Setelah berganti pakaian, Seungmin membuka pintu kamar perlahan. Dia terkejut saat mendapati sang istri tengah menangis sendirian di kamar.
" Yang? Kamu kenapa? Hey ---- ada apa?" Seungmin duduk di samping Minho dan mengusap air mata sang istri.
Minho seketika memeluk Seungmin erat. Seungmin membelai lembut punggung istrinya tersebut agar Minho lebih tenang.
" Udah Yang, jangan nangis lagi. Kamu cerita sama aku ada apa?" Sebenarnya jantung berdebar kencang, dia mempersiapkan diri dan hatinya untuk kabar buruk apapun yang akan Minho sampaikan padanya.
" Aku mau kamu janji dulu, jangan pernah tinggalin aku apapun yang terjadi. Kamu akan tetap bersamaku, di sampingku, kamu harus bersedia menjadi pendampingku sampai maut memisahkan kita!" Ucap Minho dengan terisak.
" Ada apa sebenarnya Yang? Kenapa kamu sampai bawa-bawa maut segala? Apa yang dokter bilang? Anak kita kenapa? Ada masalah sama kehamilan kamu, iya?" Terka Seungmin. Minho pun menggeleng cepat.
" Ya, terus kenapa Yang? Apa yang membuat kamu sampai nangis begini? Jangan bikin aku khawatir dong."
Dengan ragu, Minho menunjukan surat cerai itu pada Seungmin. Seungmin terkejut karena tidak pernah menduga jika Minho akan kembali membuka luka lama mereka.
" Maksud kamu apa, nunjukin surat cerai ini? Jangan bilang kamu_____"
" Aku ga mau cerai dari kamu Yang, anak ini anak kamu. Aku ga pernah melakukannya dengan orang lain selain kamu. Maafkan aku karena pernah mengabaikan cinta kamu yang begitu tulus buat aku. Tapi aku mohon kamu percaya sama aku, aku ga bohong, ini anak kamu Yang... Anak kamu... Ini anak kamu Seungmin_____" Tangisan Minho pecah.
Seungmin merangkul sang istri dan mengecup keningnya.
" Sayang, kamu dengerin aku. Aku percaya sama kamu, aku percaya kalau anak yang ada di rahim kamu ini darah daging aku. Aku ga pernah meragukan itu sayang. Aku juga sudah memaafkan dan mencoba melupakan cerita kelam masa lalu kita. Aku ga mau hal itu nantinya akan menghalangi kasih sayang aku pada buah hati kita ini."
" Dari awal aku ga pernah punya niat untuk bercerai dengan kamu, sayang. Aku mengajukan perceraian bukan karena aku mau, tapi karena aku pikir kamu akan lebih bahagia jika kamu bisa hidup dengan laki-laki yang kamu cintai."
" Aku cinta sama kamu Seungmin. Kamu yang aku cintai, aku ga mau bercerai sama kamu. Aku mau kita terus bersama ---- Seungmin_____"
" Aku juga cinta sama kamu Minho. Cinta banget malah."
Seungmin kemudian mengambil alih surat cerai yang ada di genggaman Minho dan berjalan menuju dapur.
Minho mengikuti kemana Seungmin membawa surat itu. Seungmin menyalakan kompor dan membakar surat cerai itu di hadapan Minho.
Setelah kertas itu terbakar hingga tak tersisa. Seungmin menghampiri Minho dan mengelus pipi sang istri.
" Kamu lihatkan, aku udah hancurin kertas yang meresahkan hati kamu itu. Jangan nangis lagi ya sayang, aku ga mau liat kamu sedih. Sekarang kamu fokusin dan siapin diri kamu untuk menyambut kelahiran anak kita. Aku akan selalu ada di samping kamu. Aku janji."
Minho tersenyum, dia segera memeluk erat Seungmin. Seungmin membalasnya sengan kecupan hangat di bibir Minho.
______________________________________
Tak berapa lama kemudian Minho melahirkan seorang bayi laki-laki lucu yang mereka beri nama Jeongin.
Hyunjin dan Chan menjenguk keduanya saat Minho sudah di bawa kembali kerumah.
" Little dady!" Teriak Chan bahagia.
" Chan jangan teriak-teriak, nanti adiknya nangis loh!" Hyunjin memperingatkan anak semata wayangnya.
Mata Chan berbinar ketika melihat Jeongin kecil yang menggeliat di hadapannya.
" Tante, tante, Chan boleh gendong little daddy ga?" Tanya Chan polos.
" Little daddy?" Minho bingung.
" Iya, ini! Little daddy...." Chan menujuk pipi gembul Jeongin.
" Bukan little daddy dong Chan ---- kamu harusnya manggil Jeongin adek bayi. Lihat deh, mirip banget kan sama om?" Seungmin mengusak surai Chan gemas.
" Iya! Karena itu Chan panggil dia Little daddy. Soalnya dia mirip banget sama daddy."
" Hadeh! Anaknya lu ngomong apa sih mba?" Tanya Minho kesal.
" Jangan kan lu Ho, gua aja kadang ga ngerti si Chan ngomong apa." Hyunjin terkekeh.
" Tante, tante, Little daddynya boleh Chan bawa pulang ga? Nanti Chan tuker sama boneka boba Chan yang besar buat tante." Bujuk Chan.
" Ya kali Chan, anak tante mau di tuker sama boneka boba! Kalau mau tuker sama boneka, noh si Soonie aja kamu bawa!"
" Ih ga mau! Soonie kan suka lari-lari di genting! Boleh ya, tante ---- Chan mau little daddy." Rengek Chan.
" Chan... Anak mama yang paling pinter ---- ga usah aneh-aneh ya sayang, itu anak orang bukan anak kucing, main tuker ama boneka aja. Ga bisa dong..." Hyunjin menjadi gemas dengan perilaku sang anak.
" Tapi Chan mau little daddy! Mama beliin Chan little daddy kayak punya tante! Kayak gini!" Chan misuh-misuh.
" Ya kali Chan, mama mau beli dimana? Tar mama ditangkep polisi karena jual beli bayi ilegal! Emang kamu mau mama di penjara?"
" Pokoknya Chan mau little daddy! Kalau mama ga mau beliin, biar Chan bawa little daddynya tante Minho!" Chan bersiap menggendong Jeongin. Seketika keadaan pun menjadi histeris karena ulah satu anak itu.
" CHAN !! MAMA CORET KAMU DARI KK, YA! Nakal banget sih!" Hyunjin menjewer kuping sang anak.
Seungmin dan Minho hanya bisa menggeleng melihat perilaku nakal si kecil Chan.
FINISH [ END ]
Kyuji_25
Terimakasih bagi yang sudah mampir, vote dan komennya.
Semoga kalian terhibur
Sekian dan terimagaji 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] KUSUT
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini BUKAN bxb dan mengandung konten dewasa [ 25+ ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap Skip saja. Sekian dan terimagaji