.Jake menangis dalam pelukan sang suami sesegukan di kamar mereka, Sunghoon mengecup surai Jake menenangkan pria cantik itu dengan penuh kelembutan, rasa bersalah memenuhi relung hatinya dan sesakit ini melihatnya apalagi Sunghoon menjalani hidup seperti Jake.
Dalam dekapan Sunghoon papa 4 anak tersebut menumpahkan keluh kesahnya, "Aku sendirian Sunghoon, kamu ninggalin aku sendirian pas mau lahirin kembar. Kamu gak mau gendong anak-anak kamu waktu mereka bayi, kamu kayak jijik liat mereka padahal mereka anak kamu Sunghoon." Tangan Sunghoon bergetar ketika mengingat kesalahan fatalnya dulu.
"Kamu jahat, Sunghoon. Kamu sering pukul kembar sama Sunoo padahal mereka anak-anak mana tau apa-apa, kamu limpahin kesalahan kamu ke aku sampe keluarga kamu suka keluarin kata-kata kasar ke anak-anak." Jake menangis begitu kencang dan meremas baju yang Sunghoon kenakan.
"Ayah kamu sering nyalahin aku boros padahal itu kelakuan pacar kamu, anak-anak jadi pendiam di depan umum karena mama kamu pernah bilang mereka bawa sial gak pantes buat ketemu orang." Sunghoon memeluk Jake semakin erat.
Jake mengingat semua kelakuan buruk pihak keluarganya maupun keluarga Sunghoon padanya dan anak-anak, tidak ada sandaran, tidak ada tempat untuk istirahat Jake tidak punya siapa pun di dunia ini.
Kelakuan Sunghoon memang membekas dihatinya, namun kenapa rasa cinta malah semakin membesar pada pria ini? Jake berusaha melupakan cinta karena penderitaan terus datang menghampirinya tapi gagal melihat Sunghoon kelelahan saja Jake tidak bisa tidur memikirkan suaminya.
"Kenapa Sunghoon? Kenapa kamu bisa begitu?" Jake menarik tangan Sunghoon dan meremas pergelangan tangan pria itu.
"A-aku minta maaf .... " tangisan Jake semakin kencang.
"Sunghoon.... jangan berubah lagi ya? Aku takut... " hati Sunghoon terasa remuk sekarang, tak pernah terlintas kalau akhirnya akan seburuk ini.
"Aku takut anak-anak gak punya ayah yang mereka banggain lagi, aku takut Sunoo, Jungwon, Wonyoung, sama Riki gak punya tempat pulang lain kalo aku gak ada lagi disini." Jake tidak pernah memikirkan dirinya sendiri tapi anak-anak selalu tentang anak-anaknya, Sunghoon bertemu malaikat itu benar adanya dan pria cantik ini orangnya.
Sunghoon menangkup rahang kecil Jake penuh kelembutan sekarang mata mereka bertatapan, mata Jake sudah membengkak manik hazelnya memerah serta pipinya banjir air mata.
"Maaf, maaf, maaf, maaf aku ayah yang gagal, kepala keluarga yang gagal, aku gagal. Aku harusnya melindungi kalian tapi malah aku yang menyakiti kalian." Tangisan orang tua muda itu saling bersahutan satu sama lain, Sunghoon tidak melepaskan Jake walaupun sebentar saja penyesalannya memenuhi relung hati.
Sunghoon adalah ayah yang menyesal dengan apa yang dia perbuat sendiri, seorang kepala keluarga yang di hantui rasa bersalah selama hidupnya, seorang ayah yang tidak ada dalam cerita masa kecil anak-anak padahal mereka bersama.
.
"Makan dulu uwon baru main." Jungwon mendengus tak ayal memakan sarapannya tergesa-gesa kadang menoleh ke belakang tepat ada sebuah dinding kaca dimana pemandangan pantai terlihat jelas dan dua saudaranya ada disana bermain pasir.
Hari ini Jungwon bangun kesiangan papa tidak membangunkannya sama sekali, tak lama matanya berair ketika ayah mengangkat tubuhnya dan Jungwon makan sambil dipangku ayah.
"Hikss... yayah... " hal-hal sekecil ini menjadi begitu berharga bagi anak-anaknya Sunghoon melewatkan banyak moment bersama mereka, 7 tahun selama itu dia meninggalkan keluarganya hanya karena membenci Jake.
"Mau ayah suapi?" Jungwon mengangguk.
Jungwon makan di suapi sang ayah sepanjang makan juga anak itu menangis sesegukan sambil menangkup rahang ayahnya, Jake tersenyum pedih memang sebahagia itu mereka sekarang.
.
Wonyoung sibuk memperbaiki rambut panjangnya yang basah akibat bermain air dipantai, gadis kecil tersebut kesulitan di saat Jake ingin membantu Sunghoon mengambil ikat rambut dari tangannya dan berlari kecil menghampiri satu-satu perempuan di keluarganya.
"Sini ayah bantu." Sunghoon memegang rambut halus berwarna sedikit kecoklatan gen Jake itu dan menggelung seadanya rambut Wonyoung yang terpenting tidak menghambat kegiatan
Gadis kecil itu berbalik badan, "Yayah? Yayah gak belubah lagi kan?" Sunghoon lihat manik hazel Wonyoung itu sangat mirip Jake terlihat begitu bahagia.
"Ayah.... " Wonyoung memeluk kaki jenjang sang ayah.
"Telima kasih yayah, wony nda liat papa nangis lagi, telnyata doa wony di dengal tuhan supaya yayah jadi baik telus sayang papa, wony, uwon oh iya uwon mau main lobot sama yayah, donu oppa, adek liki. Wony sayang yayah."
.
Selama dua minggu di pulau pribadi milik keluarga Park yang akan diwariskan pada Sunghoon banyak hal berubah, Jake semakin sering tersenyum, Sunoo semakin membaik keadaannya, dan Sunghoon semakin mendekatkan diri pada keluarganya.
"Keluargaku." Itulah yang Sunghoon gumamkan ketika tidur dipeluk anak-anaknya dan juga Jake.
Rasa stressnya hilang hanya dengan mendengar celotehan anak-anaknya.
"Iya ini keluarga kamu Sunghoon, terima kasih mau pulang ke rumah kamu yang gak seberapa ini."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [sungjake]
FanfictionTAMAT feat. Sunoo, Jungwon, Wonyoung, and Riki. Sunghoon menganggap keluarga tidak ada, seorang ayah yang menyesal diakhir cerita "Aku minta maaf."