O P E R A S I

1.2K 143 11
                                    

TOK TOK TOKK

Ternyata itu suster yang masuk keruangan Aldebaran, karena siang ini Al memang akan melakukan serangkaian pemeriksaan.

"pak Al sekarang kita melakukan pemeriksaan dulu ya" ucap perawat

Andin membantu Al untuk duduk di kursi roda dan menemaninya untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan yang akan dilakukan kali ini adalah MRI dan CT SCAN, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat lokasi dan ukuran tumor glabiostoma multiforme yang berada di otak. Yaa meskipun pemeriksaan itu cukup lama, Andin tetap setia mendampingi sang suami.

Hari mulai sore bahkan beberapa menit lagi adzan magrib terdengar, Aldebaran pun sudah selesai melakukan serangkaian pemeriksaan. Kini ia sudah kembali di ruang rawatnya.

Dan benar saja, tak lama ia sampai di ruangan nya adzan magrib pun terdengar, Andin bersiap-siap untuk melakukan sholat Maghrib, ia pun mengajak suaminya sholat juga.

"Mas aku mau sholat, kamu mau sholat juga?" Tanya Andin yang dijawab anggukan oleh sang suami. Andin pun menyuruh Al untuk bertayamum saja, setelah itu mereka tetap melakukan sholat berjamaah seperti biasa. Andin sholat dibawah sedangkan Al tetap sholat diranjangnya mengingat kondisi Al yang memang sedang tidak baik-baik saja.

Setelah sholat Aldebaran menyuruh Andin untuk membeli makan di kantin, karena ia tahu betul Andin itu terkadang lupa makan apalagi di kondisi sekarang yang sibuk mengurus suaminya.

"Andin kamu makan dulu sana, beli makanan di kantin"

"Ntar aja mas, aku belum laper"

"Hey, iya kamu mungkin belum laper tapi anak kita laper. Makan yaa, pasti situasi ini juga nguras tenaga kamu, saya gak mau kamu sakit" ucap Al

"Terus nanti kamu sama siapa kalo aku beli makanan?"

"Ndin saya bukan anak kecil, gapapa udah sana beli makanan dulu ya" jelas Al, akhirnya Andin menuruti semua omongan suaminya. Ia pun meninggalkan Aldebaran sebentar untuk ke kantin membeli makanan.

Sekitar 20 menit, Andin kembali ke ruang rawat suaminya. Ia telah selesai membeli makanan, kebetulan juga saat itu perawat membawakan Aldebaran makan malam.

Andin menarik meja tempat makanan untuk didekatkan ke ranjang Al, "mas kamu makan dulu yaa" ucap Andin sembari membuka plastik makanan sang suami. Baru saja Andin ingin menyuapi Al, tapi Al menahannya

"Kenapa?"

"Sini bawa makanan kamu kesini, kita makan bareng-bareng. Gak ada penolakan yaa!" Pinta Aldebaran, andin menghela napasnya dan tersenyum. Tanpa membalas omongan Al ia pun langsung mengambil makanan yang dibelinya tadi di kantin, Andin makan dihadapan suaminya.

"Udah saya makan sendiri aja, kamu makan juga yaa" ucap Al

Karena Al meminta akhirnya Andin pun menurutinya. Andin mulai memakan makanannya, begitu pun dengan Al. Aldebaran memperhatikan Andin yang makan begitu lahap, sepertinya memang dia sangat lapar. Yaa wajar saja selain mengurus Al ia pun sedang hamil, pasti energi yang terbuang pun banyak.

Tak hanya Aldebaran, Andin pun sebenarnya sedari tadi memperhatikan suaminya meskipun ia sedang asyik makan. Ia lihat Al hanya mengaduk-aduk buburnya, awalnya memang dia makan namun baru beberapa suap ia terlihat seperti tak semangat untuk makan.

"Hey kenapa?kok cuman diaduk-aduk gitu" tanya Andin

"Gapapa, ngeliat kamu aja saya udah kenyang ndin" jawab Al yang diiringi senyumannya.

"Gombal"

"Mual yaa?" Tanya Andin serius yang dijawab anggukan oleh Aldebaran.

"Yaudah minum yaa" ucap Andin sembari menyodorkan segelas air putih

ALDEBARAN: MY HAPPINESS AND MY SADNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang