.
"Kalo papa bilang jangan nakal ya jangan nakal ... liat lutut kakak uwon berdarahkan?"
Pagi-pagi Jake sudah dibuat panik oleh anak kecil bertubuh gempal itu karena Jungwon terjatuh dari bangku ingin memanjat ke ranjang kakaknya yang tertidur pulas.
Jungwon tidak menangis, tapi menyendu lagi-lagi dia melihat wajah sedih papanya padahal Jungwon tidak ingin membuat papanya sedih, "Maap papa uwon calah," Jake mencium keningnya.
"Esok hyung kecil sudah boleh pulang, jadi hari ini kak kembar pulang duluan," Jungwon jelas tidak mau, enak saja dia tidak mau bertemu ayahnya.
"Nda! Uwon ikut yung!" Jake menggendong tubuh gempal itu dan menggesekkan hidung mereka.
"Sayang ... papa gak bakal lama kok, janji?"
.
Sampai dirumah Jungwon dan Wonyoung bergandengan tangan masuk rumah disusul Jake dibelakang sambil membawa tas besar keperluan anak-anak selama dirumah sakit.
Langkah anak-anak itu berhenti ketika ruang tamu dipenuhi mainan berbagai jenis dan ada si bungsu yang tengkurap disana.
"WAAAHHH .... MAIN!! " mereka memekik heboh lalu berlari menghampiri bayi di antara mainan itu.
"Ade dapat dalimana main?" Jungwon mengintrogasi sang adik, sedangkan Jake terperangah apakah Sunghoon membeli semua ini? Itu batinnya.
Sunghoon datang dari dapur membawa botol dot Riki, si kembar langsung mati kutu, Jungwon melepaskan robot yang dia pegang, dan berlari kebelakang tubuh sang papa, berbeda dengan Wonyoung gadis kecil itu melemparkan mainannya lalu berlari ke kamar.
Melihat reaksi beda dua anak itu Jake mengambil nafas berat, "Kak uwon mandi gih, papa mau mandiin adek," Jungwon mengambil langkah seribu pergi dari sana.
"Anakmu aneh." Ucap Sunghoon, dalam hati dia sedikit kecewa saat Jungwon melemparkan robot yang memang dia beli untuk anak itu.
"Riki rewel ya?" Ayah muda tersebut menggeleng kemudian mengangkat tubuh kecil bayi itu sebelum Jake mengambilnya.
Jake tersenyum, "Apa sayang? Sama ayah ya mandinya? Mau?" Riki tergelak sambil bertepuk tangan, mulut tak henti menyesap rakus dot.
"Ajarkan aku." Jake mengangguk.
.
"Yayah cuma cayang adek!!" Jungwon dan Wonyoung menangis sambil berpelukan didalam kamar mereka.
Ada kala hati ingin merasakan kasih sayang ayah mereka, namun sang ayah terlalu cuek dan jahat membuat mereka mencoba tidak ingin hal itu, tapi pagi ini keinginan mereka lebih dulu dimiliki sang adik yang bahkan belum bisa bicara lancar dan membuat keinginan.
"Aku benci yayah."
"Iya! Uwon cuga!" Jungwon berlari kekamar mandi setelah puas menangis.
Tok tok tok
"Kak kembar? Ini papa, sudah selesai mandi?" Wonyoung menghapus air matanya, dia ingat ada papa lebih berarti dari ayah yang jahat itu.
"Tunggu papa!! Wony belum!!"
Jake terkekeh dibalik pintu Wonyoung mendengarnya gadis kecil itu membayangkan betapa cantik papa saat terkekeh, gadis itu langsung berpose bak model papan atas.
"Wony!! Ambilkan anduk uwon!!"
"Ish ganggu cuga!! Wony udah cantik!!"
.
Dah lunas ya ....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [sungjake]
FanfictionTAMAT feat. Sunoo, Jungwon, Wonyoung, and Riki. Sunghoon menganggap keluarga tidak ada, seorang ayah yang menyesal diakhir cerita "Aku minta maaf."