39

7.5K 824 35
                                    


.

Pulang liburan Sunghoon terlihat begitu segar masuk bekerja setelah hampir 2 bulan mangkir dari tugas yang dia emban sebagai direktur, itu pun perlu tenaga lebih agar Sunghoon mau bekerja. Ayah Park, daddy Shim mengecamnya pun gagal membujuk Sunghoon untuk kembali bekerja, tapi ketika keluarga besar mulai menyalahkan Jake dan anak-anaknya pria itu langsung berangkat kerja. Sunghoon sempat marah besar dan mencaci maki keluarganya sendiri disaat Jake murung bersama anak-anaknya.

Jake sendiri diam saja malah meminta maaf atas apa yang Sunghoon lakukan disusul Sunoo, kembar bahkan Riki dengan bahasa bayinya memohon maaf pada kakek neneknya, "Nanti kalo kata ayah kerja ya kerja aja, aku sama anak-anak udah biasa kok, jangan bikin daddy sama ayah marah mereka udah tua." Sunghoon harus mengatakan pada semua orang kalau dia sudah bertemu banyak malaikat selama ini.

"Pagi pak Sunghoon," para karyawan sibuk menyapanya sayang sekali Sunghoon sibuk dengan ponselnya, kalian tahu apa? Pria itu sedang memandang lamat gambar Jake dan anak-anaknya selama liburan.

"Sayang ayah." Jantung Sunghoon berdetak kencang saat mengatakan itu, tak sadar airmatanya jatuh dalam kesendiriannya di lift.

Sunghoon ingin memutar waktu kembali pada 7 tahun yang lalu disaat awal pernikahannya seandainya bisa, Sunghoon ingin melihat perkembangan anak-anak hingga sebesar sekarang, tapi terlambat sudah bahkan Riki menginjak usia 1 tahun Sunghoon masih sibuk dengan dunianya sendiri, tanpa tahu anak-anaknya memerlukan figur ayah yang membimbing mereka.

'Uwon cuma ada papa jadi uwon halus bisa cepet gede bial ada lindungin papa.'

'Donu minta sama tuhan tolong jagain papa, donu gak bisa liat papa nangis, donu gak tenang.'

'Kalo wony becal wony halus lebih becal dali papa bial gendong papa waktu papa nangis.'

Kalau anak-anak diluaran sana jika ditanyakan cita-cita pasti ada beragam jawabannya, mau jadi dokter, mau jadi polisi, guru dan lainnya, namun berbeda dengan anak-anaknya 'PAPA' kata itu tujuan mereka hidup hingga sekarang, Sunghoon seperti orang asing yang baru masuk ke dalam lingkup keluarga mereka.

Sunghoon menjadi foto keluarganya jadi lookscreen di handphonenya, dan memasukannya ke dalam saku jas yang dia kenakan sambil berjalan keluar lift Sunghoon bergumam, "Kalo cita-cita kalian bahagiaan papa, ayah bakal berjuang usahain kalian sampai puncak itu. Biar ayah jadi tempat berdiri kalian."


.

Selesai rapat sekretaris Sunghoon berlagak aneh daritadi seakan ingin mengutarakan sesuatu tapi tidak bisa, Sunghoon jengah dan membanting berkas penunjang bertahannya perusahaan begitu kencang.

"Kamu mau saya pecat, Shin?" Shin Yuna nama sekretaris Sunghoon tersentak lalu membungkuk berkali-kali dan memberikan sebuah amplop kepada Sunghoon.

"I-i-itu dari pengadilan agama, pak... surat gugatan cerai istri anda dari dua minggu yang lalu di kirim oleh pengacara istri anda sendiri, s-saya sudah telpon pak Sunghoon tapi gak aktif mau bilang tadi pagi pak Sunghoon keliatan bahagia. Ini rahasia pak cuma saya yang tau kata pengacara gak boleh bilang siapa-siapa sampe ke tangan pak Sunghoon sendiri. Maaf pak saya gak maksud apa-apa." Sunghoon mematung.

Amplop itu ditelisik lebih lanjut ada kop resmi pengadilan agama, tangan Sunghoon tremor seketika dan bayangan mimpi itu mulai bermunculan.

Tanpa banyak bicara Sunghoon mengambil amplop itu dan berlari keluar ruangan meeting.

Jake akan meninggalkannya, itulah yang Sunghoon pikirkan sekarang, Jake sudah tidak tahan lagi bersamanya Jake-nya ingin menyerah dan meninggalkannya. Sunghoon menangis membayangkan itu.


.

Sedangkan di rumah Jake sibuk mengajak Riki dan Jungwon bermain, kemana Sunoo Wonyoung? Mereka sedang menangkap ikan di kolam, Riki tergelak dalam pelukan sang papa karena begitu bahagia di ajak papa bermain bersama kakak tengah.

Jake menciumi pipi gembil anak-anaknya hingga keduanya tertawa semakin nyaring, Jungwon belum sempat mengganti bajunya yang masih memakai seragam sekolah, anak itu awalnya protes kenapa papa tidak lagi mengantar dan menjemputnya sekolah dia tidak mau di antarkan supir.

Tapi Jake berhasil membujuk anak nakalnya itu hanya dengan embel-embel boleh makan yupi bersama Riki, jadilah mereka bercanda di ruang tengah begitu riang. Mulai sekarang Jake hanya fokus pada anak-anaknya saja tidak lagi memikirkan pekerjaan rumah.

"Uwon kangen ayah papa.... " Jake menaikkan alisnya tumben sekali si gembul ini rindu ayah biasanya malah takut bertemu ayah sendiri.

"Yayah? Uuh..... " bibir Riki mengerucut lucu saat selesai mengatakan itu.





"SAYANG AYAH PULANG!!" Tubuh dua anak-anak itu tersentak mendengar sang ayah berteriak sambil berlari masuk rumah.




..

Hai semua gak papa aku balik lagi nih? Mungkin aku mau namatin cerita yang masih on going dulu deh baru pergi lagi hehe


Oh iya aku punya tim vote nih kita ngadain donasi buat birthday Jake di beberapa aplikasi tertentu, kalo ada yang minat buat donasi bisa dm aku, berapapun soalnya kita ambis tahun ini mau menangin buat Jake karena tahun lalu gak menang, bisa lewat dana, ovo sama spay siapa tahu kalian mau gitu

My Family [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang