wajah tenang sang istri.

" Aku beruntung banget bisa dapet istri sebaik kamu. Makasih ya sayang udah mau jadi ibu dari calon anakku." Seungmin mencium kening Minho.

" Aku udah melupakan apa yang terjadi di masa lalu, aku cuma mau menatap masa depan sama kamu, Ho. Cuma kamu yang ada di hati ini. Kamu juga sayang, jangan nakal di dalam ya nak. Kasihan mama kamu sering kecapean gitu. Papa udah ga sabar ketemu kamu. Sehat-sehat ya nak," Seungmin mencium perut Minho dan dia pun tertidur.














Kyuji_25

[ GS ] KUSUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang