.
Jake pergi ke kamar Sunoo lebih dulu untuk memastikan keadaan anak sulung itu dan tahu apa yang Jake dengar saat membuka pintu kamar anaknya? Sunoo berdoa agar papanya bahagia, Jake tersenyum lembut.
"Sayang sekali ya sama papa?" Sunoo tersentak mendengar suara papanya dari belakang, Jake berjalan dengan langkah diseret menuju ranjang sang anak.
"Hyung kecil sayang sekali sama papa ya? Aduuh imutnya .... " anak itu malu karena godaan papanya mana papa tersenyum lebar yang artinya papa baik-baik saja, Sunoo tidak sadar ada lebam dipelipis sang papa dan cara jalan Jake tertatih.
Sunoo menyambut pelukan sang papa dan menumpahkan tangisnya didada pria cantik itu sambil menghirup aroma lembut yang menguar dari tubuh ramping sang papa.
"Donu sayang papa hikss ... papa jangan sedih lagi ayo kita tinggalin ayah gak papa .... ayah bisa gak ada kita .... " Jake tertegun mendengar perkataan sang anak.
Dapat rasakan setiap kesedihan dari tangisan Sunoo.
"Kalo papa tinggalin ayah kalian jangan tinggalin papa janji?" Sunoo mengangguk.
"Donu gak liat papa sehali saja sudah sedih, tapi kalo gak liat ayah biasa aja," anak itu tidak mau kesedihan papa lagi, cukup melihat papa menangis saja setiap malam jangan tambah lagi karena kehadiran sang ayah.
Sunoo memeluk makin erat papanya tidak dapat ia bayangkan papa terus menderita sungguh menyakitkan lebih baik tanpa ayah, Sunoo bisa menjaga papanya dibantu Jungwon.
"Ekhheeem! Ada yang peluk telus nda ajak ajak!" Suara Jungwon berusaha menyeramkan malah terdengar menggemaskan.
Ada 3 pasukan Jake disana menatap kakak tertua iri, "Oooh begini cala main oppa? Is okey ay know! Ayo celang!" Kamar Sunoo penuh canda tawa dari ke-4 anak-anak itu.
Jungwon berusaha menarik kakak tertuanya dari pelukan sang papa, Wonyoung mencari celah agar bisa memeluk papanya dan Riki menatap bingung mereka dari ujung ranjang dengan tatapan polos kadang memekik girang kala Jungwon berteriak.
Jake diam saja menunggu siapa yang menang nanti jika diinterupsi akan ada tangisan kencang dari mereka, jadi mau diapakan kakinya, tangan entah bagaimana Jake hanya tertawa saja sambil menyemangati anak-anak itu.
"Papanya uwon!" Riki paham kata-kata itu langsung merangkak menuju kakak laki-lakinya dan hap bahu Jungwon digigit si bungsu.
"Papa cakit hikss .... " Jake mengulum senyum melihat anak bungsunya terlihat bahagia setelah berhasil membuat yang lebih tua menangis.
Bukan masalah besar bagi Jake karena Riki gigi sudah ada 12 katanya sedang mencoba performa gigi baru, sayang selalu Jungwon yang jadi sasaran, Riki pernah menggigit Wonyoung malah kena cubitan maut gadis kecil itu dan saat menggigit kakak sulung malah pengang telinganya sebab teriakan lumba-lumba Sunoo. Berakhir Riki yang menangis.
Jake mengecup bahu yang kena gigitan si bungsu, "Adek iki kayaknya suka uwon deh," Jungwon berhenti menangis lalu menatap sang adik tidak percaya.
"Ade cayang uwon?" Riki mengerjapkan matanya, kemudian menatap sang papa mengangguk ikut mengangguk.
"Ahahahahaaa cayang ade cuga!!" Jungwon tidak marah pada Riki malah memeluk erat bayi itu hingga Riki yang menangis.
"Kalma is lil!" Jake menoleh menatap putrinya geli, sejak kapan anak ini suka berbahasa inggris? Mau memperbaiki pengucapan Wonyoung tapi ya sudahlah namanya anak-anak.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [sungjake]
FanfictionTAMAT feat. Sunoo, Jungwon, Wonyoung, and Riki. Sunghoon menganggap keluarga tidak ada, seorang ayah yang menyesal diakhir cerita "Aku minta maaf."