42

7K 687 16
                                    

.

"AYAH SAMA PAPA JAHAT!!"

Wonyoung berlari ke kamarnya sendiri lalu membanting pintu dengan kencang sampai tertutup, anak gadis itu berlinang airmata bahkan suara tangisannya terdengar dari luar kamar. Tidak beda jauh dari saudari mereka Sunoo dan Jungwon menatap nanar penuh airmata kedua orang tua mereka.

Jungwon mulai duduk dan menangis kencang sambil berguling-guling dilantai.

"A-ayah sama papa katanya sayang donu hikss... " Sunoo memeluk lututnya kemudian menenggelamkan wajah di antara lipatan tangan dan mulai menangis.

Sunghoon memalingkan wajah ke arah lain melihat aksi protes anak-anaknya, ayah dari 4 orang anak itu sebenarnya tidak tega, namun ini adalah keputusan yang paling tepat Jake pun menyetujuinya.

"A-ayah sama papa bilang donu mau apa aja diturutin. Ayah sama papa ingkar janji! Hikss.... " Sunoo begitu kesal atas penolakan sang ayah padanya.

Tangan Jake mengelus pundak anak sulung tersebut penuh kasih sayang, "Hyung masih kecil.... liat papa dulu, mana muka gantengnya papa liat," Sunoo menggeleng.

"Donu hyung, kak uwon sama kak wony masih kecil, sayang. Kalo masuk asrama siapa yang jagain kalian? Sama ayah papa aja sekolah biasa kayak sekarang ya? Nanti kalo udah lulus SD baru boleh masuk asrama, papa sama ayah janji deh." Jake terus memberikan pengertian pada anaknya.

Jadi Sunoo menginginkan masuk sekolah hybe Art School tempat anak-anak menjalani pendidikan menjadi seorang seniman, sama halnya dengan Jungwon. Sedangkan Wonyoung ingin sekolah di Produce 48 tempat wanita karier sukses dilahirkan, anak gadis itu bercita-cita menjadi model.

Masalah adalah sekolah elite yang mereka inginkan harus tinggal di asrama, Sunghoon dengan tegas menolak hal itu tanpa pikir panjang, Jake pun begitu. Umur anak mereka masih terlalu kecil untuk tinggal di asrama, Sunoo dan kembar masih belum bisa mandiri takutnya mereka akan mengalami kesulitan.

"Papa takut donu hyung kesusahan disana terus papa gak bisa bantu, liat tangan donu hyung kecilkan? Liat kaki donu hyung juga pendek, nanti aja ya lulus SD kita masuk kesana? Anak baik?" Sunoo keras kepala seperti sang ayah, Jake pun baru mengetahui fakta ini dua bulan terakhir.

Sunghoon menggendong paksa Jungwon karena anak itu sudah nekat membenturkan kepalanya ke lantai, "Mbul, ayah masih bisa marah loh." Namun Jungwon tetap Jungwon gen Sunghoon 100% ada pada dirinya, dari wajah hingga kepribadian. Anak itu tidak takut mendengar ancaman sang ayah.

"HUWAAA....... YAYAH NDA MAU!! SEKOLAH! SEKOLAH! SEKOLAH!" Untung saja Sunghoon kuat ketika Jungwon bergerak heboh dalam gendongannya.

Jungwon berontak dalam dekapan sang ayah kakinya bergerak tak tentu arah, tangannya memukul dada Sunghoon berkali-kali, "Mbul jangan sampai ayah sita hp kamu." Anak itu sedikit tenang, namun suara tangisannya masih sangat nyaring.

Prankkk!!

Semua orang terkejut tiba-tiba vas bunga di lemparkan seseorang, Wonyoung pelakunya, benar-benar duplikat Sunghoon 100%. Jake buru-buru menghampiri Wonyoung dan membawa gadis itu duduk di dekat kakak sulungnya.

"Duduk yang bener, ini papa beneran marah ya." Wonyoung menunduk sambil memilin jarinya.

"Papa paling gak suka kalo udah marah lempar barang-barang begitu, gimana nanti kalo kena orang? Wony papa gak pernah ngajarin kayak gitu, duduk yang bener papa bilang." Jake merapikan rambut panjang anaknya, mendapatkan perlakuan lembut seperti itu Wonyoung terisak pelan.

"Wony mau sekolah papa .... wony mau sekolah.... "


Jake menoleh ke arah Sunghoon, pria itu diam tak bersuara sama sekali. Berat melepaskan anak-anak yang masih sangat kecil, umur mereka pun belum memenuhi syarat masuk sekolah yang mereka inginkan, minimal 10 tahun sedangkan Sunoo berusia 8 tahun dan kembar berusia 6 setengah tahun. Belum lagi Sunghoon teringat mimpinya.

"Wony masih kecil sayang, liat badan wony masih kecil." Wonyoung menggelengkan kepala.

.

Sampai malam ke-tiga anak itu merajuk juga mogok makan dan bicara sudah dibujuk rayu mereka keras ternyata lebih keras dari sang ayah, malam ini Sunghoon menyandarkan kepala Jake di dada bidangnya. Orang tua muda itu kalut mengingat buah hati mereka, sesedih ini melepaskan anak pergi mengejar impian mereka masing-masing.

"Sekolah Hybe punya uncle Jin kan?" Sunghoon memulai percakapan setelah hampir 20 menit hening.

"Iya punya uncle Jin, kalo Donu sama uwon mau sekolah kesana suami uncle Jin yang jamin, kalo produce 48 yayasannya masih dibawah pimpinan mama Park." Sunghoon mengangguk paham, baru tahu dia pasal ini, bodoh sekali.

Sunghoon mengecup seluruh wajah pria cantik yang berada dalam dekapannya, "Berat juga ternyata jadi orang tua, baru juga anak-anak mau ke sekolah impian mereka kita sudah sesedih ini." Benar apa yang Sunghoon katakan perasaan ini membuatnya ingin mengamuk.

"Iya, anak-anak kita udah mulai besar ayah, donu hyung, kak uwon sama kak wony sudah milih jalan masing-masing."



"Belum juga mereka remaja kita sudah ditinggalin, aku takut sayang kita tua anak-anak kita sudah gak pernah pulang ke rumah." Jake langsung menangis.




.

"Makan dulu baru ayah kasih izin sekolah." Dengan setengah hati Sunghoon mengatakan itu pada anak-anaknya, dan tentu mengundang sorak heboh nan meriah dari Sunoo, Jungwon serta Wonyoung.

Terpaksa Sunghoon dan Jake mengiyakan kehendak anak-anak mereka meskipun berat daripada Sunoo dan kembar sakit jika terus melanjutkan acara mogok makan, ingat ini sifat Sunghoon dan pria tidak akan main-main dengan ucapan maupun perbuatannya, sifat buruk menurun kepada anak-anaknya.

Bruuggh!

"MAKASIH AYAAH!" Sunghoon menghela nafas lega. Mereka memeluk kaki sang ayah bergantian dan memberikan ciuman dipipi Sunghoon.



Jake sudah tidak sanggup melihat wajah anak-anaknya sekarang dia harus terbiasa tanpa mereka, hatinya hampa membayangkan rumah ini akan sepi tanpa canda tawa ke-tiga anaknya.

"Kalo ada yang nakalin langsung bilang sama kakek Joon sama tante Yunjin, ngerti?" Anak anak itu mengangguk antusias.







.



Masih belum selesai ternyata guysss..... aduuh prat ini ketinggalan ternyata🤣

My Family [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang