10

8.4K 929 42
                                    

..

Jake selesai menyiapkan apa saja yang akan anaknya perlukan untuk menginap dirumah sakit, sekarang tinggal miliknya saja lagi.

Masuk kamar yang tidak terkunci Jake tertegun melihat Sunghoon sama sekali tidak tidur.

"Lama. Aku ingin sesuatu."

Sangat tidak tahu malu, padahal mereka sedang berseteru. Jake faham apa yang Sunghoon maksud dia pasrah ketika pria itu mencumbunya dan berakhir diranjang melayani suaminya itu.

"Jangan lama-lama aku meninggalkan anak anak dirumah sakit ah!" Sunghoon tidak peduli, dia masih bergerak gagah mendominasi Jake.

"Terserah padaku, aku tahu kamu tidak bodoh meninggalkan anak itu dirumah sakit sendirian."

Jake meremat sprei merasakan gairah pria itu sedang dipuncak dan terus mengejar kenikmatannya sendiri.

Selesai melayani suaminya Jake langsung menyiapkan barang milik tidak banyak lagi pula dia akan bolak balik, tidak mungkin urusan rumahnya terbengkalai, Sunghoon juga akan cuti beberapa hari tidak mungkin meninggalkan tugasnya sebagai istri.

"Aku pergi dulu, nanti pagi aku pulang sebelum kamu bangun, janji."

Jake pergi Sunghoon mendengar deru mesin mobil menjauhi pekarangan, pria itu keluar kamar untuk pergi kedapur, sepanjang jauh mata memandang rumah bersih tidak ada bekas jejak kaki Sunoo, Jake sudah membersihkannya semua.

Sunghoon melihat dimeja makan ada makanan yang tertutup tudung saji, dan masih hangat.

"Kenapa bisa?" Ucap Sunghoon, bagaimana bisa Jake mengerjakannya sendiri.

Makanan itu buatan Jake sendiri ayam kecap kesukaannya, Sunghoon jadi berselera untuk makan pria itu mengambil piring dan mulai makan dengan lahap.

Buatan Jake memang yang terbaik Sunghoon makan tanpa beban sama sekali tidak memikirkan bagaimana kabar anaknya.

Sunghoon sendirian dirumah, kosong seperti dirinya yang juga kosong tanpa perasaan apapun.

Jake sampai dirumah sakit langsung mendapat kabar anaknya sudah sadar dan mau makan banyak.

"Uwon tadi suapi hyung?" Jake bertanya dengan senyum sangat lebar, merasa bangga akan apa yang anaknya lakukan.

Jungwon mengangguk malu-malu karena senyum papanya membuatnya membuncah seketika, papa bangga padanya itulah yang Jungwon pikirkan.

"Hebat sekali anak papa .... "

Sedangkan Sunoo berada dalam dekapan Jake mendusel manja sampai Riki marah dan merengek kesal pada Wonyoung yang memeluknya.

Tangan Riki terangkat, "Ppapaaa!! " Wonyoung tidak mau melepaskan Riki sebab gadis kecil itu ingin mengajak adiknya bicara memakai bahasa bayi.

"Ade diem! Wony ini cape! Janan nanis!! " Jake tertawa saja, memang Wonyoung sangat menyayangi adiknya, tapi Riki jarang mau bersama Wonyoung, inilah kesempatan anak itu.

"Ppapa!! Huweee..... " akhirnya jalan ninja bayi andalan bayi itu menangis.

Jungwon tertawa mengejek Wonyoung karena anak itu dengan mata berkaca-kaca menyerahkan Riki pada sang papa, dan menangis terisak setelahnya.

"Ade liki nda cayang wony?" Riki mengerjabkan matanya.

Wonyoung merasakan kepalanya dielus papa makin menangis, "Ade liki nda cuta cama wony? Papa ade liki nda cayang wony ... "

"Yang!!" Bayi menjawab riang dan tangannya menarik rambut Wonyoung keras.

"HUWAAA .... PAPA CAKIT .... HUWAAA ...  "


"Natal!! Ayo uwon mayin janan belcama ade liki!"





My Family [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang