Jake memandikan satu persatu anak-anaknya yang masih balita, dia memiliki 4 anak dibawah umur 5 tahun bayangkan betapa repot mengurus mereka tapi mana pernah Jake mengeluh menurutnya untuk apa mengeluh kalau yang dirawat anak darah daging sendiri.
"Opa palk donu! Palk uwon! Palk wony! Palk liki!" Anak gadis satu-satunya Jake mengabsen saudaranya.
Ibu muda itu menggeleng maklum, diantara anaknya yang lain gadis kecilnya ini paling cerewet dibanding saudara.
"Bukan begitu sayang, nama oppa Park Sunoo, kembaranmu Park Jungwon, ini Park Wonyoung, dan adek Park Riki, ingat ya.... aduh pintar sekali anak papa," Jake menjawil hidung Wonyoung.
"Yeayy wony pintal!! Opa wony pintal!" Masih mengenakan handuk terlilit dibadan Wonyoung berlari keluar kamar mandi sambil memanggil anak tertua.
Jake membersihkan peralatan mandi anak-anaknya, Wonyoung yang terakhir dimandikan anak itu selalu memintanya sedangkan yang pertama mandi adalah si bungsu.
Terdengar pekikan khas bayi dikamar si kembar Jake tahu pasti Jungwon mengejek Wonyoung sampai suara cempreng gadis mungilnya itu terdengar sangat marah.
"Uwon jelek!!" Mata tajam yang diturunkan sang suami sangat kental pada Wonyoung, Jake mengakuinya.
"Wony jeyek! Jeyek! Liyat dyes wony jeyek kayak wony," Jungwon anak tengah yang nakalnya minta ampun.
"HUWAAAA...... PAPA!!" Jika sudah menangis begini Jake akan repot sendiri.
Wonyoung terus menangis sambil berguling-guling dilantai badannya sudah telanjang, Jungwon malah tertawa ikut berguling-guling bersama kembarannya, tangisan cempreng gadis kecil itu makin keras saat Jungwon menarik rambutnya.
"HUWAAA..... AAAA..... PAAPAAA!!" Jake membiarkan saja nanti mereka akan berpelukan dan tertawa bersama.
Braagh!!
Seseorang menendang pintu kamar si kembar sampai engsel pintu lepas satu, dua anak itu langsung terdiam, Jake tahu siapa itu.
"Bisa diam?!" Bentakan itu membuat Jungwon dan Wonyoung bangkit lalu bersembunyi kebelakang kaki Jake.
Itu Park Sunghoon ayah sekaligus suami Jake, anak-anak takut pada Sunghoon yang begitu kasar bahkan Sunoo tidak berani keluar kamar karena pernah seharian Sunghoon dirumah.
"Aku baru tidur jam 4 pagi, Jake! Suruh anak-anakmu diam!" Kata itu lagi, Jake menunduk.
Sunghoon tidak bisa menerimanya, tapi kenapa anak-anaknya juga kena imbas? Jake ingin berteriak kalau pria itu keterlaluan pada 4 anaknya.
"Aku hukum mereka jika sekali lagi begini, didik anakmu! Aku bekerja seharian bukan untuk memberi makan anak bodoh seperti mereka, aku tahu kau hanya duduk diam menunggu uang dariku jadi mendidik mereka tidak akan membuatmu lelah." Pria itu pergi setelahnya.
Perkataan Sunghoon membekas dihatinya, Jake bertanya pada dirinya sendiri kapan dia duduk diam menunggu uang sang suami? Kapan! Selama memiliki 4 anak Jake hanya tidur 3 jam sehari, merawat sambil mendidik 4 anak bukan hal yang mudah. Jake akui ia memang tidak bekerja tapi pekerjaan rumahnya sangat melelahkan rumah sebesar ini dia urus sendiri.
Hari Jake sangat sibuk tapi Sunghoon mana paham itu, pria berstatus suami sahnya itu banyak menghabiskan waktu dikantor lembur sampai lupa punya keluarga.
Jungwon dan Wonyoung berpelukan menangis bersama bukan tangisan histeris hanya isak tangis sangat kecil yang berusaha ditahan takut ayah mendengar lagi. Badan telanjang anak kembar itu saling menempel Jungwon mengelus punggung Wonyoung dan gadis kecil itu melakukan hal yang sama.
Sedangkan Jake menatap nanar suaminya, lalu berpaling pada si kembar, "Hey sayang... sini mau papa gendong?" Hati Jake teriris melihat kembar rapuh dan menguatkan satu sama lain.
"Mau... hikss.... " Anak laki-laki berusia 4 tahun itu lebih dulu merentangkan tangan.
"Wony cuga.... " berakhir papa 4 anak itu menggendong dua bocil kembar tersebut.
"Ayah jahat... hikss..... uwon benci yayah!"
Jake membelalakan matanya kening Jungwon dan Wonyoung dikecup bertubi-tubi.
"Ayah cuma capek kerja buat kita." Wonyoung menggeleng.
"Culuh yayah janan kelja!"
.
Aku mau ngeluarin semua cerita yang aku tulis dalam rangka kangen sungjake
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [sungjake]
FanfictionTAMAT feat. Sunoo, Jungwon, Wonyoung, and Riki. Sunghoon menganggap keluarga tidak ada, seorang ayah yang menyesal diakhir cerita "Aku minta maaf."